Kamis, 24 November 2011

BE HAPPY

(By: PS Jussar Badudu – Youth Pastor of JPCC)

Pikirkan dalam waktu 20detik hal apa yang bisa bikin anda bahagia? Bayangkan pergi ke Italia, Ipad baru hingga pacar baru.

Jika sudah selesai, sekarang bayangkan anda memberikan barang tersebut kepada orang lain. Bagaimana rasanya?

Itu yang dimaksud dengan kemurahan hati atau generosity. Kemurahan hati tidak selalu berbicara soal uang namun tindakan memberi juga dapat berupa perhatian dan kasih sayang. Misalnya: jika anda ingin pacar, maka doakan orang lain agar dapat pacar. Jika ingin mendapat Ipad, maka anda harus terlebih dahulu memberi ipad.

Luk 10: 30-37  Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" 

Ahli taurat tanya soal hidup kekal, namun bukannya memberi jawaban. Yesus justru menceritakan perumpamaan tentang orang Samaria. Orang Samaria merupakan musuh orang Israel dikarenakan permasalahan etnis sehingga sesuatu yang paradox sekali ketika kemudian dalam cerita ini disebutkan “Good Samaritan” atau Samaria yang baik.

Kemurahan hati atau generosity lah yang berusaha Yesus ajarkan lewat cerita ini. Jarang ada yang bisa berbuat seperti orang Samaria tersebut.

Ilustrasi: Anda pasti tahu soal cerita di China yang tengah ramai diperbincangkan tersebut tentang seorang bayi di daerah kumuh yang ditabrak dan kemudian dilindas oleh sebuah truk bahkan hingga dua kali. Adegan ini terekam kamera cctv dan baru orang ke 19 yaitu seorang ibu-ibu pemulung tua yang membantunya.
Kisah yue yue tersebut sama dengan kisah orang Samaria diatas. Yue yue, balita dua tahun ini tergeletak dan tidak sadarkan diri setelah ditabrak dan dilindas namun tidak ada yang mau menolongnya. Semua hanya melewatinya dan pergi hingga akhirnya datang “good Samaritan” yaitu ibu-ibu pemulung yang segera membawa yue yue ke rumah sakit. Namun setelah hampir seminggu dirawat, yue yue akhirnya meninggal.

Kisah diatas membantu kita bercermin bahwa dijaman yang serba modern ini, semua orang sibuk dengan dirinya sendiri dan cenderung egois padahal setiap orang mempunyai compasion atau belas kasihan. Belas kasihan itu kita dapat sejak semula dari kristus.

Belas kasihan sudah ada didalam diri kita dan menjadi potensi diri kita. Namun potensi tersebut harus ditumbuhkan terlebih dulu hingga menjadi tindakan.

Belas kasihan atau kemurahan hati atau generosity itu adalah menyerahkan apa yang kita punyai kepada org lain, sama seperti teladan yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Yesus. Yesus memberikan nyawa-Nya dan darah-Nya kepada kita.

Ilustrasi : Ditengah jalan menuju ke kantornya, Jussar melihat seorang kakek yang dipapah istrinya sedang memegang dadanya, namun karena padatnya jalanan, hingga Jussar tidak bisa berhenti sekadar untuk membantu atau bertanya kepada pasangan tua tersebut. Jussar mengaku jika mengingat kejadian itu dirinya amat menyesal dan berharap bisa melakukan sebaliknya.

Setiap dari kita punya compassion atau belas kasihan kepada orang lain, namun itu saja tidak cukup. Kita harus berupaya untuk merubah belas kasihan tersebut menjadi sebuah tindakan. Kita diminta Tuhan menjadi pelayan bagi orang lain. Pelayan itu berarti mengutamakan kepentingan orang lain diatas kepentingannya sendiri dan itu sebenarnya adalah inti dari kemurahan hati.

Luk 6:38 (BIMK) Berilah kepada orang lain, supaya Allah juga memberikan kepadamu; kalian akan menerima pemberian berlimpah-limpah yang sudah ditakar padat-padat untukmu. Sebab takaran yang kalian pakai untuk orang lain akan dipakai Allah untukmu.”

Tuhan mengajarkan kita untuk memberi terlebih dahulu, ukuran yang sama akan dipakai Tuhan untuk melipatgandakan berkatmu.

Generousity isn't measured by how much you give but by how much it cost you.

Kemurahan hati tidak dinilai dari besarnya pemberianmu namun dilihat dari seberapa harga yang harus kamu bayarkan untuk bisa memberi.

God bless you 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar