Kamis, 17 Mei 2012

WHO's VOICE YOU HAVE BEEN LISTENING TO?

(by: Friley Fonda - DATE Leader in JPCC)

Suara yang kita dengar menentukan arah. Dikatakan bahwa Iman timbul dari pendengaran. Semua yang baik, iman, kebenaran dan kekuatan  timbul dari sebuah suara, namun demikian juga ketakutan.

Suara memiliki peranan penting dalam hidup kita, apalagi suara Tuhan. Namun tidak hanya itu, mengenal si pemilik suara adalah yang paling penting karena bisa menentukan kekudusanmu.

kejadian 3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

Ayat diatas bercerita tentang pertanyaan yang Tuhan ajukan saat mengetahui Adam dan Hawa memakan buah yang dilarang. Mengapa Tuhan mesti tanya? Tuhan bukan sedih karena kita berdosa tetapi justru sedih karena kita bahkan tidak mau bertemu dengan Dia.

Manusia diusir dari taman eden bukan karena mereka tidak lagi kudus namun justru karena  Tuhan terlalu sayang kepada manusia. Bayangkan jika mereka memakan buah dari pohon kehidupan yang ada di taman tersebut, manusia yang sudah tercemar akan dosa tidak akan bisa mati karena makan buah kehidupan itu, maka manusia akan selamanya hidup dalam penderitaan.

kej 4:1-16 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.  Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.
Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi." Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku." Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapapun yang bertemu dengan dia. Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.

Saat Tuhan mengusir Adam dan Hawa keluar dari Taman Eden, Tuhan tidak begitu saja memutuskan hubungan namun Dia tetap berkomunikasi. Dalam perikop ayat diatas bahkan Dia tetap berbicara pada Kain dan Habil.

Kisah Para Rasul 9 :4-5 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.

Hal yang sama dilakukan Tuhan di masa perjanjian baru saat Tuhan memperdengarkan suaranya kepada Saulus. Tuhan tetap berbicara untuk menentukan langkah dan memberi tahu kita arah yang harus kita tuju.

Yesaya 53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Yesaya Menuliskan tentang Yesus yang pada saat dibawa ke tiang gantungan untuk disalib bahkan tidak bersuara, Dia tidak membuka mulutnya. Yesus percaya penuh pada Bapa-Nya dan apa yang harus dilakukan untuk menebus dosa kita.

Pengorbanan Yesus diatas kayu salib sudah menghapuskan dosa masa lalu, masa kini sampe dosa yang bahkan belum pernah kita lakukan.

Ibrani 10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Kita sudah dikuduskan sama seperti Tuhan yang kudus. Kita kudus ketika kita mendengarkan suara Dia yang kudus menuntun jalan kita.

Suara yang kamu dengarkan menentukan kekudusanmu.

Saat berada dalam gelapnya dunia dan tidak ada cahaya, suara siapa yang kamu pilih dengarkan? Mari mencoba berbalik dan mendengarkan suara Dia yang telah menghapus dosa kita..

"When we stop trying..god is crying"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar