Rabu, 14 September 2011

BANZAI - THE COURAGE TO GO BY FRILEY FONDA

Apa yang ada dalam pikiran kalian ketika mendengar kata Banzai? Dalam bahasa Jepang, banzai artinya harapan bahwa seseorang yang disapa tersebut akan hidup panjang umur, biasa digunakan untuk prosesi semangat/ salut bagi raja, namun sebagai kata benda, artinya adalah ucapan khas Jepang yang melambangkan entusiasme dan kemenangan.

Banzai juga bisa berarti serbuan nekat yang dilakukan oleh prajurit kamikaze (korp serangan udara bunuh diri Jepang pada perang dunia II)  Banzai ini dilakukan ribuan orang dan berhasil membuat kocar kacir pertahanan AS bahkan menenggelamkan sejumlah besar kapal laut AS dengan jumlah korban yang massal. Untuk melakukan itu dibutuhkan keberanian yang luar biasa dan tidak hanya itu, ini bukan hanya sekadar perbuatan nekad namun perbuatan yang punya tujuan dan arti yang jelas. Para kamikaze ini melakukan banzai karena mereka ingin menghancurkan musuh jepang, mereka yang punya rasa cinta tanah air yang besar dan karena mereka percaya bahwa apa yang mereka lakukan akan bisa merubah Jepang dan masa depannya.

Kita beralih ke cerita favorit sepanjang masa “David vs Goliath”

I Samuel 17 : 22-26 Lalu Daud menurunkan barang-barangnya dan meninggalkannya di tangan penjaga barang-barang tentara. Berlari-larilah Daud ke tempat barisan; sesampai di sana, bertanyalah ia kepada kakak-kakaknya apakah mereka selamat. Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga, dan Daud mendengarnya. Ketika semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka dari padanya dengan sangat ketakutan. Berkatalah orang-orang Israel itu: "Sudahkah kamu lihat orang yang maju itu? Sesungguhnya ia maju untuk mencemoohkan orang Israel! Orang yang mengalahkan dia akan dianugerahi raja kekayaan yang besar, raja akan memberikan anaknya yang perempuan kepadanya dan kaum keluarganya akan dibebaskannya dari pajak di Israel." Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?" 

I Samuel 17 ini bercerita tentang Goliath, pahlawan Filistin yang tingginya sekitar 6 hasta, atau 9,5 kaki atau 3,2 meter dan bahkan diceritakan bahwa dia telah mahir berperang sejak kecil. Goliath dengan kekuatannya itu menakuti bangsa Israel.

Ayat 26 ini menggambarkan keberanian yang Daud miliki. Dia hanya seorang anak lelaki muda yang tampan bahkan pipinya kemerah-merahan namun berani menghadapi raksasa yang bahkan ukurannya 3x lebih besar dari dirinya dan seorang pahlawan perang. Sementara Daud hanya penggembala domba.

Courage atau keberanian sebenarnya adalah bahan bakar yang telah Tuhan sediakan masing-masing dalam kehidupan kita, ini adalah bahan bakar yang akan kita gunakan untuk mendapatkan apa yang paling kita inginkan dalam hidup. Tapi tidak cukup hanya bahan bakar, anda butuh pemantik untuk menyalakan api. Pemantik itu adalah anda. Anda punya pilihan untuk membakar atau membiarkannya menguap.

Singkat cerita Daud yang geregetan kemudian dipanggil menghadap Saul dan meminta ijin untuk melawan Goliath. Saat itu, Saul meragukan anak muda ini namun kemudian karena melihat kegigihan tekadnya maka Saul membiarkannya pergi.

I Sam 17 : 36-38 Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup." Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau." Lalu Saul mengenakan baju perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan dikenakannya baju zirah kepadanya. 

Pada saat Saul memakaikan baju zirah, ketopong dan sebagainya sebenarnya Saul mencoba memberikan Daud standart yang dunia kenal. Jika mau melawan pahlawan perang maka pakailah baju perang juga. Terkadang untuk bisa mencapai keinginan kita, tanpa sadar kita memakai standard dunia. Untuk bisa lulus, anda harus nyontek beramai-ramai. Kalau mau kaya cepat ya korupsi.

Tapi Daud punya standard yang berbeda dalam melihat segala sesuatunya. Daud yang kecil mungil merasa berat dengan baju zirah tersebut hingga memutuskan melepaskannya. Daud memilih memakai standardnya Tuhan. Pertanyaan kita sekarang mungkin adalah “Kok Daud berani si?” Jawabannya simpel karena Daud tahu dan sadar bahwa untuk menghadapi sesuatu yang besar maka dibutuhkan back up kekuatan yang besar pula dan itu berarti cuma satu, andalkan Tuhan!!!

I Sam 17 : 45-47 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Iapun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami." 

Siapapun yang ada di belakangmu menentukan sejauh mana keberanianmu, apakah teman-teman atau keluarga atau sahabat, tapi kalaupun tidak ada yang mendukungmu untuk meraih cita-citamu selalu ada Tuhan disana.

Tanpa keberanian kamu tidak akan pernah mengeluarkan yang terbaik yang Tuhan ingin kamu lakukan. Tanpa keberanian kamu tidak akan jadi karya agung (masterpiece) tapi akan jadi karya Tanggung.

Daud yang punya keberanian berhasil mengalahkan Goliath, karena dia tahu kekuatan yang menyertainya lebih besar dari apapun yang dihadapinya. Pertanyaannya sekarang kenapa Tuhan mau memakai Daud? Kenapa Tuhan tidak memakai Saul, padahal dia raja dan pahlawan perang. Jawabannya satu karena Saul tidak punya keberanian.

Tuhan bisa pakai siapa saja untuk menjalankan rencana-Nya, siapa saja termasuk Saul. Namun Saul justru memilih bermain aman dan bersembunyi dibalik pasukannya. Pemenang bukanlah seseorang yang bermain aman dan tidak mau mengambil resiko. Tuhan sudah menaruh bahan bakar didalam diri kita masing-masing, kembali lagi pilihan untuk menyalakan api ada ditangan kita, tanpa keberanian, tanpa percaya pada diri sendiri dan kuasa Tuhan, Tuhan tidak bisa melakukan apapun.

Keberanian bukan berarti nekad, keberanian yang kita punya haruslah keberanian yang ada tujuannya, keberanian yang percaya akan rencana Tuhan dalam hidup kita.

“Untuk sekadar bertahan, kita hanya butuh kesabaran. Tetapi untuk merubah keadaan dibutuhkan sebuah keberanian”

*Friley Fonda adalah Ketua komsel (DATE Leader di JPCC)


1 komentar:

  1. Dahsyat !!! Artikel yang membakar semangat dan memberi inspirasi. Thanks Friley Fonda.

    BalasHapus