Minggu, 23 Oktober 2011

FAITH = BELIEVE + SPEAKING

(By : Charles Nieman, Senior pastor of the Abundant Living Faith Center in Wl Paso, Texas)

John 10: 10 (KJV) The thief cometh not, but for to steal, and to kill, and to destroy: I am come that they might have life, and that they might have it more abundantly.

Atau dalam terjemahan Bahasa Indonesianya Yohanes 10: 10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. 

Tuhan datang ke dunia supaya kita bisa mendapatkan hidup seperti yang Tuhan inginkan untuk kita dapatkan.
Atau ayat diatas dalam terjemahan Message Bible Yohanes 10:10 A thief is only there to steal and kill and destroy. I came so they can have real and eternal life, more and better life than they ever dreamed of.

Yesus datang ke dunia supaya kita bisa mendapatkan hidup lebih baik dari apa yang kita pernah impikan.
Karena Yesus datang, maka kita bisa mendapatkan hidup yang berkelimpahan. Seringkali anak-anak Tuhan tidak dapat hidup berkelimpahan karena mereka tidak tahu bagaimana caranya mendapatkan akses ke kehidupan tersebut.

Kolose 1: 13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; Atau dalam terjemahan King James BibleWho hath delivered us from the power of darkness, and hath translated us into the kingdom of his dear Son”

Perhatikan ayat diatas baik-baik! Tuhan telah melepaskan kita......(kerajaan gelap) dan memindahkan kita......(kerajaan sorga) Artinya saat kita lahir baru, Tuhan sudah melepaskan kita dan memasukkan kita sebagai anggota kerajaan sorga namun sama seperti kerajaan lain di manapun, ada peraturan dan juga hukum yang harus ditaati.

Ilustrasi: Jika ps Nieman pindah dari Amerika ke Indonesia maka ps Nieman juga harus mengikuti peraturan yang ada di Negara tersebut demikian halnya juga ketika dia kembali pulang.

2 Kor 5: 7 (King James Version) For we walk by faith, not by sight
Atau dalam terjemahan Indonesiasebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat

Hidup kita adalah karena iman bukan berdasar dari apa yang kita lihat, kita rasakan. Jika demikian maka itu adalah ketika kita hidup dalam kegelapan. Bayangkan betapa kecilnya hidup kita jika kita hanya hidup berdasar sesuatu yang seperti yang bisa kita lihat dan rasakan.

Jika kita hidup dengan iman maka itu adalah cara hidup yang lebih baik.

Perhatikan terjemahan Inggris King James version diatas, kata “walk” yang digunakan dalam bahasa yunaninya berarti (bukan hanya sekadar berjalan dan hidup) sikap hidup dan perilaku kita.

Jadi sikap hidup dan perilaku kita dan apapun yang membentuk hidup kita bukan berdasarkan sesuatu yang bisa kita lihat melainkan berdasarkan iman.

Jika hidup berdasarkan iman, maka yang perlu kita ketahui adalah apa sebenarnya “IMAN” tersebut?

FAITH atau IMAN terkadang dianggap sebagai suatu keyakinan, yang merupakan hubungan antara Tuhan dengan manusia. Padahal dikatakan bahwa Iman diberikan untuk mempengaruhi keseluruhan hidup kita.

Ibrani 10: 38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Atau dalam terjemahan King James VersionNow the just shall live by faith: but if any man draw back, my soul shall have no pleasure in him”

Orang Kristen seringkali berpikir bahwa IMAN adalah percaya padahal artinya lebih daripada itu. Kita tidak bisa berjalan dengan percaya saja meski kita tetap harus percaya penuh pada Tuhan.

Roma 4: 13 (KJV) For the promise, that he should be the heir of the world, was not to Abraham, or to his seed, through the law, but through the righteousness of faith atau dalam terjemahan bahasa IndonesianyaSebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman”

Roma 4 berbicara tentang iman Abraham. Dikatakan bahwa karena iman, Abraham dibenarkan Tuhan.
Diayat 13 tersebut dalam terjemahan KJV dikatakan mengenai janji Tuhan kepada Abraham. Janji tersebut bukan sembarang janji. Dalam bahasa Yunani arti kata ‘promise’ atau janji tersebut sama dengan berkat di masa depan dan berkat untuk menikmati kemurahan Tuhan.

Tidak ada satupun dari antara kita yang tahu mengenai apa yang akan terjadi di masa depan namun ketahuilah bahwa Tuhan sudah menyiapkan berkat untuk kita dimasa depan dan ketahuilah Tuhan ingin kita menikmatinya. Tuhan sudah jauh pergi ke masa depan dan menyiapkannya untuk kita.

Ayat diatas mengatakan bahwa janji tersebut diberikan bukan karena hukum Taurat tetapi diberikan karena IMAN dan diberikan oleh kasih karunia Tuhan.

Roma 4: 16 (KJV) Therefore it is of faith, that it might be by grace; to the end the promise might be sure to all the seed; not to that only which is of the law, but to that also which is of the faith of Abraham; who is the father of us all, Atau dalam terjemahan bahasa Indonesia “Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua

Jaman dahulu untuk mendapatkan berkat tersebut, ada dua hal yang harus dilakukan:
1). Keturunan jasmani Abraham
2). Taat pada hukum Taurat (jika tidak taat maka aka nada kutukan, namun siapapun tahu kita tidak akan bisa taat sepenuhnya pada hukum tersebut, namun meskipun tidak bisa kita tetap harus mencoba untuk taat)

Namun ayat 16 diatas membatalkan kesemua persyaratan diatas tersebut. Artinya kita hanya perlu hidup dengan IMAN Abraham.

Galatia 3:29 (KJV) And if ye be Christ's, then are ye Abraham's seed, and heirs according to the promise. Terjemahan bahasa Indonesianya “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah” 

Kita yang sudah lahir baru, “Berkat di masa depan dan berkat untuk menikmatinya” sudah ada dalam kehidupan kita dan diberikan atas kasih karunia Tuhan (dimana kita tidak pantas mendapatkannya)
Nah untuk bisa membuka kunci dan mengakses janji tersebut maka kita butuh IMAN. Iman adalah level kehidupan yang lebih tinggi.

Apakah IMAN?

IMAN adalah HUKUM

Roma 3: 27 (KJV)  Where is boasting then? It is excluded. By what law? of works? Nay: but by the law of faith. Atau dalam terjemahan bahasa Indonesianya Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! 

Terjemahan bahasa Inggris lebih menjelaskan artinya daripada bahasa Indonesianya. Dalam bahasa Inggris dikatakan ‘Law of Faith’ atau Hukum Iman. Kenapa Iman dikatakan sebagai hukum? Karena Hukum akan bekerja pada semua orang tanpa terkecuali.

Ilustrasi: Hukum gravitasi berlangsung sama di seluruh dunia, tidak hanya berlaku di Amerika dan tidak berlaku di Indonesia, bukan seperti itu cara kerjanya.

IMAN adalah hukum berarti IMAN tidak perduli siapa namamu, latar belakangmu, pekerjaanmu atau hal-hal lainnya karena IMAN akan bekerja sama pada semua orang.

2 Kor 4: 13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. 

Roma 12: 3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. 

Pada saat kita lahir baru, Tuhan sudah memberikan IMAN yang kita butuhkan. Kita tidak akan butuh lebih banyak lagi IMAN karena semua orang dari kita punya ukuran IMAN yang sama, kita hanya harus belajar menggunakannya.

Ilustrasi: Iman itu seperti otot. Seorang jemaat Ps Neiman mendatanginya dan menceritakan keberhasilannya membentuk tubuh, dia katakan bahwa kini dia memiliki otot baru. Sebenarnya tidak demikian, karena otot tersebut sudah ada disana bahkan ketika kita masih ada dalam kandungan. Kita hanya belajar menggunakan otot tersebut.

Karen IMAN adalah sebuah hukum maka IMAN punya dua komponen penting:
1). BELIEVING atau percaya
2). SPEAKING atau berkata-kata

IMAN berarti karena Aku PERCAYA maka Aku BERKATA-KATA

Sekarang coba kita pahami arti baru IMAN ini dalam beberapa contoh ayat dibawah ini:

Ibrani 11: 7 Karena “PERCAYA dan BERKATA-KATA”, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena “PERCAYA dan BERKATA-KATA”  itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan “PERCAYA dan BERKATA-KATA” nya

Roma 10: 8 Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman “PERCAYA dan BERKATA-KATA”  yang kami beritakan. 

Apakah BELIEVE atau PERCAYA tersebut?

PERCAYA adalah sebuah pilihan.

Kita memilih untuk percaya atau tidak percaya. Namun Tuhan meminta kita untuk memilih percaya pada apa yang Tuhan katakana tentang kehidupan kita maka ketika kita percaya, kita akan mulai memperkatakannya.

Amsal 6: 2  jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam perkataan mulutmu, atau dalam terjemahan bahasa Inggris (NKJV) You are snared by the words of your mouth; You are taken by the words of your mouth. 

Amsal 18: 21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. 

Seringkali kita justru dibatasi oleh perkataan mulut kita. Bukankah lebih baik jika kita mempercayai apa yang Tuhan katakana dan mulai menyuruh mulut kita untuk memperkatakan hal tersebut?
Anda mungkin tengah berpikir penjelasan diatas tentang IMAN terkesan terlalu mudah. Kita terkadang menyukai sesuatu yang rumit tetapi lihatlah ayat berikut ini yang menunjukkan bahwa Yesus melakukan hal yang sama. Dia PERCAYA dan kemudian berkata-kata.

Markus 11: 12-14 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya. 

Dilanjutkan ayat 20 hingga 24, Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering." (ayat 22) Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. 

Dalam ayat diatas, kita bisa melihat bahwa Yesus percaya dan berkata-kata. Lihatlah ayat 22 dimana Yesus meminta kita percaya kepada Allah. Terjemahan KJV “Have faith in God” atau terjemahan liberalnya “Have The God kind of faith” Ketika Yesus katakan ini, dia sudah tahu bahwa Roma 12 akan dituliskan.

Apakah dengan percaya dan berkata-kata kita akan memegahkan diri? Tidak, justru ketika kita memilih percaya atas perkataan Tuhan dan berkata-kata maka kita akan rendah hati karena sepenuhnya menyerah pada Tuhan.

(Ayat 23 terjemahan KJV) For verily I say unto you, That whosoever shall say unto this mountain, Be thou removed, and be thou cast into the sea; and shall not doubt in his heart, but shall believe that those things which he saith shall come to pass; he shall have whatsoever he saith.

Whosoever berarti barangsiapa. Ketika dikatakan barangsiapa maka kita semua ada termasuk didalamnya. Siapapun (termasuk kita) yang percaya dan berkata-kata pasti akan memegang akses ke “berkat Tuhan di masa depan serta berkat untuk menikmatinya”

Dalam cerita diatas tersebut, Yesus menyatakan bahwa jika kita mempunyai IMAN (baca: percaya dan berkata-kata) maka kita akan bisa menyingkirkan gunung. Gunung yang ada disana sebenarnya adalah apapun yang berdiri diantara kita dan penggenapan janji Tuhan yang besar dalam hidup kita.

Artinya jika kita “PERCAYA dan BERKATA-KATA” maka kita akan bisa menyingkirkan semua masalah yang menghalangi kita menikmati “berkat masa depan” yang sudah disiapkan Tuhan jauh sebelumnya.

Jika kita “Percaya dan Berkata-kata” maka kita bisa mengatakan pada gunung tersebut “Pergilah dari hidupku” Namun apa yang terjadi terkadang kita justru menangis dan menyalahkan diri sendiri. Tuhan tidak pernah katakan agar kita bersikap demikian.

Yeremia 1: 12 Lalu firman TUHAN kepadaku: "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku. Atau dalam terjemahan NKJV yang lebih mengena  " Then the LORD said to me, “You have seen well, for I am ready to perform My word.” 

Nah, masalahnya sekarang kita tidak akan bisa berkata-kata jika kita tidak percaya dan tidak tahu janji Tuhan. Maka yang sekarang harus anda lakukan adalah mencari tahu apa yang Tuhan sudah persiapkan untuk kita.

Mulailah PERCAYA...

Mulailah tuangkan rasa percayamu dalam BERKATA-KATA.....

Terimalah Berkat Tuhan dimasa depan dan berkat untuk menikmatinya.....

Let’s Believing and Speaking

1 komentar:

  1. Wogh I love Jeffrey Rachmat's sermon...
    keep writing renata...
    So blessing buat kita2 yang ga live in jkt...
    Gbu :D

    BalasHapus