Rabu, 14 September 2011

THE ART OF SPENDING

(By: Ryan Hendry Jauwena - Date Leader in JPCC )

Ada dua hal yang harus kita waspadai jika kita mengeluarkan uang yaitu apakah kita mengeluarkannya sesuai dengan kebutuhan ataukah hanya sekadar emotional spender (belanja dengan emosi)

Untuk emotional spender biasanya mengeluarkan uang karena stress atau karena ingin diakui keberadaanya oleh orang lain. Biasanya ini juga dilakukan orang yang ingin masuk ke lingkungan tertentu (social climber). Namun sadarkah anda, jika tingkat kepuasan anda ketika membeli dengan emosi tidak akan makan banyak waktu. Tingkat emosional akan langsung turun jika melihat bahwa orang lain memiliki yang lebih dari pada kita.

Cerita seorang pegawai biasa yang memiliki 25 kartu kredit hingga akhirnya terjerat hutang sampai 800 juta . Dia dikejar rentenir padahal yang dia beli adalah barang-barang yang tidak berharga atau hanya untuk mengejar status saja. Moral  dari cerita ini adalah beli apa yg kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Kita selalu melihat apa yang orang lain punya tetapi jarang sekali mau melihat apa yang kita punya.

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibr 13:5)

Kenapa khawatir? Tuhan tidak akan pernah ninggalin kita .Value kita tdk ditentukan sama apa yg kita pakai, kita kendarai, value kita ditentukan dgn prinsip yg kita hidupi setiap hari. Yang perlu kita ingat adalah bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan berkat untuk membuat kita menderita.

Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya (Ams 20:5)

Pandai dalam keuangan berarti memahami pentingnya merencanakan keuangan anda, tentu saja dengan melibatkan Tuhan dalam setiap fase perencanaannya. Uang bkn jaminan kebahagiaan so plan well and spend wisely. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar