Rabu, 23 November 2011

GENEROSITY

(By : Jose Carol – Senior Associates Pastor in JPCC)

Generosity atau kemurahan hati itu sama seperti otot yang perlu dilatih agar bisa bekerja secara sempurna. Sebelum kita mengetahui lebih jauh soal murah hati, mari kita pelajari dulu ayat-ayat berikut ini:

  • Mazmur 37: 21 Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah. 
Dalam terjemahan Message Bible : Wicked borrows and never returns; Righteous gives and gives. Generous gets it all in the end; Stingy is cut off at the pass.
Atau dalam terjemahan BIS : Orang jahat meminjam dan tidak mengembalikan, tetapi orang baik memberi dengan murah hati.

  • Amsal 19:6 Lots of people flock around a generous person; everyone's a friend to the philanthropist. Atau terjemahannya Banyak orang yang mengambil hati orang dermawan, setiap orang bersahabat dengan si pemberi. 
  • Amsal 11: 24-25 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. 
Atau lebih dalam lagi dikatakan dalam terjemahan The Message: The world of the generous gets larger and larger; the world of the stingy gets smaller and smaller. The one who blesses others is abundantly blessed; those who help others are helped.

Dalam ayat diatas dikatakan bahwa seseorang yang murah hati akan mendapatkan segalanya pada akhirnya. Mereka akan mempunyai banyak sahabat dan memperoleh kemujuran dan kebahagiaan.

Kemurahan hati adalah sesuatu yang sangat sederhana namun terkadang banyak yang tidak dapat melakukannya karena banyak berpikir salah mengenai ‘generosity’. Kesalahpahaman inilah yang kemudian akhirnya membuat seseorang sulit untuk menjadi murah hati, itu sebabnya kita perlu terlebih dahulu meluruskan salah paham ini.


Salah paham tentang GENEROSITY:

  1. Generosity atau kemurahan hati adalah tentang memberi sesuatu
Sebenarnya “generosity deals with your being rather than your giving” Generosity bicara soal siapa kita dan apa yang ada didalam kita dan bukan berdasar pada apa yang kita lakukan atau perbuatan kita.

Karena itulah maka untuk memperbesar dampakmu, Tuhan terlebih dahulu butuh untuk memperbesar hatimu. Lihat ayat diatas, “The world of the generous gets larger and larger” artinya dunia orang yang murah hati akan menjadi besar dan besar. Namun semua bermula dari tempat paling dalam, hati kita.

3 Yoh 1: 2  Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. 

Jiwa yang bahagia. Kelimpahan harus terlebih dahulu datang dari dalam kita baru hasilnya adalah kehidupan yang berkelimpahan.

Ilustrasi: Hidup kaya berbeda dengan hidup memiliki segala sesuatu. Hidup kaya berarti kita bersyukur atas apa yang kita miliki dan bahagia, tahu kapan berhenti serta menggunakan hidup untuk memperkaya kehidupan orang lain. Hidup memiliki segala sesuatu belum tentu meninggalkan perasaan bahagia.

Kemurahan hati datang dari kelimpahan hati kita yang mengalir ke luar. Generosity itu sikap hati dari dalam dan harus kita buktikan lewat perbuatan pada orang diluar.

Meskipun begitu, terkadang dibutuhkan memberi untuk merubah apa yang ada dalam hatimu. “Sometimes it takes giving to change your being”

Amsal 11: 25 (New Living Translation) The generous will prosper; those who refresh others will themselves be refreshed.

Ayat diatas berkata bahwa orang yang memberikan kelegaan (baca: kemurahan hati) kepada orang lain maka kepadanya juga akan diberikan kelegaan tersebut. Intinya bukan seseorang yang penuh dengan kelimpahan yang punya hati memberi, namun justru sebaliknya, Kita memberi terlebih dahulu dan kelimpahan akan diberikan pada kita.

Kenapa seperti itu? Bayangkan ini, Anda sedang belajar berenang. Anda harus belajar berenang dari kolam yang paling rendah dahulu yaitu 1 meter. Jika anda tidak berenang namun mau langsung mencoba kedalaman 2 meter, sama saja anda tidak akan bisa.

Intinya kemurahan hati tidak bergantung pada kekayaan yang anda miliki karena semua itu tergantung dari hati anda. Meski miskin, anda masih bisa memberi itu juga karena hati.

  1. Memberi selalu berkaitan dengan Materi atau Uang
Matius 6: 19-21 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. 

Orang yang paling miskin adalah orang yang didalam hatinya hanya berisi dirinya sendiri. Sedangkan orang yang kaya adalah orang yang masih bisa memberi meski hanya mempunyai sedikit.

Generosity is more about what you release in your heart, then what your hand release.

Kemurahan hati berarti melepaskan sesuatu yang kamu anggap berharga dalam hatimu daripada hanya sekadar apa yang tanganmu sanggup berikan. Karena memberi adalah soal hati. Hati terletak pada apa yang anda anggap berharga.
Memberi tidak ada urusannya dengan uang. Anda masih bisa memberikan hal lainnya jika anda tidak mempunyai uang. Anda bisa memberi pujian kepada orang lain, pengampunan bagi mereka yang bersalah pada anda, atau nasehat, penghiburan, pelayanan. Banyak yang bisa anda berikan yang tidak ada hubungannya dengan uang. Jadi jangan salah sangka jika kita bicara soal generosity selalu berkaitan dengan uang.

Lukas 12: 20-21 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." 

Perikop diatas bercerita soal orang kaya yang mengumpulkan harta pagi siang sore dan kemudian memutuskan untuk istirahat, apa yang terjadi... Malaikat maut datang memanggilnya. Orang kaya itu hanya sibuk mengumpulkan harta untuk dirinya tanpa punya keinginan untuk bermurah hati. Ayat diatas jelas mengingatkan bahwa yang Tuhan mau adalah hati kita, itu yang Dia lihat. Kemurahan hati dan keinginan untuk memberi seharusnya selalu ada dalam hati (baca: jiwa) kita. Itu yang Tuhan inginkan.

Matius 13: 44-46 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." 

Harta berbicara tentang segala sesuatu yang kita anggap berharga. Jika anda ingin hidup ada dan kapasitas anda diperbesar maka letakkan apa yang anda anggap berharga tersebut diluar dari hati anda.

Untuk mempelajari terkait hal diatas, mari kita lihat dua kisah ini:

Yang pertama, Abraham. Apa yang paling berharga bagi orang kaya seperti Abraham? Hartanya? Pasti bukan. Ishak atau putra satu-satunya lah harta Abraham yang paling berharga. Tapi ketika Tuhan memintanya, Abraham dengan rela serahkan anaknya.

Yang kedua, masih ingatkah anda mengenai seorang muda yang mendatangi Yesus bertanya mengenai hidup yang kekal? Yesus memintanya untuk menjual seluruh hartanya dan pergi mengikut Dia. Yang terjadi, anak muda ini pulang dengan sedih, dikatakan karena hartanya banyak.

Dari dua cerita diatas, anda pasti tahu apa yang Tuhan inginkan. Memberi adalah melepaskan apa yang kalian anggap berharga. Memberi tidak pernah berkaitan dengan jumlah dan besaran tapi dia selalu berkaitan dengan keberadaanmu sebagai murid Yesus dan soal hatimu.

Jika memberi soal hati dan hati adalah tempat dimana hartamu berada maka ketika kita memberi kepada seseorang, hati kita akan ikut kepada orang itu, artinya hati kita akan semakin luas dan luas lagi.

2 Kor 9: 10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; 

Perhatikan ayat diatas baik-baik, Tuhan akan melipatgandakan BENIH bukan POHON. Artinya apa yang kalian tabur, benih itulah yang akan tumbuh dan itulah yang akan dilipat gandakan oleh Tuhan. Seberapapun benih yang kalian tabur, itulah yang akan dilipatgandakan.

Jangan pernah merasa anda tidak bisa memberikan sesuatu karena kondisi anda, kondisi keuangan dan segalanya. Sikap memberi dimulai dari hati. Ijinkan hatimu dipakai Tuhan dan biarkan Dia gandakan benih yang kau punya.

Ketahuilah, Tuhan bisa melakukan hal yang BESAR bagi anda yang hanya mempunyai sedikit namun terkadang Dia hanya bisa lakukan hal yang KECIL bagi mereka yang mempunyai banyak.

Intinya adalah hati anda. Kelimpahan datang dari hati yang mencintai Tuhan. Mari bersikap generous dalam hidup.
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar