Kamis, 08 Maret 2012

RELATIONSHIP

(By: Kenny Goh – DATE Leader in JPCC)


Mazmur 1:1-3 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 

Jika anda membaca kutipan ayat diatas, maka anda bisa melihat bahwa ayat ketiga (“apa saja yang diperbuatnya berhasil”) merupakan hasil dari ayat 1 dan 2
Jikalau kita mau berhasil :
1. Memperhatikan pergaulan kita atau dengan siapa kita bergaul
2. Jaga perkataan kita – alih-alih memperkatakan hal yang buruk, Tuhan meminta kita untuk merenungkan dan menggumamkan firman Tuhan

Hubungan menjadi faktor penting dalam kehidupan kita. Lihat saja begitu banyak contoh di alkitab dimana raja-raja dijungkalkan dari posisinya karena mereka mendengarkan nasihat yang salah. Firman Tuhan pun banyak yang mengingatkan kita akan pentingnya sebuah hubungan atau pertemanan.
Karena:

1. Our friends determine our future

Siapa yang ada disekitar mu dan dengan siapa anda menghabiskan waktu akan menentukan apakah kita semakin dekat atau jauh dari rencana Allah. Dengan siapa kita berteman akan menentukan arah dan kualitas hidup kita.

Tanpa kita sadari seringkali Tuhan memberkati kita dari orang-orang yang berada disekitar kita tapi jangan salah, ternyata iblis juga lakukan hal yang sama. Jika Iblis mau menjatuhkan  kita maka dia juga akan memakai orang-orang disekitar kita juga.

2. Pertemanan bisa menyenangkan tapi juga bisa berbahaya

Alasan mengapa pertemanan menyenangkan sama berbahayanya dengan pertemanan itu sendiri. Saat kita dekat dengan seseorang, kita cenderung akan membuka diri dan hati kita sehingga terkadang menjadi rapuh dan mudah dipengaruhi, itu yang berbahaya.

3. Kita tidak terbiasa memilih teman

Kecenderungan manusia tidak pernah memilih teman. Biasanya siapapun yang menyukai kita akan kita terima sebagai teman.

Amsal 13:20 "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang" 

Siapa yang dikatakan “Orang bijak” adalah mereka yang tahu mana yang benar dan yang salah namun tetap memilih yang benar. Dia memilih yang benar karena dia mengerti Kehidupan itu saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Apapun keputusan dan tindakannya bisa mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain. Orang bijak mengerti bahwa tindakan apapun yang diambil selalu ada konsekuensinya.

Berbeda dengan “Orang bebal”, merek berpikir egois tanpa pernah mau mengakui bahwa kehidupannya, keputusannya mempengaruhi orang lain.

Kenapa kita harus bergaul dengan orang yang benar?

  1. Hikmat menular

Orang yang benar akan menularkan pola pikir yang benar kepada kita.Hikmat itu akan membuat kita berubah dan lebih belajar menggunakan pertimbangan ketika dihadapkan  dalam sebuah masalah.

  1. Bergaul dengan orang bijak menghindarkan kemalangan

Kenapa alkitab katakan bergaul dengan orang bebal menjadi malang bukannya ikutan jadi bebal juga?
Ilustrasi: Saat masih kuliah di Seattle, seorang teman Kenny meninggal dalam kecelakaan mobil padahal perempuan tersebut baru saja terima Tuhan minggu sebelumnya namun karena dia berteman dengan teman yang salah yang mabuk sehingga terlibat kecelakaan.

Karena ketika kita dekat dengan orang bebal, kita tidak akan bisa luput dari konsekuensi tindakan orang bebal tersebut, akibatnya nasib kita menjadi malang. Kita juga tidak bisa mengendalikan apa yang si bebal lakukan.
Ilustrasi : orang yang merokok misalnya dia tidak memikirkan bahwa rokok akan membuat permasalahan paru-paru dan bahkan bisa mati muda, dia sama sekali tidak berpikir soal istri atau anaknya yang akan ditinggalkan, atau ibu dan ayahnya dan apa dampaknya bagi mereka.

Dengan mengerti bahwa apapun yang kita lakukan mempengaruhi orang lain maka tentu kita akan menjadi lebih bijak mengambil keputusan dalam hidup.

Dalam hidup cuma ada 2 kategori “Bijak atau Bebal” dan kita tidak bisa berada di tengah-tengah.

Alasan orang bebal harus dihindari : “Jika dia tidak bisa menjaga dirinya sendiri brarti dia tidak tahu caranya untuk menjaga teman-temannya” Jika kalian mau mencari teman maka carilah orang yang bisa menjaga dirinya sendiri karena jika dia peduli dirinya sendiri maka dia akan peduli akan orang lain juga.

Untuk membantu teman yang “bebal” kita harus kuat dahulu caranya hindari persahabatan dengan hal-hal yang buruk. Kita harus kuat untuk bisa membantu mereka. Kita harus menjadi sumber dimana mereka bisa lari kalau ada masalah. Ilustrasi: Saat di High School, Kenny sering dibilang pastor namun justru ketika teman-temannya memiliki masalah, mereka akan lari ke Kenny untuk minta bantuan.

Andy Stanley mengungkap beberapa ciri persahabatan yang tidak sehat:
1. Teman-teman kita mulai berjalan ke arah yang berbeda
2. Kita merasa tidak menjadi diri sendiri ketika bersama orang lain atau mereka yang kita sebut teman
3. Pergi bersama mereka namun tidak menemani mereka.
Ilustrasi: Kenny seringkali jadi bestman dan disuruh hadir dalam Bachelor party namun terkadang acaranya berubah menjadi pesta liar. Kenny memilih tidak hadir daripada ikut sesuatu yang dia sama sekali tidak nyaman melakukannya.

Bagaimana menjadi bijak? Kita harus menghabiskan waktu lebih banyak dengan Tuhan dan merenungkan firman-Nya. Tuhan akan memberikan hikmat dan kebijaksanaan yang sama seperti yang Salomo miliki.

Mari belajar bijak dalam hidup dan dalam memilih orang-orang dalam hidup kita..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar