Sabtu, 17 Desember 2011

GENEROSITY

(By: ps Robb Thompson - the founder and president of Family Harvest International)

Ada 3 jenis manusia :

1). Orang yang suka kompromi
Mereka yang suka kompromi terhadap segala hal entah itu baik ataupun buruk. Biasanya orang seperti ini akan mempengaruhi kita untuk juga ikut berkompromi.

2). Orang yang menyertai
Mereka adalah orang yang bersama dan berkumpul dengan kita namun kita tidak mengenal mereka secara dekat. Mereka yang hanya ada bersama kita untuk saat ini namun belum tentu akan tetap bersama kita di masa depan.

3). Orang yang berkomitmen
Mereka bisa terlihat dari bagaimana cara mereka memperlakukan orang lain. Bagaimana mereka memperlakukan ibu mereka (akan menentukan perlakuan seperti apa yang akan anda dan anak anda terima nantinya) apakah dia melayani dan memiliki komitmen terhadap sesuatu hal. Jika anda akan memilih seorang pria maka lihatlah dimana dia berada sekarang dan dengan siapa saja dia bergaul maka anda sudah bisa melihat kearah mana dia akan berada di masa depan.

Usia 25 hingga 30 tahun adalah usia dimana manusia meletakkan pondasi untuk menopang seluruh kehidupannya. Di usia ini sangat dimungkinkan dan dimaklumi ketika melakukan kesalahan karena masih punya banyak waktu untuk membangun kembali dan memperbaiki kesalahan. Hal yang tidak bisa kita lakukan ketika kita berumur 35 tahun.

Amsal 3: 5-10 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu. Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. 

Ayat diatas ditulis Daud untuk putranya Salomo sebagai petuah kehidupan dan nasihat dalam menjalani hidup.

Percaya artinya terbaring dan menyerahkan diri. Di ayat ke 6 dikatakan ketika kita menyerah dan berserah penuh pada Tuhan maka Tuhan akan membuka jalan. We have to learn to let go everything to God.

Robb Thompson bercerita tentang perjalanan hidupnya. Dia diselamatkan dari Rumah Sakit Jiwa dan di usia 35 tahun menjadi seorang Kristen dan disaat yang sama dia belajar menyerahkan segala sesuatunya ke tangan Tuhan hingga akhirnya kini dia menjadi seorang jutawan. Robb bercerita dia tidak bersandar pada pengertiannya sendiri meskipun dia pernah kehilangan 1,2 juta dollar dalam sehari.

Jangan pernah bersandar pada pengertian sendiri, percaya saja pada Firman Tuhan.

Amsal 3: 9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu

Ilustrasi: setiap orang diberikan pepaya maka kita harus memuliakan Tuhan dengan pepaya yang kita punya tidak peduli berapa jumlahnya.

Kita harus selalu menjalani kehidupan dengan kemurahan hati dan bukan dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan.

Efesus 4: 28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. 

Seseorang kerja di Chicago sebagai pencuri namun kemudian dia memilih berhenti kerja dan menjadi sopir bus. Hidup kita bukan dibangun oleh apa yang kita percayai tapi oleh apa yang kita lakukan. Yang kita lakukan itulah yang sebenarnya kita percayai.

Contohnya : cinta tidak bisa dibuktikan lewat kata-kata saja namun harus lewat tindakan nyata.

Nilai yang kita tempatkan segera terbuka pada harga yang rela kita bayarkan. Mari kita lihat Tuhan, Dia menentukan nilainya. Dia menebus dosa kita dengan membayar harga Anak satu-satu-Nya, Yesus.

Tuhan menaruh nilai yang luar biasa pada masing-masing kita. Kita berharga. Dia bahkan menganggap kita lebih berharga daripada Yesus, Anak-Nya sendiri.

Yesus yang turun ke bumi dan menjadi manusia berbeda dengan Yesus yang naik ke sorga. Yesus yang naik menjadi yang sulung diantara kita semua tetapi tanpa darah, kenapa? Karena darah-Nya sudah tercurah untuk kita semua.

Jika ingin berhasil dalam hubungan atau kehidupan maka ‘Cintailah apa yang Dia cintai’ percayalah sesuatu yang dasyat akan terjadi dalam hidup anda.

Dia menciptakan bumi dan langit bahkan membuat taman Eden untuk manusia ciptaan-Nya tetapi tugas melakukan multiplikasi dan reproduksi diserahkan pada manusia. Artinya apa yang kita berikan, itu jugalah yang akan diterima.

Dalam sebuah persekutuan doa, setiap orang ditantang memberikan sesuatu namun saat itu Robb Thompson yang baru bertobat tidak mempunyai apapun untuk diberikan akhirnya dia memilih menggunakan kertas dan pensilnya untuk berjanji bahwa mulai saat itu dia tidak akan pernah miskin lagi.

Seringkali kita katakan apa yang kita mau pada Tuhan, tetapi jarang sekali kita bertanya apa yang Tuhan inginkan atau yang Tuhan mau.  

2 Tawarikh 1: 6-12 Salomo mempersembahkan korban di sana di hadapan TUHAN di atas mezbah tembaga yang di depan Kemah Pertemuan itu; ia mempersembahkan seribu korban bakaran di atasnya. Pada malam itu juga Allah menampakkan diri kepada Salomo dan berfirman kepadanya: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." Berkatalah Salomo kepada Allah: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada Daud, ayahku, dan telah mengangkat aku menjadi raja menggantikan dia. Maka sekarang, ya TUHAN Allah, tunjukkanlah keteguhan janji-Mu kepada Daud, ayahku, sebab Engkaulah yang telah mengangkat aku menjadi raja atas suatu bangsa yang banyaknya seperti debu tanah. Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?" Berfirmanlah Allah kepada Salomo: "Oleh karena itu yang kauingini dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau nyawa pembencimu, dan juga tidak meminta umur panjang, tetapi sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian untuk dapat menghakimi umat-Ku yang atasnya Aku telah merajakan engkau, maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau." 

Salomo memberikan 1000 ukupan dan mempersembahkannya kepada Tuhan, jumlahnya dengan kurs sekarang hampir senilai 115 milyar dollar. Salomo kemudian menjadi orang terkaya di dunia, hanya karena Tanya apa yang Tuhan mau.

Mazmur 37: 25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; 

Ayat diatas adalah bukti bahwa Tuhan tidak pernah memalingkan wajahnya dari orang yang murah hati.

Memberi bukan terletak pada berapa jumlah yang kita punya namun pada harga yang rela kita bayarkan. Harga disini bukan terletak pada kisaran materi namun pada sesuatu yang kita anggap berharga, pemberian yang akan melukai hati kita namun untuk diperlebar kapasitasnya. Daud katakan bahwa dia tidak akan pernah memberikan sesuatu yang tidak ada harganya.

2 Kor 8: 7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, --dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami--demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. 

Selalu ada panggilan untuk menjadi seseorang yang murah hati.

Intinya adalah mengikut Tuhan, mari bekerja buat berkat diri sendiri dan keluarga yang kita punya dan jangan lupa mempersiapkan juga berkat bagi keturunan ketiga dan keempat kita.

Ilustrasi: Tuhan memberikan semua yang kita punyai saat ini. Tuhan memberikan kita misalnya sebuah pepaya. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dengan pepaya itu, kita bisa menggenggamnya sampai busuk, kita bisa menyembunyikannya atau kita bisa mengembalikan pepaya tersebut kembali ke tangan Tuhan dan biarkan Dia yang membelahnya – biarkan bijinya jatuh dalam semua aspek kehidupan kita dan kita akan menjadi orang yang sangat diberkati.

Bagaimana caranya menjadi diberkati?
1). Berserah dan menyerah penuh pada otoritas Tuhan
2). Muliakan Tuhan dengan hartamu

Kita sebenarnya tidak memiliki apa yang kita punyai saat ini, kita hanyalah manager yang diberi Tuhan kesempatan untuk mengelola apa yang kita punyai saat ini, sehingga kita harus menghargainya.

Luk 16: 10-12 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? 

Tuhan telah kita mempercayakan kepada kita setiap aspek kehidupan untuk kita jaga, kita harus belajar setia dan taat mengelola stiap hal tersebut.

Berserah pada Tuhan, Belajarlah murah hati, dan Muliakan Tuhan dengan hartamu serta pandailah dalam mengelolanya. Hal yang sama dilakukan Daud, Salomo dan Robb Thompson, hal yang sama juga bisa anda lakukan.

Pertanyaannya sekarang, maukah anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar