Rabu, 14 September 2011

THE PERFECT SACRIFICE


(By : Kenny Goh - Date Leader di JPCC)

Yoh 4 : 21 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. 

Penyembahan is not eksternal its internal. Penyembahan bukan apa yang terlihat diluar namun justru apa yang ada didalam hati kita. Kita tidak usah diajar tuk menyembah, Kita sudah ahli dalam menyembah, we are expert in worship krn semua org menyembah sesuatu/ seseorang. Pernahkan anda melihat para penonton sebelum pertandingan sepakbola yang diajari untuk bertepuk tangan atau loncat mendukung tim favorit mereka? Tidak bukan karena mereka sudah tahu bagaimana harus mendukung tim kesayangan mereka, begitu juga dengan penyembahan.

Seorang hamba Tuhan pernah menyatakan bahwa tidaklah susah mencari siapa yang kita sembah, kita bisa melihatnya dari jejaknya yaitu setiap waktu, perhatian, tenaga, uang yang kau habiskan dan diakhirnya tampak tahta. Itulah yang kau sembah.

Its very natural for us to worship..Worship is our response about something

Penyembahan adalah sikap hati. Tuhan menciptakan kita dan penyembahan kita adalah respon kita terhadap hal tersebut. Untuk mengetahuinya ada di Ibrani pasal ke 9.

Ibr 9 : 1  
Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia. di perjanjian lama kita mengenal ada peraturan dan tempat khusus yang digunakan untuk ibadah dan menyembah Tuhan

Ibr 9: 9
Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,  

Penyembahan bergantung kepada hati nurani yg mempersembahkannya. Di jaman perjanjian lama (Ibrani 9:2-8) Penerimaan Tuhan berdasarkan Imam Besar namun sikap hatinya akan mempengaruhi berkat atau kutuk Tuhan terhadap bangsa Israel. Jika hatinya busuk maka semua rakyat akan kena getahnya.

Di jaman perjanjian lama, untuk menyembah Tuhan harus masuk ke dalam kemah yang dibagi dua ruangan yaitu Ruangan kudus dan ruangan maha kudus. Ruangan kudus hanya boleh dimasuki oleh imam-imam namun di ruangan maha kudus hanya satu orang yang diperbolehkan masuk yaitu Imam besar dan itu pun dilakukan hanya satu kali setahun. Imam biasa yang mencoba masuk ke ruang maha kudus akan mati. Itulah tata cara menyembah Tuhan yang lampau yang diikuti dengan semua upacara/ tata cara ibadah yang harus dilakukan. Namun jika semua tata cara itu dilakukan tapi tanpa hati nurani yang benar maka kita tetap tidak akan bisa menyembah Tuhan.

Ibrani 9 : 11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, ----- > Ayat ini menjelaskan bahwa Kristus sudah hadir sebagai Imam besar. Imam besar yang selalu bisa ditemui kapan saja dimana saja bukan hanya 1 tahun sekali. Saat itu satu tahun sekali Imam besar harus mempersembahkan darah kambing atau domba untuk menghadap Tuhan, berarti kalau dipikir-pikir Tuhan hanya bernilai satu kambing atau domba.
Dengan Kristus sebagai Imam besar kita maka kita tidak perlu takut lagi menghadap Tuhan, karena seringkali kita segan dating ke hadirat Tuhan karena sudah banyak dosa.

Ibrani 9 :12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. 

Kristus tidak membawa darah kambing atau domba namun darah-Nya sendiri dan Ia telah membebaskan kita untuk selama-Nya. Darahnya membersihkan hati nurani kita dari upacara agama yg tidak berguna supaya kita dpt melayani Allah yg hidup. Dengan keselamatan yang telah kita dapatkan, kita juga jadi punya tujuan hidup.

Tidak ada alasan orang kristen hidup biasa aja karena dengan kematian Yesus dan dengan darah-Nya terbuka semua akses kita kepada Tuhan dan kita bisa mulai hidup luar biasa. Yesus mati dikayu salib supaya Dia dapat membebaskan dan memberkati kita. Disaat yang sama kita akan memberkati orang lain. Berkat yang kita berikan pada orang lain tidak akan pernah habis karena sumber berkat dari Tuhan tidak akan pernah habis

Ibrani 9: 15  Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. 
kematian Yesus itu menebus pelanggaran yg tlh dilakukan pd perjanjian pertama

I yoh 4 : 10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. 

Rom 5 : 8-11
 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.  Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.  Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!  Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu. 

2kor 5 :21
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. 

Rom 8:32
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia

Luk 7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih." 

1yoh 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 

Semua ayat diatas menunjukkan betapa Tuhan sangat mencintai kita, dengan kematian-Nya maka kita dibebaskan dari dosa dan dibenarkan. Bayangkan kalo Tuhan mau memberikan kepada kita anak-Nya yang tunggal maka bagaimana dia tidak akan memberikan kita yang lainnya. Hidup juga bukan mengenai kompetisi siapa yang dosanya paling banyak namun dengan  menyadari betapa buruknya atau tidak sempurnanya kita maka kita akan smakin menyadari betapa Tuhan begitu mengasihi kita.

Hati kita, hidup kita dan seluruh apa yang kita punya adalah persembahan yang sempurna untuk Tuhan. Dia sudah melupakan semua dosa kita, Dia hanya ingin kita datang dan memberikan yang terbaik buat Tuhan yaitu hati yang mencintai Tuhan sepenuh hati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar