Sabtu, 21 Januari 2012

DOOR TO DOOR

(By: Ricky Setiawan – Date Leader in JPCC)

Dalam hidup kita seringkali menemukan proses yang berlawanan, ada yang masuk namun ada juga proses keluarnya seperti misalnya saat kita diciptakan, Tuhan menghembuskan (memasukkan) nafas dan nanti ketika kita meninggal, nafas itu akan keluar lagi. Atau ada lagi proses lain seperti makanan yang kita makan harus kita keluarkan.

Semua proses kehidupan keluar masuk tersebut bersifat alami dan manusiawi.

Ulangan 28:6 Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. 

Bilangan 27: 16-17 "Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang  yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala." 

Jika anda melihat dari ayat diatas, anda pasti heran kenapa Tuhan menggunakan perumpamaan domba dan gembala. Tahukah kalian, pemimpin-pemimpin terhebat di alkitab semua bermula dari seorang gembala, mulai dari Habil, Abraham hingga Yakub sampai ke Daud, semuanya gembala.

Yohanes 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. 

Namun jika kita akan bicara gembala, kita juga harus bicara apa yang digembalakan, yaitu domba.

Kenapa domba? Karena domba adalah hewan yang diciptakan tanpa alat pertahanan, dia tidak punya taring, gigi ataupun cakar. Selain itu dia bukan termasuk hewan yang pintar, domba kalo terjatuh dan terjungkal, sulit bangun sendiri tanpa bantuan gembalanya. Domba juga sulit diatur, dia suka pergi sendiri, itu sebabnya dia butuh gembala untuk mengarahkannya. Domba juga mudah teralihkan perhatiannya, dia suka pindah majikan dan kebingungan sendiri.

Tabiat domba, sound familiar bukan? Kita, manusia sama seperti gembala tersebut. Sulit diatur dan terkadang punya rencananya sendiri dan berbeda dengan apa yang Tuhan sudah siapkan untuk kita.

Gembala melakukan proses yang berlawanan tadi (IN –OUT) untuk merawat domba-dombanya.

Proses IN - Dimalam hari karena dingin, gembala memasukkan domba-dombanya didalam banteng. Dia merawat domba yang luka, memberinya perlindungan dan dibersihkan semua kotoran yang menempel. Dan hal ini dilakukan gembala setiap malam, setiap hari tanpa henti.

Proses OUT – Jika pagi hari tiba, gembala membawa domba-dombanya untuk keluar dan mencari rumput. Dia membiarkan domba-dombanya berkeliaran sendiri tetapi tetap dia memantaunya dari jauh.

IN :  (Ibrani) Bo  artinya resort (masuk dan istirahat)
OUT: (Ibrani) Yatsa artinya grow, be risen, stand out (keluar, bertumbuh dan bangkit)

Manusia juga mengalami proses masuk dan keluar tersebut. Kita butuh masuk untuk beristirahat terlebih dahulu. Dalam balap formula 1 kita mengenal strategi pit stop, sebelum mulai melaju kencang dan balapan kita butuh banget untuk beristirahat. Setelah itu kita baru bisa keluar, bangkit untuk melaju kencang lagi.

Kemenangan dalam hidup adalah bila ada keseimbangan antara proses IN dan OUT tersebut. Tujuan hidup tidak akan tercapai ketika kita hanya fokus di satu proses saja.

Proses IN dan OUT tersebut sama seperti parenting. Kita bisa menemukan itu dalam figur orangtua, ayah dan ibu kita. Namun jangan khawatir jika orang tua kita tidak ada atau keluarga kita bermasalah sekalipun, Tuhanlah yang akan gantikan peran mereka. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian

Mazmur 27: 10 Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. 

  • Perempuan atau IBU mewakili proses IN
Perempuan sudah punya insting khusus untuk merawat dan memberikan perlindungan. Coba saja beri mereka bayi maka secara langsung, insting keibuan mereka akan keluar.
Ibu adalah perlambang security and comfort. Dari ibu, kita mendapatkan identitas sebagai anaknya. Ibu adalah perlambang penerimaan (acceptance)
Saat kita sakit dan butuh dirawat, kita akan selalu lari kepada ibu untuk dipeluk dan diberi kelegaan.

  • Lelaki atau AYAH mewakili proses OUT
Ayah adalah perlambang discovery and andventure. Seorang ayahlah yang mengajak anaknya bermain diluar untuk menemukan sesuatu. Ayahlah yang mengajarkan anaknya bermain sepeda, berkelana ke tempat-tempat lain. Dia yang akan mengawasi dari jauh apa yang kita lakukan.

Parenting adalah kombinasi antara peran ayah dan ibu. Orangtua yang bisa menyeimbangkan diantara keduanya, maka anaknya akan tumbuh luar biasa.

Tuhan adalah orangtua kita. Dia melakukan peran ayah dan ibu sekaligus. Tuhan sangat mengenal karakteristik kita, domba-dombanya. Dia adalah Tuhan yang merawat kita ketika sakit hati dan lelah akibat berjuang dalam kehidupan. Dia ijinkan kita masuk kedalam hadirat-Nya untuk mendapatkan kelegaan. Dia memastikan kita sembuh dulu sebelum ijinkan kita keluar untuk berjuang dan memenangkan pertandingan, dengan Dia mengawasi dari jauh.

Ayah seorang teman pernah berkata bahwa “kebahagiaan terbesar bagi orang tua adalah melihat anaknya yang sudah dewasa pulang kerumah untuk sekadar beristirahat”

Namun anda harus ingat, prosesnya dimulai dari IN dulu baru OUT dan itu tidak bisa dibalik. Kita harus memastikan identitas kita secara pribadi didalam Tuhan dulu, dimana kita mendapatkan kelegaan dan istirahat baru kemudian keluar dan bertanding,. Proses ini tidak bisa dibalik karena hasilnya tidak akan sama.

Tuhan ingin kita terlebih dahulu masuk ke dalam hadirat-Nya, biar Dia yang membasuh luka dan merawat kita terlebih dahulu baru kemudian kita keluar dan memenangkan pertarungan.

Di tahun yang baru ini, pertanyaannya, apakah kita semua sudah masuk ke dalam?

Yoh 10:1-4 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 

Hanya ada satu pintu untuk masuk dan keluar. Pintu itu adalah Yesus. Yesus adalah gembala terbaik yang pernah kita punya, dia adalah tempat bernaung yang paling aman.

Yoh 10:10-11 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; 

Yesus adalah gembala yang baik. Dia ijinkan kita masuk dan memulihkan diri sebelum Dia bawa kita memenangkan pertarungan kehidupan. Tuhan selalu ada, Dia selalu terlibat dalam apa yang kita lakukan dan satu hal yang pasti, Dia berikan kemenangan pada kita.

Berjalan bersama Yesus adalah pilihan yang paling tepat. Kita domba-domba meskipun keluar di rimba dunia tak perlu takut akan serigala jahat karena Yesus sang singa dari Yehuda sudah berjalan bersama kita. Serigala mana yang berani dekati domba yang dijaga oleh singa?

Yesus ingin kita masuk terlebih dahulu dan baru keluar berperang.
Apakah hari ini anda sudah masuk terlebih dahulu dan menemuinya? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar