Rabu, 14 September 2011

ALL ABOUT TAKING RISK

(By : Ps Brian C.Houston - He is senior Pastor of Hillsong Church Australia)

Yohanes 11:41-42 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

Lazarus sudah mati selama 4 hari. Dan orang-orang menunggu Yesus melakukan sesuatu.
Yesus mulai dengan mengucap syukur kepada Bapa terhadap sesuatu yang belum terjadi. Yesus mengambil resiko melakukan hal tersebut. Contoh lain Musa sudah mengucapkan syukur sebelum umatnya melewati laut merah.

2 Raja-raja 7 bercerita tentang 4 orang kusta yang mengambil resiko masuk ke perkemahan raja Aram. Untuk bisa mencapai level lainnya didalam kehidupan kita butuh mengambil resiko. Di alkitab banyak sekali cerita bagaimana mereka mengambil resiko dengan iman mereka. Itulah pentingnya memahami bahwa resiko itu punya kemungkinan kerugian. Resiko bisa membuat kita lebih kuat atau bahkan sebaliknya justru bisa mematahkan semangat kita. 

Ada hal-hal yang harus kita kenali sebelum ambil RESIKO:

1.      Never underestimate the potential of your heart

Sebelum kita terjun dan mengambil resiko, kita harus pastikan potensi untuk ditipu hati kita sendiri cukup besar.

Yeremia 17:9-11 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya." Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal. 

Diluar Tuhan, hati kita ini penuh dengan kelicikan. Hati kita pada dasarnya mampu merasionalisasikan segala sesuatunya dengan berbagai cara. Betapa liciknya hati kita mampu menipu kita. Ada perbedaan besar antara melangkah dengan iman dengan melangkah dalam kebodohan. Resiko yang Tuhan ingin kita ambil adalah bukan resiko yang melawan perkataan Firman-Nya, namun terkadang kebodohan itu terjadi bukan karena apa yang kita lakukan namun apa yang justru tidak kita pedulikan. Hati itu jahat, maka yang pertama dibutuhkan adalah membereskan hati nurani kita.

Kisah 24: 16 Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia. Hati nurani seharunya menjadi teman kita sepanjang hari. Hati Nurani kita adalah cara pertama mengenali resiko itu sendiri.Hal tersebut kembali dipertegas dalam Amsal 20:27 Hati nurani itu adalah pelita bagi manusia. Hati Nurani adalah penunjuk atau lampu dari Tuhan.

2.      Jangan menggunakan jalan pintas

Yeremia 17:11 As the partridge sitteth on eggs, and hatcheth them not; so he that getteth riches, and not by right, shall leave them in the midst of his days, and at his end shall be a fool atau terjemahan di bahasa Indonesia Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal. 

Jangan ambil resiko untuk mengikuti sekedar mengikutin apa yang ada di dalam hatimu / sekedar mencari jalan pintas. Perlu diingat bahwa tidak ada jalan yang mudah dalam menjalani rencana Tuhan, tetap harus ada harga yang dibayar. Dan Resiko yang Tuhan ingin kita ambil bukanlah jalan pintas, karena jalan pintas hanya menuju pada kehancuran.

Ilustrasi : Pastor Brian Houston bercerita soal proses pendirian gerejanya, dan selama 14 tahun berdiri bahkan gereja tersebut tidak punya tempat yang tetap, mereka harus menyewa atau kontrak berpindah-pindah sebelum akhirnya bisa mendirikan gereja. Banyak orang yang hanya melihat keberhasilan Hillsongs yang sekarang tanpa pernah tahu apa proses yang harus dilalui.

3.      Jangan mengambil resiko hanya karena orang lain telah katakan iya.

Baca 2 Tawarikh 18:1-8 Tetapi Yosafat bertanya: "Tidak adakah lagi di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?" Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan selalu malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja berkata demikian."

Cerita diatas adalah tentang Ahab dan Yosafat yang akan bekerja sama, namun perbedaannya Ahab raja yang jahat sedangkan Yosafat adalah raja yang takut akan Tuhan. Pada saat itu Ahab minta pendapat pada 400 nabi, dan semuanya mengatakan setuju berperang. Namun berbeda dengan Yosafat yang mencari pendapat orang lain yaitu Mikha.

Tidak susah mencari orang yang sepakat dengan semua yang kita katakana, masalahnya sekarang bagaimana menemukan the right voice. Pertama, kita harus tahu apakah mereka jujur akan pendapat mereka, ataukah mereka bicara berdasarkan pengalaman mereka, kita juga harus menguji apakah nasehat tersebut bertentangan dengan firman Tuhan.

Dalam kitab Yosua di pasal 1 dikatakan bahwa Yosua dan bangsa Israel mengambil resiko saat memasuki tanah perjanjian. Di Pasal 12, ada 31 raja yang dia harus kalahkan. Semuanya dimulai dari ayat 1, sesuai dengan perintah Tuhan. Yosua 1:1 Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: 

Amsal 30:5-6 Every word of God is pure: he is a shield unto them that put their trust in him. Add thou not unto his words, lest he reprove thee, and thou be found a liar atau dalam terjemahan bahasa inggrisnya Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.  Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.  

If you want to take the Risk maka hal yang perlu dilakukan : 

a.       Clear word from God. Dapatkan firman atau perkatan Tuhan yang jelas.

Terkadang kita berpikir kita sudah mendengar suara Tuhan. Jangan berhenti mencari Suara Tuhan, tapi jangan meremeshkan hari nurani untuk mengambil keputusan. Kita perlu menguji hati nurani kita, apakah ada motivasi tertentu ataukah ada kekecewaan. 

b.       Memahami waktunya Tuhan – Good Timing
Josua 1:2 "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. 

Kata kuncinya adalah sekarang. Taking risk akan berharga jika dilakukan tepat dengan waktunya Tuhan.
Ilustrasi : Brian Houston masuk sekolah alkitab sejak 18 tahun. Setelah tamat, Brian belum menerima tawaran apapun, sehingga dia hanya mengajar di sekolah dan melayani di gereja local. Brian bahkan menjadi pengelap kaca untuk menambah biaya hidup. Semua itu dilakukannya cukup lama sampai saat Tuhan memberitahu dia boleh membangun gereja.
Intinya adalah good timing but untuk mengetahui kapan waktunya juga dibutuhkan ketekunan.

c.       Selalu melibatkan pertimbangan dan perhitungan. Do your dilligence. Do your home work.

Belajarlah dahulu dari Yosua, sebelum dia menyerang negeri dia slalu mengirimkan para pengintainya (Yosua 2:1  Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ. )

It is no what you do that fail you, but it’s what you ignore.

d.       Keberanian dan Kekuatan dari Tuhan untuk melangkah.

Yosua 1: 6, 7 dan 9 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. (9) Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." 

Tuhan berbicara dan mengulangi sebanyak 3x agar Yosua tidak usah takut. Karena pada saat Tuhan berjanji memberikan tanah perjanjian ke Yosua, tidak dibilang bahwa ada 32 Raja yang harus dikalahkan.

Josua 1:7
Only be thou strong and very courageous, that thou mayest observe to do according to all the law, which Moses my servant commanded thee: turn not from it to the right hand or to the left, that thou mayest prosper whithersoever thou goest.

Tidak ada seorangpun yang berhasil tanpa melampaui resiko atau tantangan. Kita butuh ketetapan hati dan kepercayaan penuh kepada Tuhan untuk bisa mengambil resiko dalam iman kita. Jangan hanya merasa mendengar suara Tuhan tapi cocokkan juga dengan Firmannya. Bertekun dan tetap lakukan tugas kita dengan baik. Jangan pernah takut karena Tuhan pasti menyertai kita sama seperti Dia menyertai Yosua melawan 31 raja sebelum memberikan tanah perjanjian kepada Yosua.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar