Senin, 12 Desember 2011

THE ART OF SERVING


(By : Ps Sidney Mohede – pastor in JPCC)
*Sermon ini disampaikan Ps Sidney saat Team building bersama departemen Performing Art JPCC*

Apapun pelayanan yang kita lakukan hendaknya kita melakukannya dengan hadirat Tuhan. Itulah yang membedakan kita dari orang dunia. Kita tidak hanya sekadar melakukan art, music or presenting tapi kita melakukan semua itu dengan menghadirkan hadirat Tuhan dalam segala pelayanan kita sehingga orang yang melihat bisa tersentuh dan terjamah hatinya karena menyadari keberadaan Tuhan.

Ini yang harus menjadi pertanyaan koreksi pribadi kita, apakah selama ini pelayanan kita menghadirkan hadirat Tuhan atau hanya sekadar music, tarian atau pertunjukan lainnya?

Kita belajar dari Musa di Keluaran 33:14-18 Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu." 

Dalam terjemahan NKJV And He said, “My Presence will go with you, and I will give you rest.” 

Tuhan berjanji pada Musa bahwa hadirat Tuhan akan selalu menyertainya setiap saat. Dalam ayat selanjutnya Musa katakan bahwa dia tidak akan pergi sebelum yakin dengan jelas bahwa Hadirat Tuhan menyertainya setiap saat. Karena Tuhan mengenal Musa maka Dia berjanji penuh akan selalu hadir, Hadirat Tuhan akan menyertai setiap saat.

(ayat 15-17) Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini? Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau."

Tuhan katakan dalam ayat diatas bahwa Dia mengenal Musa. Dalam pelayanan kita harus memiliki hubungan yg intim dengan Tuhan. Itu yang Tuhan inginkan dibanding semua persembahan atau pelayanan kita. Itu yang harusnya kita cari terlebih dahulu sebelum dan selama pelayanan. 

Hosea 6:6  Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

Sama seperti Musa, hadirat Tuhan akan hadir dan mengikuti kita setiap saat tergantung pada hubungan intim kita dengan Tuhan. Itu sebabnya penting dalam pelayanan, stiap orang yang melayani punya hubungan dekat dengan Tuhan.

(ayat 18) Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku." 

Dalam terjemahan NKJV And he said, “Please, show me Your glory.” 

Ketika hadirat Tuhan hadir maka kemuliaan Tuhan juga akan selalu hadir bersama dalam setiap pelayanan dan pekerjaan yang kita lakukan.

Ps Sidney bercerita bahwa sebelum dia manggung, Dia selalu berdoa meminta kemuliaan Tuhan hadir dalam setiap lagu maupun khotbah yang dibawakannya.

“Pelayanan is about the glory of God not the glory of me and you”

Pelayanan kita harus bersumber dan berpusat pada Tuhan dan bukan pada seberapa terkenal kita nantinya atau ambisi kita pribadi. Biarlah dengan pelayanan kita Tuhan ditinggikan dimata semua orang.

Matius 20 merupakan salah satu ayat terkenal yang bicara soal perumpamaan pekerja di ladang. Ayat ini juga berbicara tentang tipe orang yang melayani.

"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. 

Ada 2 tipe org yg melayani:

1). Mereka yang sepakat dengan upah yang diterima
Kata sepakat dalam matius diatas berarti orang yang melayani dengan mengharapkan upah tertentu dan berpikir tentang apa yang pantas dia dapatkan setelah melayani.

2). Mereka yang percaya penuh pada majikannya.
kita melayani karena itu yang ingin kita lakukan tanpa pernah ada embel-embel atau mengharapkan sesuatu. Kepercayaan penuh kepada majikan ini berdasar atas pengenalan kita akan Tuhan.

Ilustrasi: saat melayani disebuah grup music, Sidney selalu meminta kepada tim dan managemennya agar tidak mematok bayaran saat pelayanan, namun tanpa sepengetahuannya ternyata tim managemen meminta sejumlah uang pada EO atau penyelenggara acara tersebut. Saat Sidney bertemu EO tersebut memberi tahu bahwa sebenarnya jumlah yang disiapkan oleh mereka adalah 2x lipat dari permintaan managemen tersebut.

Tuhan sebagai majikan kita tahu kok jerih payah kita dalam melayani. Upah kita sudah terjamin,tenang saja.

Jika kita melihat diatas , Tipe-tipe orang yang melayani tersebut bukan berdasarkan berkat yang didapat namun melihat dari sikap hati..Sikap hati seperti apa yg kita punya saat melayani saat ini?

Mari koreksi bersama-sama dan jadikan Tuhan the center of it all..Biarlah kita belajar melayani dengan rendah hati, dan apapun pelayanan kita akan diberkati luar biasa supaya setiap orang bisa merasakan hadirat dan kemuliaan Tuhan lewat pelayanan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar