(by: Friley Fonda - DATE Leader in JPCC)
Suara
yang kita dengar menentukan arah. Dikatakan bahwa Iman timbul dari
pendengaran. Semua yang baik, iman, kebenaran dan kekuatan timbul dari
sebuah suara, namun demikian juga ketakutan.
Suara memiliki
peranan penting dalam hidup kita, apalagi suara Tuhan. Namun tidak hanya
itu, mengenal si pemilik suara adalah yang paling penting karena bisa
menentukan kekudusanmu.
kejadian 3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang
memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan
dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
Ayat diatas
bercerita tentang pertanyaan yang Tuhan ajukan saat mengetahui Adam dan
Hawa memakan buah yang dilarang. Mengapa Tuhan mesti tanya? Tuhan bukan
sedih karena kita berdosa tetapi justru sedih karena kita bahkan tidak
mau bertemu dengan Dia.
Manusia diusir dari taman eden bukan
karena mereka tidak lagi kudus namun justru karena Tuhan terlalu sayang
kepada manusia. Bayangkan jika mereka memakan buah dari pohon kehidupan
yang ada di taman tersebut, manusia yang sudah tercemar akan dosa tidak
akan bisa mati karena makan buah kehidupan itu, maka manusia akan
selamanya hidup dalam penderitaan.
kej 4:1-16 Kemudian manusia
itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu,
lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat
seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
Selanjutnya
dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing
domba, Kain menjadi petani. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain
mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai
korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari
anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN
mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban
persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat
panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu
panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau
berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah
mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus
berkuasa atasnya."
Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita
pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul
Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Firman TUHAN kepada Kain: "Di
mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga
adikku?" Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu
berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau,
terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah
adikmu itu dari tanganmu.
Apabila engkau mengusahakan tanah itu,
maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu;
engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi." Kata Kain
kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat
kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan
tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi;
maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh
aku." Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang
membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian
TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh
barangsiapapun yang bertemu dengan dia. Lalu Kain pergi dari hadapan
TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.
Saat
Tuhan mengusir Adam dan Hawa keluar dari Taman Eden, Tuhan tidak begitu
saja memutuskan hubungan namun Dia tetap berkomunikasi. Dalam perikop
ayat diatas bahkan Dia tetap berbicara pada Kain dan Habil.
Kisah
Para Rasul 9 :4-5 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu
suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau
menganiaya Aku?" Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya:
"Akulah Yesus yang kauaniaya itu.
Hal yang sama dilakukan Tuhan
di masa perjanjian baru saat Tuhan memperdengarkan suaranya kepada
Saulus. Tuhan tetap berbicara untuk menentukan langkah dan memberi tahu
kita arah yang harus kita tuju.
Yesaya 53:7 Dia dianiaya, tetapi
dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak
domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan
orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Yesaya
Menuliskan tentang Yesus yang pada saat dibawa ke tiang gantungan untuk
disalib bahkan tidak bersuara, Dia tidak membuka mulutnya. Yesus
percaya penuh pada Bapa-Nya dan apa yang harus dilakukan untuk menebus
dosa kita.
Pengorbanan Yesus diatas kayu salib sudah menghapuskan
dosa masa lalu, masa kini sampe dosa yang bahkan belum pernah kita
lakukan.
Ibrani 10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah
dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus
Kristus.
Kita sudah dikuduskan sama seperti Tuhan yang kudus.
Kita kudus ketika kita mendengarkan suara Dia yang kudus menuntun jalan
kita.
Suara yang kamu dengarkan menentukan kekudusanmu.
Saat
berada dalam gelapnya dunia dan tidak ada cahaya, suara siapa yang kamu
pilih dengarkan? Mari mencoba berbalik dan mendengarkan suara Dia yang
telah menghapus dosa kita..
"When we stop trying..god is crying"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar