Rabu, 14 September 2011

MONEY MANAGEMENT

(Written by : Johny Herjawan - one of leader in JPCC)

Leader is always adding value to oneself, peers, subordinates and community. Life is about values, adding and subtraction of values, exchange of the values.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Mat 5:16)

Leadership atau kepemimpinan berarti membawa terang dimanapun kita berada. Kenapa terang? Karena TERANG akan membawa orang mendekat terutama mereka yang berada dalam kegelapan. TERANG juga akan membantu orang untuk melihat keadaannya. (seringkali kita jadi senter yang menerangi muka orang sehingga orang itu jadi malu, namun Tuhan meminta kita untuk menjadi pelita...pelita itu menyinari kaki atau jalan sehingga seorang pemimpin haruslah membantu orang lain untuk menemukan jalan kebenaran) Pemimpin bukan hanya dilihat dari khotbah, kesaksian atau persembahanmu tetapi dari perbuatannya. Itu yang harusnya menjadi acuan paling penting.

NEED à ACTION -----------------------------àHABITS -------------------à CULTURE

Action : respon kita atas kebutuhan atas kebutuhan atau need yang kita miliki. Misalnya apa respon kita saat kita dalam kondisi marah dan butuh untuk melampiaskan amarah tersebut? Action yang dilakukan secara berulang akan berubah menjadi sebuah habits atau kebiasaan.

Habits yang dilakukan secara bersama-sama akan bisa berubah menjadi culture atau budaya. Untuk merubah culturenya maka harus dirubah kebiasaannya tapi merubah kebiasaan juga diperlukan perubahan action pada saat merespon kebutuhan atau need kita.

Logos atau logic berdasar apa yang kita pikirkan (engage our MIND), kemudian mempengaruhi emosi kita (influence our EMOTION) dan pada akhirnya berhasil mempengaruhi keinginan kita (motivate our WILL) yang menghasilkan tindakan.
Intinya : YOUR THOUGHT LIFE WILL LEAD TO A SUCCESSFUL LIFE

Bagaimana kehidupan financial anda? Karena orang lain tak perlu mengenal anda secara personal tapi mereka akan mampu melihat kita secara financial.

5 PARADIGMA TENTANG FINANCIAL ACTION :

  1. There’s no shortcut in Kingdom of God
Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman. (Ams 28: 20)

Dalam segala sesuatu yang kita lakukan ada prosesnya, demikian juga dalam mencari kekayaan. Karena jalan pintas akan memberikanmu lebih sedikit daripada yang kamu harapkan tetapi akan membebanimu lebih daripada yang bisa kamu bayarkan. Contohnya adalah proses kepompong menjadi kupu-kupu.

  1. All you need is on earth. No more truck coming from heaven
Baca kejadian 1 : 1-25 tentang penciptaan. Setelah itu Tuhan baru berfirman dalam Kejadian 1: 26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 

Semua yang kita perlukan sudah disediakan Tuhan di dalam bumi, tidak ada lagi sesuatu yang jatuh dari langit untuk kita. Tuhan sudah luar biasa menciptakan semuanya dalam 6 hari, banyak yang sudah kita lihat dan rasakan, tetapi masih banyak lagi yang menanti untuk kita temukan.
Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu” (Ams 25 :2) atau dalam terjemahan inggrisnya “ It is the glory of God to conceal a matter, to search out a matter is the glory of kings”

  1. It is given to you in the form of  SEED(s)
“Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu” (Kej 1:29)

Benih harus ditanam dalam tanah agar tumbuh, benih pun perlu bukan sekadar tanah tapi tanah yang tumbuh subur. Manusia juga diciptakan dari benih dan tanah, dalam kejadian 1: 11 Tuhan member perintah agar manusia menumbuhkan benih (Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian”)

Ayat ini berarti kita sebagai manusia diberikan kekuatan untuk menumbuhkan benih yang Tuhan sudah tanamkan didalam setiap kita (benih : bakat, kemampuan, kepintaran, akal budi) Namun manusia juga tetap harus menjaga agar tanahnya subur hingga apapun benih yang ditaburkan akan memberikan hasil yang maksimal. Seperti layaknya setiap benih yang ditabur ke dalam tanah, semua butuh waktu untuk bisa tumbuh dan menghasilkan buah yang siap panen.

Jika kita bertanya mana yang lebuh mahal TANAH atau BENIH? Apa jawaban kita?
TANAH yang lebih mahal karena benih ada dimana saja dan bisa dibeli kapan saja tetapi tanah tidak. Tanah yang subur, apapun benih yang jatuh padanya akan bisa tumbuh subur, sedangkan benih betapapun baiknya benih itu tapi jika tidak ada tanah yang baik, maka ia juga tidak bisa tumbuh. 

Seringkali gereja tidak berani katakana hal ini. Gereja tidak berani katakana bahwa dirinya adalah tanah yang subur dimana setiap benih bisa tumbuh. Masalahnya sekarang, yakinkah kita adalah tanah yang subur, yang bisa menumbuhkan benih seperti kita yakin akan keselamatan kita? Bagaimana caranya mengetes tanah itu subur atau tidak?Taburi benih, jika ia tumbuh maka itu berarti tanah yang subur.

Seed will remain seed until sown. Benih tetaplah jadi benih sampai ia ditaburkan.
Bagaimana jika kita tidak punya apapun? Jika anda punya satu biji jeruk, apakah yang ada dalam pikiran anda....1 biji jeruk untuk 10 jeruk ataukah 1 biji jeruk untuk seluruh perkebunan jeruk? Tuhan selalu berkata, gunakan apa yang ada padamu, maka pakailah itu. (berkaca dari cerita 2 ikan 5 roti)

  1. Shall men give into your bossom
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Luk 6:38) atau dalam terjemahan inggrisnya “ Give and it shall be given unto you, good measure, pressed down, and shaken together, and running over, shall men give into your bossom. For with the same measure that ye mete withal it shall be measured to you again.
Semua berkat yang kiota terima asalnya dari Tuhan tetapi diberikan lewat manusia. Kita sering tunggu berkat langsung dari manusia padahal sebenarnya sudah diberikan lewat perantaraan manusia.
Ilustrasi : saat Joni lewat sebuah mall kemudian dia ingat membelikan temannya Merry sebuah baju karena ingat Merry memerlukan baju tersebut. Merry menerimanya dan berterimakasih. Kemudian saat dia lewat mall, ternyata Joni menemukan sepatu, tas dan gelang yang cocok dengan baju yang kemarin. Merry berterimakasih tapi kemudian saking tidak enaknya dia bilang seharusnya kamu tidak perlu repot-repot. Kamu terlalu baik. Itu sama saja dengan berdoa dan memohon agar Tuhan tidak memberikan berkat lagi untuk kita karena sudah terlalu banyak dan kita tidak enak.

  1. When you sow expect to Harvest
Pernahkan kita lihat seorang petani yang mencangkul, membajak, mengairi, memupuki dan menabur benih di lading dan tidak berharap panen? Kita boleh berharap tapi jangan berhitung keuntungan yang akan kita peroleh.
Perintah Tuhan kepada manusia adalah untuk mengusahakan, berkuasa dan menaklukkan bumi.

 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." 
 (Kejadian 1: 28)

Semua yang sudah diberikan Tuhan tersebut have to subdue it and cultivate it. Tuhan memberi kita benihnya, kita lalu mengupayakannya. Tuhan tidak memberi kita sesuatu yang matang dan tinggal ditelan, namun kita perlu memproses dan mengerjakannya dahulu.

Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.” (Ul 8:18)
Usahakan kita menabur sesuai apa yang kita inginkan untuk dituai. Jika kita inginkan mempunyai rumah, kita harus menabur kepada orang/ gereja yang sedang membangun rumah Tuhan juga

PRINSIP-PRINSIP KERAJAAN SORGA TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN

  1. Principle of Sowing and Reaping
---- memberi sesuatu yang harusnya diberikan (Give as a much) = hidup cukup (have)
---- memberi sesuai keinginan kita (Give as a want) = hidup mampu (able)
---- memberi sebagai sebuah kesenangan (Give as a pleasure) = hidup berlimpah (abundant)
Apa yang kita tabur menentukan apa yang kita tuai.

  1. Measuring OUT vs Measuring IN
Untuk menerima takaran yang baik, kita harus memberi dengan takaran yang baik pula (with the same measure you give, you’ll be given) Ukurannya bukanlah seberapa berartinya bagi si penerima, tetapi seberapa berartinya bagi si pemberi (when it matters to me, it matters to God)
Ilustrasinya : Janda yang memberi sedikit, bukan soal uangnya tetapi karena uang itu adalah satu-satunya miliknya, memberi adalah sikap hati, bukan jumlahnya.

  1. Longterm vs Shortterm
Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. (Kel 3:8)

Dalam ayat tersebut ditekankan susu dan madunya bukan emas, perak dan permatanya. Susu dan madunya melambangkan makanan yang merupakan sumber kekuatan untuk memperoleh kekayaan. Susu dan madu juga melambangkan short term dan long term. Setiap kali kita mempunyai uang, kita harus mengenali mana yang susu dan mana yang madu. Mana yang untuk kebutuhan jangka pendek mana yang untuk kebutuhan jangka panjang.

Susu adalah kebutuhan jangka pendek yang tidak bisa terlalu lama disimpan karena nantinya akan basi. Susu adalah tentang uang yang bisa kita spending saat itu juga. Misalnya uang dipergunakan untuk liburan, manfaatkan sekarang juga karena nanti akan basi jika anda simpan terlalu lama (anak anda akan tumbuh besar dan tidak mau lagi berlibur bersama anda)

Madu berbicara soal kebutuhan jangka panjang yang berupa investasi masa depan. Karena semakin disimpan lama, rasanya akan semakin manis. Jika kita ingin punya anak, maka haruslah kita menabung dari sejak awal pernikahan. Mulai menabung untuk biaya hidup dan biaya sekolahnya.
Setiap hal ada masanya sehingga kita harus pandai memutuskan mana yang termasuk susu dan mana yang madu. Campuran yang tepat antara keduanya adalah mengenai keseimbangan atau balance.

  1. Manage it well
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun (Kej 1:14)
Kalo rajin kita akan jadi kaya, tapi jika kita tidak bisa mengelolanya maka kita akan jadi miskin, coz you will lose what you can’t manage. Falsafah hidup yang dipercaya orang dunia adalah hidup seperti roda, namun falsafah tersebut bertentangan dengan Firman Tuhan (kita akan naik bukan turun, kita akan menjadi kepala dan bukan ekor). Pentingnya pengelolaan karena itu adalah tangga kita untuk naik ke level berikutnya. Memang kita perlu berserah kepada Tuhan dan mengalir di dalam roh, namun Tuhan juga mau kita belajar mengelola dengan baik.
Dalam ayat kejadian tersebut menunjukkan bahwa Tuhan yang menciptakan waktu. Supaya kita bisa mengelola dengan baik, karena waktu merupakan komponen terpenting dalam mengelola sesuatu, padahal waktu itu adalah jahat. “Manage the time or the time will manage you”
Murphy law : “Anything that can go wrong will go wrong at the right time”

  1. Prioritas
Prioritas mudah dilakukan kalau kita perlu memilih antara baik dan buruk. Mudah untuk membedakan tanah di tepi jalan, berbatu, bersemak duri dari tanah yang subur. Asal kita memiliki panca indera yang baik (kedewasaan) kita pasti bisa membedakannya.
Tetapi diperlukan understanding/ pengertian untuk bisa membedakan mana yang akan berbuah 30-60-100 kali lipat. Kita harus bisa membedakan mana yang harus lebih penting dilakukan. “When everything is important, then nothing is important”

  1. Seimbang
Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.(Kej 11:1)
Kekejian berarti sesuatu yang menjijikkan. Perintah Tuhan adalah mengasihi sesame kita manusia seperti diri kita sendiri. Tidak ada masalah dengan mengasihi diri kita sendiri asal kita bisa mengasihi sesama kita dengan neraca yang sama.
Ilustrasi : di jaman modern ini kita seringkali dibantu baby sister. Seringkali saat kita pergi kita liat pemandangan baby sister yang makan dari makanan sisa tuannya. Boleh kita mengasihi diri kita sendiri dengan makan makanan mahal, namun bisakah juga kita member makan makanan mahal tersebut pada baby sister kita?

  1. You must let it multiply
Jika kau punya uang, pikirkan investasi yang bukan hanya membuat uangmu bertambah namun justru bermultiplikasi, namun tetap juga dipikirkan resikonya.

  1. Life happen in levels and it arrive in stages
Semuanya ada tahapannya, jadi tetap bersabar.

Setelah memahami semuanya itu, maka yang perlu dilakukan adalah membangun kebiasaan (habit) yang baik berdasarkan Kingdom Principles. Mulailah mengelola dengan apa yang ada padamu.
Income = Expense + Residu (expense berarti kita harus membelanjakan uang kita dengan pintar, siasati waktu dan perencanaan yang baik karena hal tersebut akan menuntun pada promosi dan suatu saat penghasilan kita akan naik)

Cara paling baik untuk memulai melihat pengeluaran kita adalah “The Latte Factor”

Bagi pengeluaran kita dalam 3 hal (Enjoy, Waste, dan Invested) Setiap kali kita akan minum Latte dimanapun pikirkan 3 hal tersebut, mana bagian dari meminum late tersebut. Pikirkan anda bisa mengirit banyak uang hanya dengan berpikir sebelum anda mengeluarkan uang.

Selamat mencoba. Selamat kaya didalam Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar