Minggu, 18 September 2011

KEKRISTENAN DAN SISTEM YANG BERLAKU DI DUNIA

(By: DR AR Bernard  - the Founder, Senior Pastor and CEO of Christian Cultural Center (CCC) located in Brooklyn, New York, United States. )

Si jahat tidak hanya bicara soal setan atau dunia gelap namun juga berbicara soal sistem yang diakui oleh dunia, entah itu sistem politik, keuangan maupun sistem pemerintahan. Tuhan tidak bilang akan mengeluarkan kita dari dunia karena si jahat namun justru mengirim kita ke dalam dunia dan berjanji akan melindungi kita.
Kita memang ada di dunia namun kita tidak berasal dari dunia. Meski kita ada didalamnya namun kita tidak melakukan nilai/ filosofi yang sama seperti yang ditawarkan oleh dunia.

Roma 12 merupakan tulisan Rasul Paulus yang berbicara tentang tatanan/ motivasi nafsu, ketakutan/ sikap tidak positif yang ditawarkan oleh dunia namun bahwa orang Kristen harus melakukan yang sebaliknya, karena ketika hidup di dunia, banyak orang Kristen yang naïf pola pikirnya.
Yang perlu kita ingat bahwa motivasi kerajaan surga adalah kasih (perbuatan menguntungkan orang lain dengan berkorban) sementara motivasi setan adalah nafsu.

Yesaya 59: 14 Justice is turned back, And righteousness stands afar off; For truth is fallen in the street, And equity cannot enter. Atau terjemahan bahasa Indonesianya Hukum telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran tersandung di tempat umum dan ketulusan ditolak orang. “

Yesaya 59 merupakan peringatan Yesaya kepada bangsa Israel agar kembali kepada jalan Tuhan. Saat itu bangsa Israel telah hilang kecintaannya kepada kebenaran akan hukum Taurat dan lebih suka melakukan kejahatan. Padahal mengetahui kebenaran firman Tuhan akan memerdekakan.

Bangsa Israel yang lebih cinta kejahatan terulang lagi saat masa hidup Yesus dimana orang Saduki tidak lagi percaya akan kekuatan supernatural (baca: mujizat Tuhan) dan Herodian lebih mencintai uang.

Orang Kristen harus mengerti system yang dijalankan oleh dunia agar bisa berhasil didalamnya. Ketika kita mengenal seseorang/ sistem maka kita akan menyesuaikan diri untuk mengatur harapan atau ekspektasi kita terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan mereka.

Karena dunia ini sudah jatuh makan “we are negative by nature” (kita sudah bersikap pesimis dari sananya) sehingga kita cenderung memilih yang buruk daripada berjuang untuk mendapatkan yang terbaik. Contohnya : Media. Media seringkali menyebarkan kebohongan untuk bisa memutar balikkan pola pikir seseorang bahkan media disebut nabi palsu dalam wahyu.

Kebenaran tidak bisa membebaskanmu karena ide negative yang mendominasi lingkungan tempat kita berada saat ini. Siapapun yang berdiri menantang sistem akan digempur. Itu sebabnya, siapapun yang mau melayani Tuhan harus mempunyai kulit yang keras (secara psikologi dan fisik kuat)

Matius 10 : 16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Atau dalam terjemahan New King James Version : “Behold, I send you out as sheep in the midst of wolves. Therefore be wise as serpents and harmless as doves.

Ayat diatas adalah kata-kata Yesus untuk memperingatkan para murid yang akan memasuki dunia (untuk mengabarkan injil) dimana ada banyak orang yang akan memanfaatkan mereka. Yesus berkata “Behold” atau berarti pay attention. Yesus ingin agar murid-murid-Nya benar-benar memperhatikan perkataan-Nya. Yesus menginginkan kita cerdik namun sekaligus waspada dan tulus hati. Yesus mengibaratkan para murid seperti domba yang murni dan tidak berdosa (domba tidak didesain untuk menyakiti orang lain)

Paulus berkata bahwa saat dirinya ingin melakukan kebaikan maka justru yang datang adalah kejahatan. Hal tersebut adalah sistem. Jangan terlalu naïf untuk mengubah sistem yang ada karena sistem dunia ini tidak akan pernah berubah. Jika kita bisa mengalahkan sistem maka Yesus tidak perlu datang ke dunia ini.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa memasukkan karakter Kristus kedalam sistem tersebut karena 

Yesus datang ke dunia membawa terang agar kegelapan hilang digantikan kebenaran oleh Kristus. Kita lah yang harusnya mempengaruhi sistem, agar setiap orang yang tertawan dalam sistem tersebut melihat cara kerja dan cara hidup kita yang benar dan terpengaruh. Itulah cara kita mempengaruhi sistem yang ada.

Lukas 4 : 18 The Spirit of the LORD is upon Me, Because He has anointed me to preach the gospel to the poor, He has sent Me to heal the brokenhearted, To proclaim liberty to the captives And recovery of sight to the blind, to set at liberty those who are oppressed;
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku 

Kembali ke Matius 10 diatas, Kita tidak boleh naïf terhadap sistem dimana kita hidup namun kita harus cerdik seperti ular. Cerdik dan licik (dalam hal yang baik) serta memiliki ketajaman dan pengetahuan akan sistem yang kita jalani agar kita tidak lagi mudah tertipu. Namun selain cerdik seperti ular, Tuhan juga meminta kita tulus seperti merpati yang artinya innocent (tidak bersalah) dan tidak cemar perbuatannya. Itu sebabnya Yesus mengaruniakan Roh Kudus kepada kita agar kita tetap memiliki pengertian dan kekuatan Roh Allah ketika memasuki sistem yang berlaku di dunia.

Sekali lagi anda harus camkan ini, Anda tidak akan pernah bisa merubah sistem dunia, hanya Tuhan yang bisa. Yang bisa anda lakukan adalah mempengaruhi sistem tersebut.

Matius 10 : 17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dalam terjemahan NKJV But beware of men, for they will deliver you up to councils and scourge you in their synagogues.”

“Waspada terhadap semua orang” atau dalam bahasa Yunaninya berarti “Anthropos” artinya humanity atau kemanusiaan.

Ketika kita masuk ke dalam sistem dunia ini maka akan banyak keuntungan yang kalian dapatkan seperti banyak tuaian dan juga kesuksesan. Kita harus mengerti bahwa kita berurusan dengan manusia yang sudah jatuh, sehingga kita harus waspada agar jangan sampai terjebak dalam sistem yang ada. “we don’t deal with how they should be but we deal with how they are” (kita tidak berurusan dengan apa yang seharusnya mereka lakukan tapi justru kita berurusan dengan karakter mereka yang sebenarnya)
Intinya: Kita harus cerdik dan licik mengikuti sistem yang dijalankan dunia ini namun tidak menjadi “kotor” dalam prosesnya.

Mari kita coba lihat cerita berikut :

Baca Yosua 2 “Pengintai-pengintai di Yerikho” cerita soal Rahab dan 2 pengintai yang dikirim oleh Yosua untuk mengintai Yerikho. Jika anda perhatikan dalam cerita tersebut, Rahab berbohong kepada utusan Raja Yerikho dengan bilang bahwa para pengintai sudah meninggalkan rumahnya. Mungkin kita bertanya-tanya bagaimana sebuah kebohongan dipakai untuk menjalankan rencana Tuhan? Apakah itu berarti Tuhan suka berbohong?

Ini yang perlu anda ingat, Tuhan tidak pernah berbohong, DIA Allah yang adil dan benar, setiap perkataan-Nya bisa dipercaya. Kebohongan Rahab tidak merubah kenyataan Tuhan Allah yang benar. Namun, Tuhan memakai hal yang “biasa” dilakukan manusia untuk memenuhi rencana Tuhan. Tuhan maupun 2 pengintai tersebut tidak menyuruh Rahab berbohong tetapi Tuhan menghormati iman Rahab.

Ibrani 11: 31 Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. 

Yang perlu diingat adalah bahwa Tuhan bisa gunakan apapun untuk menjalankan rencana-Nya.

Kita harus cerdik dan licik namun tidak berubah kotor seperti dunia ini. Masuk dalam sistem dunia ini namun bawalah karakter Kristus dan pengaruhilah dunia ini dengan karakter tersebut. Anda mungkin tidak bisa merubah sistem, namun anda bisa membantu orang lain menemukan Tuhan.


Selamat berjuang, jangan takut, Tuhan di pihak anda. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar