Kamis, 31 Januari 2013

THE POWER OF DREAM

by: Gilbert Thera

2 Petrus 1:4 " (BIS) Dengan cara itulah Allah menganugerahkan kepada kita berkat-berkat yang sangat luar biasa dan berharga yang sudah dijanjikan-Nya. Dengan berkat-berkat itu kalian dapat terlepas dari keinginan-keinginan jahat yang merusak di dunia ini, dan kalian menerima sifat Ilahi.

Janji seseorang itu sebaik karakter orang tersebut, misalkan kalo saya terkenal tukang bohong maka janji saya tidak akan dipercaya orang lain. Pertama kali, kita harus mengenal seseorang sebelum mulai mempercayai orang tersebut.

Tuhan adalah karakter sempurna yang tiada bercacat cela. Dia berjanji bahwa kita akan diluputkan dari semua hal buruk yang terjadi di dunia. Janji itu memberikan visi dan harapan. Tuhan berjanji maka dengan itu kita punya harapan baru.

Ibrani 11:1 "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" 

Kalau kita tidak mengharapkan sesuatu dan memiliki visi, iman tidak ada artinya. Jika kita tidak punya keberanian buat bermimpi dan merubah generasi maka tidak perlu ada iman.

Kenapa bermimpi penting? karena harapan mengaktifkan iman dan itulah yang akhirnya mengubah kita. Jika tidak ada visi, maka umat Allah akan hancur. Dalam bahasa latin dikatakan 'Parish' artinya kembali ke situasi dimana Tuhan menemukan kita. 

Pada saat kita tidak memiliki visi, kita juga tidak akan memiliki tujuan, maka kita tidak akan bergerak maju, kita hanya akan berdiri diam.
Lihat saja tanaman yang tidak pernah disiram ataupun dirawat, akan berubah kering atau mati, atau bahkan berubah jadi hutan yang kehilangan keindahannya.

Kita coba lihat cerita Paulus dan Silas yang dipenjara dalam Kisah Para Rasul 16, kaki dan tangan mereka terikat namun justru dalam kondisi tersebut mereka menyanyikan pujian dan penyembahan kepada Tuhan.

"someone promises as good as someone character"

Praise atau penyembahan dalam bahasa Yunani 'Hemneo'  atau himne yang menyanyikan tentang kebesaran Tuhan, seperti yang dituliskan Daud dalam Mazmur 113-118 maupun Mazmur 136. 

Paulus dan Silas tahu Tuhan tidak akan berubah. Didalam penjara, mereka tidak mengeluh namun justru menyanyikan kehebatan Tuhan karena itu mereka terima visi dan tujuan yang jelas. Ketika visi dan tujuannya jelas, maka akan ada terobosan besar.

Setiap kali membaca ayat ini, saya berpikir ayat ini bicara soal terobosan yang terjadi pada Paulus dan Silas namun ternyata bukan. Paulus dan Silas adalah orang percaya, terobosan terjadi justru pada orang lain yang melihat dan mendengarkan mereka.

Terkadang Tuhan membawa kita masuk ke dalam situasi dimana kita justru yang membuat terobosan untuk orang-orang disekitar kita. Biarkan mereka lihat terobosan itu, dan bertindak sendiri untuk menyingkapinya.

Saya sadar bahwa Paulus dan Silas juga dipenjara untuk penjaga itu, Dia 
melihat kasih karunia, bertindak hingga akhirnya seluruh keluarganya diselamatkan. Terkadang rencana Tuhan terlalu besar dan kita cuma bisa melihat ujungnya saja.

Kalau saja kita bisa tahu apa yang Tuhan siapkan dalam kehidupan kita maka kita justru terkadang akan jadi sombong, yang bisa mempengaruhi keseluruhan kita. 

Amsal 18:12 (BIS) "Orang yang angkuh akan jatuh, orang yang rendah hati akan dihormati"

Kerendahan hati mendahului hormat. Karakter kita adalah pondasi, kehormatan yang kita terima seperti bangunan. Setinggi apa bangunan tersebut, tergantung dari pondasinya. Apa yang tampak dipermukaan baik, belum tentu dalamnya juga baik. 'If you want to go higher, you have to go deeper' Itu juga alasan mengapa Tuhan tidak langsung menunjukkan kepada kita rencana-Nya, namun Dia justru bawa kita dari satu musim ke musim lainnya agar karakter kita bisa bertumbuh.

Gilbert mengaku seringkali lupa dimana menaruh kacamatanya, padahal kacamata itu dia letakkan di kantong, dekat dengan hatinya..Hal tersebut sama seperti orang kristen melihat janji Tuhan. Janji Tuhan itu dekat di hati kita, namun kita justru bingung mencarinya.

Kita harus belajar melihat situasi kita lewat janji Tuhan. Mungkin situasinya tidak berubah namun justru penglihatan kita memandang situasi tersebut yang berubah. Kita bisa melihat situasi tersebut dengan berbeda.

Hal yang sama dirasakan Paulus dan Silas. Situasi seburuk apapun, mereka bisa melihat lebih dari sekadar apa yang terjadi karena mereka percaya pada janji Tuhan. 

Ketika kita mulai melihat situasi dengan janji Tuhan, mungkin bukan situasinya yang berubah namun orang-orang disekitarmu lah yang akan berubah. Jangan batasi apa yang bisa Tuhan lakukan dalam hidupmu.

Janji Tuhan hanya akan bekerja jika kita melihatnya, mempercayai-Nya dan melakukannya. Terkadang alasan Tuhan menempatkanmu dalam situasi ini sederhana, Tuhan ingin mengubahmu dan orang-orang disekitarmu.

Jadi tetaplah bermimpi dan coba melihat apa ang terjadi dalam hidupmu dengan kacamata Tuhan...Happy dreaming!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar