Pada
tahun 2006, saat Ryan tinggal di Batam, seorang drummer di sebuah
gereja dibilang tidak kudus hanya karena dia merokok, hingga akhirnya
drummer tersebut memilih meninggalkan gereja tersebut.
Kekudusan
adalah topik yang jarang dibicarakan dalam gereja, karena dengan
kekudusan terkadang gereja justru menggunakannya untuk memberi batasan
dan akhirnya menjauhkan orang tersebut dari gereja.
Ibrani 10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus
Kita
sudah dikuduskan oleh darah Yesus dikayu salib. Dikuduskan untuk satu
kali, jika kemudian kita kotor maka Tuhan yang akan membersihkan kotoran
tersebut tanpa ada penghakiman.
Kekudusan membawa perkenanan dihadapan Tuhan.
Banyak
yang bilang hidup kudus hari gini susah, banyak yg harus dilawan, dan
godaan nya besar.Perhatikan apa yang Mae West katakan "we only live
once, but if we do it right, once is enough"
roma
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan
kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang
hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu
yang sejati.
Yang kuduslah yang berkenan di
hadapan Tuhan. Jika kita mengklaim kuasa Tuhan dalam kehidupan kita maka
Tuhan juga akan mengklaim tubuh kita. Setiap orang melihat apa yang
tubuh kita lakukan, kalau kelakuan kita jahat maka cukup susah
mempercayai kalau kita punya hati yang baik. Kita tidak bisa tutupi apa
yang orang lain nilai dari luar.
Tuhan mempersiapkan kita untuk sebuah tujuan yang besar, karena itulah Dia membutuhkan alat yang kudus.
Roma 6:22 Tetapi
sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi
hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan
sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.
Setelah
kita diberi kemerdekaan dari dosa, Tuhan kemudian memberikan kekudusan
kepada kita yang ujungnya adalah hidup yang kekal.
Kadangkala
kita berpikir jika hidup atau kelakuan jelek, tidak apa-apa toh Tuhan
masih akan bekerja dalam kehidupan kita. Pendapat itu memang benar,
namun tidaklah harus seperti itu. Karena kelakuan kita atau cara hidup
kita yang buruk akan mencampurkan rencana Tuhan yang besar dan hal baik
yang Tuhan siapkan bagi kita.
Dalam 2 Samuel 6
:2-15 Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan
seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut
Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di
atas kerubim. Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru
setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza
dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu. Uza berjalan di
samping tabut Allah itu, sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu.
Daud
dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat
tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan
ceracap.
Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon,
maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya,
karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN
terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu;
ia mati di sana dekat tabut Allah itu. Daud menjadi marah, karena TUHAN
telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang
Peres-Uza sampai sekarang.
Pada waktu itu Daud menjadi takut
kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai
kepadaku?" Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke
tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah
Obed-Edom, orang Gat itu.
Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu
tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati
Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud,
demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada
padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut
Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. Apabila
pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka
ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. Dan Daud
menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari
kain lenan. Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu
dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala.
Di
masa perjanjian lama, Tabut Perjanjian yang berisi 2 loh batu, dan
tongkat harun itu merupakan lambang kehadiran Tuhan. Bukti perkenanan
dan berkat Tuhan ada di tabut itu. Obed-edom yang dititipin tabut itu
aja diberkati luar biasa.
Di masa perjanjian
baru, tubuh kita adalah bait Allah, tempat dimana Tuhan tinggal. Tuhan
ada didalam kita. Kita tidak perlu lagi menunggu apapun, kita harusnya
bersinar karena kita adalah tabut perjanjian masa kini. Semua berkat dan
perkenanan Tuhan ada didalam diri kita.
Ingatlah ini, bahwa kita dikuduskan dan Tuhan hidup didalam kita. Kita bisa melakukan apapun dengan perkenanan Tuhan.
Saat Yesus menyucikan bait Allah (dalam Matius 21:12-17)
Bait Allah itu kudus apa adanya, kalaupun kotor hanya perlu
dibersihkan. Hal itu sama seperti kita. Kita sudah dikuduskan satu kali
dengan darah Yesus, jika kita kembali kotor karena berbuat dosa, maka
yang perlu kita lakukan adalah kembali kepada Tuhan dan minta
dibersihkan.
Kita kudus karena Tuhan kudus.