Minggu, 29 Januari 2012

HOW TO TRAIN A KING

(By: Kenny Goh – DATE Leader in JPCC)

2 Kor 8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. 

Ayat ini mengajarkan agar kira tidak minta dilayani dengan mental hamba tetapi mental raja yang berhati hamba. Yesus turun ke dunia ini agar kita kaya. Dia turun ke dunia ini tidak hanya sekadar untuk bisa sama dengan kita namun karena Dia ingin membawa kita naik lebih tinggi.

1 Pet 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 

Dalam terjemahan NKJV dikatakan But you are a chosen generation, a royal priesthood, a holy nation, His own special people, that you may proclaim the praises of Him who called you out of darkness into His marvelous light;

Terjemahan diatas katakan bahwa kita adalah Imam dan Raja “royal priest” Kita adalah Imam yang menghubungkan umat dengan Tuhannya namun kita juga adalah raja yang memimpin.

Kita tahu rasanya jadi pelayan, mungkin dalam kehidupan pekerjaan dimana kita memiliki bos, namun tidak banyak yang tahu rasanya menjadi raja. Hari ini kita akan berlatih bagaimana caranya menjadi raja.

Pengkhotbah 8:4 Karena titah raja berkuasa; siapakah yang akan mengatakan kepadanya: "Apakah yang baginda buat?" 

Atau dalam terjemahan NKJV Where the word of a king is, there is power;
And who may say to him, “What are you doing?”

Dalam setiap perkataan Raja ada kuasa. Siapa yang bisa menantang perkataan seorang raja. Phil Pringle katakan bahwa tujuan utama kata-kata digunakan pertama kali bukan untuk berkomunikasi melainkan untuk penciptaan seperti yang tertera pada Kejadian 1. Itu dikarenakan setiap perkataan punya kuasa.

Markus 11:23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 

Atau dalam terjemahan bahasa inggrisnya “For assuredly, I say to you, whoever says to this mountain, ‘Be removed and be cast into the sea,’ and does not doubt in his heart, but believes that those things he says will be done, he will have whatever he says.

Dimana ada perkataan seorang raja disitu ada kuasa. Kita adalah raja, karena itulah dalam setiap perkataan kita ada kuasanya.

Roma 10:8-9 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. 

Seringkali kita tidak sadar bahwa perkataan kita berkuasa. Kita mengucapkan bukan apa yang ingin kita lihat namun justru apa yang kita lihat sekarang.

Keselamatan memiliki prinsip yang sama, kita percaya, kita katakan dan kita selamat. Bukan hanya sekadar selamat dari neraka namun diselamatkan dan dirubah menjadi ciptaan yang baru.

1 Pet 3: 10  "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. 

Atau dalam terjemahan BIS Di dalam Alkitab tertulis begini, ''Orang yang mau menikmati hidup dan mau mengalami hari-hari yang baik, harus menjaga mulutnya supaya tidak membicarakan hal-hal yang jahat dan tidak mengucapkan hal-hal yang dusta”

Dikatakan supaya semua orang yang mencintai hidup dan ingin menikmatinya maka dia harus menjaga mulutnya supaya tidak membicarakan hal yang jahat dan dusta. Kita seringkali lupa dan harus saling mengingatkan satu sama lain, jika kita punya hati untuk melayani orang lain maka kata-kata kita pun berkuasa. Kita bisa membantu untuk mengangkat orang lain, menyemangatinya dan memberinya harapan.

Mazmur 1:1-3 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 

Firman Tuhan katakan apa saja yang dibuat mereka akan berhasil. Syaratnya cuma satu merenungkan Taurat Tuhan.

Mazmur 19:8 Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. 

Jika anda melihat dari mazmur 19 ini, Taurat Tuhan bukan berbicara hanya tentang 10 Titah Tuhan namun berbicara tentang keseluruhan isi dari Firman Tuhan.

Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. 

Ayat ini adalah peneguhan kepada Yosua setelah Musa meninggal. Tuhan memintanya untuk tidak lupa memperkatakan Firman Tuhan. Jika Yosua melakukan itu maka apapun yang diperbuatnya akan berhasil. Perintah tersebut tidak hanya berlaku untuk Yosua namun untuk kita semua.

Roma 5:17 sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. 

Kata ‘renungkan’ di Yosua 1 dan Mazmur 1 dari kata “hagah’ atau BERGUMAM yang berasal dari kata hei(=grace/ kasih karunia) gimel(=unta, alat transportasi) dan hei(=grace/ kasih karunia) artinya dari kasih karunia satu ke kasih karunia yang lain.

Abram ditambahkan hei (kasih karunia) dalam namanya yang kemudian berubah jadi Abraham yang artinya bapa segala bangsa. Sarai juga diberikan hei (kasih karunia) dan namanya berubah menjadi Sarah yang artinya ibu bangsa-bangsa.

Kita diciptakan untuk berkuasa. Kita berkuasa seperti raja namun memiliki hati sebagai hamba. Kuasa itu ada di mulut kita. Cara terbaik berlatih menjadi raja adalah lewat perkataan kita. Perkataan kita yang menggumamkan Firman Tuhan.

Tes sederhana yang bisa anda lakukan, Cobalah baca, renungkan dan kemudian gumamkanlah Mazmur 23 selama seminggu, dan lihatlah apa yang terjadi.

Mazmur 23 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. 

Kita akan memakai ilustrasi sederhana : Bayangkan ketika anda bangun pagi, telat namun meskipun anda tergesa-gesa anda menggumamkan Mazmur 23 yang akan membuat anda tenang, demikian juga ketika anda terjebak kemacetan ataupun harus mentraktir teman anda sekantor namun kartu kredit anda diblokir. Anda menggumamkan Mazmur dan tidak memperkatakan perkataan sia-sia. Bandingkan dalam situasi yang sama, anda bangun tergesa-gesa dan mengumpat ‘sial, mati gue” pun ketika macet atau kredit card anda diblokir. Yang ada hanya kata-kata mengutuki diri sendiri. Ingat, perkataan kita punya kuasa.

Mana situasi yang ingin anda jalani dalam hidup?

Cara berlatih yang tepat menjadi raja adalah perkataan kita. Mulailah katakan hal besar dan baik terjadi dalam kehidupanmu dan perkatakan, gumamkanlah Firman Tuhan setiap hari. Tahun 2012 menyimpan keajaibannya untukmu.

“Remember, The power that we have is for service not status”

Rabu, 25 Januari 2012

THE SERVANT KING (2)

(By: Ps Jeffrey Rachmat – Senior Pastor in JPCC)

Filipi 2: 5-8 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 

Dalam bahasa aslinya, hamba berarti slave atau budak.

Ketika mengajarkan mengenai pelayanan, Yesus sudah terlebih dahulu tahu rasanya bagaimana jadi yang paling lemah dan juga jadi yang paling kuat. Kita harus belajar dari kedua karakter Yesus tersebut.

Markus 10: 42-45 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. 
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." 

1). Jika kamu berkuasa, jangan gunakan kuasamu untuk menekan dan menghancurkan orang lain tetapi justru menggunakannya untuk melayani orang lain.

Jika anda orang kaya, anda belum tentu menjadi orang yang hebat. Jika anda ingin menjadi hebat maka anda harus melayani. Itu sebabnya di JPCC semua orang bisa melayani, anda bisa menemukan CEO perusahaan besar turun dan melayani orang-orang dengan menjadi usher. Dia tidak merubah hidupnya menjadi hamba namun dia gunakan apa yang dia punya untuk melayani orang lain. Itu yang Yesus ajarkan.

Lukas 22:25-27 Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. 

2). Untuk menjadi yang terbesar kalian harus mau menjadi yang paling muda

Anak muda biasanya lebih kreatif, mudah beradaptasi dan energik. Meskipun anda senior, jangan pernah lepaskan keinginan untuk belajar, jangan pernah kehilangan energy untuk mencoba hal yang baru. Itulah cara yang bisa anda lakukan untuk menginspirasi orang lain.

Ilustrasi : Lihat saja server, dia adalah alat yang paling canggih dan mahal namun yang dia lakukan adalah melayani, lihat saja asal namanya ‘serve’ Atau anda juga melihat servis pada pertandingan bulutangkis. Tanpa servis, pertandingan tak akan dimulai dan biasanya siapa yang memegang servis adalah mereka yang memenangkan pertandingan.

3). Jika saat ini anda hidup dalam posisi hamba, jangan pernah hidup dengan mental hamba

Belajarlah dari bangsa Israel. Mereka tidak dapat masuk tanah perjanjian karena mereka terpaku dengan cara berpikir hamba yang mereka punya selama hidup di Mesir. Anda perlu bebas dari cara berpikir seorang pelayan dan tidak lagi hidup meminta untuk dikasihani.

Yoh 6: 5-7 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." 

Lewat perikop ayat diatas,Yesus ingin ajarkan pada murid-Nya untuk keluar dari pola pikir sebagai hamba. Mereka hanya pikirkan soal uang yang harus mereka keluarkan saja namun murid-murid tidak bisa melihat kesempatan untuk membuat sejarah baru.

Mental hamba tidak pernah bisa melihat peluang karena yang mereka pikirkan adalah soal duit saja (duit dilain hal tidak pernah menjadi masalah yang dipersoalkan oleh seorang raja) Lewat perkara diatas, sebenarnya Yesus mencoba untuk membebaskan cara berpikir murid-murid-Nya.

Tanpa iman, faktor pembatas dalam hidup kita adalah uang yang kita miliki. Dengan iman kepada Yesus, faktor pembatas kita adalah cara berpikir yang kita punya.

Karakter diatas, perpaduan antara Hamba dan Raja itulah yang membuat pribadi Yesus unik, dan keunikan itulah yang terus menerus menginspirasi banyak orang.

Matius 26: 6-11 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. 

Sekali lagi murid-murid tidak memikirkan gambaran yang lebih luas lagi. Jika yang dipikiran anda hanya orang miskin maka pikiran anda yang miskin. Dan jika itu terus terjadi dengan pola pikir yang sama maka anda tidak akan bisa melakukan perkara yang besar.

Sebelum masuk tanah kanaan, Musa mengirimkan 12 pengintai untuk memantau kondisi terlebih dahulu.

Pernahkah ada mengintai apa yang kalian inginkan, pernahkah anda mengintip apa yang Tuhan sudah janjikan pada kalian?

Bilangan 13: 25-33 Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu, dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya hasil negeri itu. Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan." Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." 

Ilustrasi: anda ingin punya rumah, datang ke pameran rumah dulu atau nunggu punya duit? Jika anda ingin rumah, meski belum punya uangnya tidak ada salahnya datang ke pameran rumah. Kalian intai mana rumah yang anda inginkan, bawa pulang brosurnya dan kemudian mulailah menabung. Jangan lupa bawa itu kepada Tuhan.

Jangan biarkan mimpi kita dibatasi oleh jumlah uang yang ada di kantong kita.

Pastor Jeff bercerita mengenai seorang perempuan yang mendengar khotbah pastor Jeff dan kemudian berusaha memenuhi mimpinya. Dia gadis desa dan ayahnya adalah seorang petani tetapi dia ingin sekolah ke luar negeri. Apa yang dia lakukan? Dia menghabiskan waktu di warnet berusaha mencari tahu sekolah dan jurusan mana yang dia inginkan serta biaya yang dia butuhkan. Hingga suatu hari pencariannya membawanya mendapatkan beasiswa penuh ke luar negeri.  

Intailah apa yang kalian inginkan dan milikilah iman.

2 Korintus 8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. 

Dalam ayat 30 " Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan 
mengalahkannya!" Kaleb sudah tahu dirinya akan masuk tapi para pengintai lainnya justru pesimis. Mereka sendirilah yang menganggap dirinya belalang.

Pelayanan akan membawa kita naik ke level berikutnya dikatakan jiak kita mampu dipercaya untuk hal kecil maka hal besar pun akan dipercayakan pada kita. Intailah apa yang kamu inginkan, milikilah pikiran seorang raja dan lakukanlah semua itu bersama dengan Tuhan, maka kita bisa lakukan perkara besar

Minggu, 22 Januari 2012

THE SERVANT KING (1)

(By: Ps Jeffrey Rachmat – Senior Pastor in JPCC)

Yoh 13: 3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. 

Yesus tahu bahwa segala kuasa telah diberikan kepada-Nya dan itu membuatnya jadi powerful man.

Filipi 2 : 5-7 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 

Yesus adalah raja segala raja yang tidak mengganggap kuasanya sebagai sesuatu yang penting namun justru mau jadi pelayan.

Seringkali ini membuat kebingungan karena Dia yang adalah raja tapi justru dilahirkan di kandang domba. Itu sesuatu yang kontradiktif. Yesus lahir sebagai anak Domba namun Dia juga singa dari Yehuda, yang tulus seperti merpati, cerdik seperti ular dan kuat seperti rajawali. Semuanya kontradiktif namun itu yang membuat kekristenan menjadi sesuatu yang unik.

Ilustrasi: Bagaimana jika anda memiliki pelayan yang justru bercerita soal perusahaan ayahnya yang kaya raya dan besar. Itu terkadang tidak masuk akal. Tetapi itulah yang Yesus coba lakukan.

Kita selalu menganggap bahwa pelayan adalah seseorang yang hina dan miskin sementara seorang raja adalah kasta tertinggi yang terhormat dan selalu ingin dilayani. Hal yang saling berlawanan ini terkadang juga kita temukan di beberapa gereja. Disatu sisi, ada beberapa orang yang menganggap mereka adalah pelayan yang harus hidup sederhana dan miskin dan selalu minta dikasihani. Seperti pelayan mereka tidak berani bermimpi besar. Adalagi bagian yang menganggap dirinya anak raja sehingga selalu rindu kelimpahan dan rindu memiliki kuasa. Yang ingin hidup sederhana sebenarnya ingin hidup kaya dan berkelimpahan tetapi takut diomongin. Banyak juga yang mencemooh katanya anak Raja tapi kok miskin. Perpecahan akibat hal kontradiktif tersebut yang menggagalkan gereja memberi dampak yang luar biasa bagi dunia. Jika saja mereka mau bersatu sama seperti Yesus yang Anak Raja namun mengambil rupa sebagai hamba.

Yesus adalah raja yang melayani anda tidak bisa memisahkan kedua hal ini. Semuanya bertemu dalm diri Yesus. Itu sebabnya kita harus punya pikiran yang sama seperti Yesus.

Yesus lahir di kandang domba, meskipun begitu kelahirannya ditunggu dan didengar baik Herodes maupun orang majus yang notabene adalah orang hebat dijamannya. Belum lagi hadiah emas, perak dan mur yang dibawa oleh Orang majus sebagai persembahan atas kelahiran Yesus. Pelayan seperti apa yang disembah seperti itu?

Filipi 4: 19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. 

Memenuhi kebutuhan adalah tugas seorang pelayan. Tetapi kalo hanya jadi pelayan, Dia tidak akan bisa berbuat banyak karena dia tidak punya banyak. Namun Yesus memenuhi kebutuhan kita dengan sumber kekayaan seorang raja. Itu sebabnya ketika kita mengikut Tuhan, kita tidak akan pernah kekurangan sesuatu apapun yang baik.

Wahyu 3: 20-21 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Hamba tidak punya kekuasaan sendiri, hanya punya kekuasaan yang diberikan padanya. Pelayan itu tugasnya menunggu didepan pintu dan mengetuk pintu minta dibukakan. Namun jika ada yang membukakan pintu dan mempersilahkan pelayan itu masuk, maka Pelayan itu akan mengajak kita makan bersama Dia. Pelayan mana yang traktir orang lain dengan traktiran sebagai raja?

Mat 28:20 an ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." 

Roma 8:21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. 

2 Kor 12: 10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. 

Hamba selalu ada dimana tuannya berada. Namun Yesus tidak hanya sekadar menemani dan menyertai saja sebagai pelayan karena jika begitu maka tidak akan gunanya. Pelayan tidak punya kekuatan untuk melawan pengganggu yang ditemukan dalam perjalanan. Namun Yesus menyertai kita sebagai raja, Dia punya kekuatan yang memerdekakan dan memberikan bantuan jika kita dilanda masalah. Pelayan mana yang punya kekuatan luar biasa seperti itu?

Roma 8:31  Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? 

Yoh 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. 

Pelayan punya tugas untuk membersihkan kotoran namun Yesus bukan hanya sekadar pelayan biasa, Dia pelayan dengan mentalitas kerajaan surga. Sekotor apapun dosa kita, Dia tidak jijik namun dibersihkan semuanya. Raja mungkin jijik harus bersihkan kotoran namun yang perlu diingat Yesus juga adalah seorang pelayan.

Yesaya 1:18 Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. 

Dengan Yesus yang membersihkan semua noda dan flek dosa kita yang sulit dibersihkan, hingga kita menjadi ciptaan yang benar-benar baru.

Yoh 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 

Jika kita hanya menerima Yesus sebagai hamba maka tidak akan ada banyak kuasa yang bisa diberikan kepada kita, itu sebabnya kita juga harus menerima-Nya sebagai raja dalam hidup kita agar kuasa-Nya bekerja.

Mat 14:15-16 Hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." 

Yoh 6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" 

Mana ada hamba yang kesenangannya traktir? Hal tersebut membuat para murid-murid-Nya kaget setengah mati.

Dalam kekristenan, Yesus mulai hidup dengan rupa sebagai hamba supaya sama posisinya seperti kita, jikalau kita buka pintu dan membiarkan Yesus masuk maka Ia akan membersihkan semua dosa kita. Jika proses pembersihan itu sudah selesai maka Dia akan mengajak kita makan dan memberi kita kuasa. Hampir sama dengan proses kehidupan, mungkin kita memulai perjalanan kita sebagai hamba namun suatu hari nanti kita akan menjadi raja.

Yesus memang melayani, tetapi ingatlah bahwa Dia melayani dengan mentalitas seorang raja dan bukan pelayan. Jika melayani dengan mentalitas pelayan maka Dia tidak akan memberikan dampak apapun.

Jika ketika kita melayani kita ingin dikasihani dan terus meminta bantuan dari orang lain maka berarti ada yang salah dengan kita. Karena Yesus melayani selalu memikirkan orang lain dan tidak pernah minta diperhatikan atau dikasihani.

Jika anda sekarang berada di posisi hamba maka punyailah mimpi yang besar. Lakukan pelayananmu yang terbaik dengan mental seorang raja. Tetapi jika anda sekarang duduk di posisi raja yang punya segalanya, janganlah terlalu enak duduk sampai lupa berdiri. Mari bagikan apa yang anda punya karena kuasa yang anda punya diberikan Tuhan untuk melayani orang lain.

Sayang sekali di jaman sekarang gereja kurang mempunyai dampak dan tidak bisa memberikan pengaruh dengan adanya dua kubu kekristenan tersebut padahal Tuhan mengambil dua kubu itu menjadi satu rupa dalam diri Yesus. Dia yang adalah Raja segala Raja mau turun dan menjadi pelayan.

Jika anda mau memberikan dampak yang besar dan memenangkan dunia ini maka anda harus melayani, bukan sekadar pelayan biasa namun pelayan yang bermentalitas Raja.

Sabtu, 21 Januari 2012

DOOR TO DOOR

(By: Ricky Setiawan – Date Leader in JPCC)

Dalam hidup kita seringkali menemukan proses yang berlawanan, ada yang masuk namun ada juga proses keluarnya seperti misalnya saat kita diciptakan, Tuhan menghembuskan (memasukkan) nafas dan nanti ketika kita meninggal, nafas itu akan keluar lagi. Atau ada lagi proses lain seperti makanan yang kita makan harus kita keluarkan.

Semua proses kehidupan keluar masuk tersebut bersifat alami dan manusiawi.

Ulangan 28:6 Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. 

Bilangan 27: 16-17 "Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang  yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala." 

Jika anda melihat dari ayat diatas, anda pasti heran kenapa Tuhan menggunakan perumpamaan domba dan gembala. Tahukah kalian, pemimpin-pemimpin terhebat di alkitab semua bermula dari seorang gembala, mulai dari Habil, Abraham hingga Yakub sampai ke Daud, semuanya gembala.

Yohanes 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. 

Namun jika kita akan bicara gembala, kita juga harus bicara apa yang digembalakan, yaitu domba.

Kenapa domba? Karena domba adalah hewan yang diciptakan tanpa alat pertahanan, dia tidak punya taring, gigi ataupun cakar. Selain itu dia bukan termasuk hewan yang pintar, domba kalo terjatuh dan terjungkal, sulit bangun sendiri tanpa bantuan gembalanya. Domba juga sulit diatur, dia suka pergi sendiri, itu sebabnya dia butuh gembala untuk mengarahkannya. Domba juga mudah teralihkan perhatiannya, dia suka pindah majikan dan kebingungan sendiri.

Tabiat domba, sound familiar bukan? Kita, manusia sama seperti gembala tersebut. Sulit diatur dan terkadang punya rencananya sendiri dan berbeda dengan apa yang Tuhan sudah siapkan untuk kita.

Gembala melakukan proses yang berlawanan tadi (IN –OUT) untuk merawat domba-dombanya.

Proses IN - Dimalam hari karena dingin, gembala memasukkan domba-dombanya didalam banteng. Dia merawat domba yang luka, memberinya perlindungan dan dibersihkan semua kotoran yang menempel. Dan hal ini dilakukan gembala setiap malam, setiap hari tanpa henti.

Proses OUT – Jika pagi hari tiba, gembala membawa domba-dombanya untuk keluar dan mencari rumput. Dia membiarkan domba-dombanya berkeliaran sendiri tetapi tetap dia memantaunya dari jauh.

IN :  (Ibrani) Bo  artinya resort (masuk dan istirahat)
OUT: (Ibrani) Yatsa artinya grow, be risen, stand out (keluar, bertumbuh dan bangkit)

Manusia juga mengalami proses masuk dan keluar tersebut. Kita butuh masuk untuk beristirahat terlebih dahulu. Dalam balap formula 1 kita mengenal strategi pit stop, sebelum mulai melaju kencang dan balapan kita butuh banget untuk beristirahat. Setelah itu kita baru bisa keluar, bangkit untuk melaju kencang lagi.

Kemenangan dalam hidup adalah bila ada keseimbangan antara proses IN dan OUT tersebut. Tujuan hidup tidak akan tercapai ketika kita hanya fokus di satu proses saja.

Proses IN dan OUT tersebut sama seperti parenting. Kita bisa menemukan itu dalam figur orangtua, ayah dan ibu kita. Namun jangan khawatir jika orang tua kita tidak ada atau keluarga kita bermasalah sekalipun, Tuhanlah yang akan gantikan peran mereka. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian

Mazmur 27: 10 Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. 

  • Perempuan atau IBU mewakili proses IN
Perempuan sudah punya insting khusus untuk merawat dan memberikan perlindungan. Coba saja beri mereka bayi maka secara langsung, insting keibuan mereka akan keluar.
Ibu adalah perlambang security and comfort. Dari ibu, kita mendapatkan identitas sebagai anaknya. Ibu adalah perlambang penerimaan (acceptance)
Saat kita sakit dan butuh dirawat, kita akan selalu lari kepada ibu untuk dipeluk dan diberi kelegaan.

  • Lelaki atau AYAH mewakili proses OUT
Ayah adalah perlambang discovery and andventure. Seorang ayahlah yang mengajak anaknya bermain diluar untuk menemukan sesuatu. Ayahlah yang mengajarkan anaknya bermain sepeda, berkelana ke tempat-tempat lain. Dia yang akan mengawasi dari jauh apa yang kita lakukan.

Parenting adalah kombinasi antara peran ayah dan ibu. Orangtua yang bisa menyeimbangkan diantara keduanya, maka anaknya akan tumbuh luar biasa.

Tuhan adalah orangtua kita. Dia melakukan peran ayah dan ibu sekaligus. Tuhan sangat mengenal karakteristik kita, domba-dombanya. Dia adalah Tuhan yang merawat kita ketika sakit hati dan lelah akibat berjuang dalam kehidupan. Dia ijinkan kita masuk kedalam hadirat-Nya untuk mendapatkan kelegaan. Dia memastikan kita sembuh dulu sebelum ijinkan kita keluar untuk berjuang dan memenangkan pertandingan, dengan Dia mengawasi dari jauh.

Ayah seorang teman pernah berkata bahwa “kebahagiaan terbesar bagi orang tua adalah melihat anaknya yang sudah dewasa pulang kerumah untuk sekadar beristirahat”

Namun anda harus ingat, prosesnya dimulai dari IN dulu baru OUT dan itu tidak bisa dibalik. Kita harus memastikan identitas kita secara pribadi didalam Tuhan dulu, dimana kita mendapatkan kelegaan dan istirahat baru kemudian keluar dan bertanding,. Proses ini tidak bisa dibalik karena hasilnya tidak akan sama.

Tuhan ingin kita terlebih dahulu masuk ke dalam hadirat-Nya, biar Dia yang membasuh luka dan merawat kita terlebih dahulu baru kemudian kita keluar dan memenangkan pertarungan.

Di tahun yang baru ini, pertanyaannya, apakah kita semua sudah masuk ke dalam?

Yoh 10:1-4 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 

Hanya ada satu pintu untuk masuk dan keluar. Pintu itu adalah Yesus. Yesus adalah gembala terbaik yang pernah kita punya, dia adalah tempat bernaung yang paling aman.

Yoh 10:10-11 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; 

Yesus adalah gembala yang baik. Dia ijinkan kita masuk dan memulihkan diri sebelum Dia bawa kita memenangkan pertarungan kehidupan. Tuhan selalu ada, Dia selalu terlibat dalam apa yang kita lakukan dan satu hal yang pasti, Dia berikan kemenangan pada kita.

Berjalan bersama Yesus adalah pilihan yang paling tepat. Kita domba-domba meskipun keluar di rimba dunia tak perlu takut akan serigala jahat karena Yesus sang singa dari Yehuda sudah berjalan bersama kita. Serigala mana yang berani dekati domba yang dijaga oleh singa?

Yesus ingin kita masuk terlebih dahulu dan baru keluar berperang.
Apakah hari ini anda sudah masuk terlebih dahulu dan menemuinya?