Senin, 21 Mei 2012

HIDUP BENAR = BENAR-BENAR HIDUP

(By : RYan Jauwena - DATE Leader in JPCC)

Pada tahun 2006, saat Ryan tinggal di Batam, seorang drummer di sebuah gereja dibilang tidak kudus hanya karena dia merokok, hingga akhirnya drummer tersebut memilih meninggalkan gereja tersebut.

Kekudusan adalah topik yang jarang dibicarakan dalam gereja, karena dengan kekudusan terkadang gereja justru menggunakannya untuk memberi batasan dan akhirnya menjauhkan orang tersebut dari gereja.

Ibrani 10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus

Kita sudah dikuduskan oleh darah Yesus dikayu salib. Dikuduskan untuk satu kali, jika kemudian kita kotor maka Tuhan yang akan membersihkan kotoran tersebut tanpa ada penghakiman.

Kekudusan membawa perkenanan dihadapan Tuhan.

Banyak yang bilang hidup kudus hari gini susah, banyak yg harus dilawan, dan godaan nya besar.Perhatikan apa yang Mae West katakan "we only live once, but if we do it right, once is enough"

roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 

Yang kuduslah yang berkenan di hadapan Tuhan. Jika kita mengklaim kuasa Tuhan dalam kehidupan kita maka Tuhan juga akan mengklaim tubuh kita. Setiap orang melihat apa yang tubuh kita lakukan, kalau kelakuan kita jahat maka cukup susah mempercayai kalau kita punya hati yang baik. Kita tidak bisa tutupi apa yang orang lain nilai dari luar.

Tuhan mempersiapkan kita untuk sebuah tujuan yang besar, karena itulah Dia membutuhkan alat yang kudus.

Roma 6:22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. 

Setelah kita diberi kemerdekaan dari dosa, Tuhan kemudian memberikan kekudusan kepada kita yang ujungnya adalah hidup yang kekal.

Kadangkala kita berpikir jika hidup atau kelakuan jelek, tidak apa-apa toh Tuhan masih akan bekerja dalam kehidupan kita. Pendapat itu memang benar, namun tidaklah harus seperti itu. Karena kelakuan kita atau cara hidup kita yang buruk akan mencampurkan rencana Tuhan yang besar dan hal baik yang Tuhan siapkan bagi kita.

Dalam 2 Samuel 6 :2-15 Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim. Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu. Uza berjalan di samping tabut Allah itu, sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu. 
Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap. 
Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu. Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang. 
Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?" Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu. 
Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan diiringi sorak dan bunyi sangkakala. 

Di masa perjanjian lama, Tabut Perjanjian yang berisi 2 loh batu, dan tongkat harun itu merupakan lambang kehadiran Tuhan. Bukti perkenanan dan berkat Tuhan ada di tabut itu. Obed-edom yang dititipin tabut itu aja diberkati luar biasa. 

Di masa perjanjian baru, tubuh kita adalah bait Allah, tempat dimana Tuhan tinggal. Tuhan ada didalam kita. Kita tidak perlu lagi menunggu apapun, kita harusnya bersinar karena kita adalah tabut perjanjian masa kini. Semua berkat dan perkenanan Tuhan ada didalam diri kita.

Ingatlah ini, bahwa kita dikuduskan dan Tuhan hidup didalam kita. Kita bisa melakukan apapun dengan perkenanan Tuhan.

Saat Yesus menyucikan bait Allah (dalam Matius 21:12-17)  Bait Allah itu kudus apa adanya, kalaupun kotor hanya perlu dibersihkan. Hal itu sama seperti kita. Kita sudah dikuduskan satu kali dengan darah Yesus, jika kita kembali kotor karena berbuat dosa, maka yang perlu kita lakukan adalah kembali kepada Tuhan dan minta dibersihkan.

Kita kudus karena Tuhan kudus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar