Rabu, 14 September 2011

HADIAH

(By : Ps Jussar Badudu - Youth Pastor in JPCC)

Apakah anda pernah menerima hadiah? Hadiah adalah sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma, anda tidak perlu melakukan sesuatu untuk mendapatkan hadiah. Karena hadiah sendiri tergantung pada si pemberi.

Mat 20: 1-15 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? 

Ayat diatas menunjukkan kebaikan Tuhan. Namun ketika Dia memberikan sesuatu maka ukuran melihat pemberian tersebut berbeda dengan apa yang kita biasa pikirkan, karena ukuran kita berbeda dengan ukuran Tuhan. Itulah Grace.

Kadang ketika kita melihat orang lain diberkati, kita mudah sekali merasa cemburu atau iri hati, namun seharusnya itu tidak boleh dilakukan. Karena kita tidak bisa mengukur layak atau tidaknya seseorang menerima berkat, karena sekali lagi itu terserah kepada Tuhan, sang pemberi berkat itu. Kita tidak bisa mengukur kebaikan kita dengan apa yang seharusnya kita terima. Remember, Grace is all about the giver not the receiver.

Untuk memahami kasih karunia, kita akan belajar dari 2 cerita berikut ini :

Allah itu kasih

Yoh 8 :2-12 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." 

Seharusnya jika kita membaca hukum taurat Musa tentang perzinahan maka seharusnya ada dua pihak yang dihukum, bukan hanya sekadar si perempuan namun juga harus menghukum pihak lelakinya.Itu bukti bahwa imam dan ahli farisi tersebut hanya ingin mencobai Yesus. Dan yang menarik adalah bahwa sampai sekarang rahasia dari ayat tersebut adalah bahwa tidak ada yang tahu apa yang Tuhan tulis di tanah. Para imam dan ahli farisi itu tampaknya tahu dan membaca apa yang Yesus tulis ditanah hingga akhirnya ketika Yesus bertanya mereka sangat ketakutan dan kemudian pergi.

Perempuan itu ketakutan ketika tahu hanya ditinggal berdua dengan Yesus dan ketika Yesus tidak menghukumnya tetapi justru membebaskannya dan menyuruhnya pergi, saat itu perempuan itu mungkin merasa lepas dan bebas dari himpitan dosa. Pertanyaan besar : kapan kita pernah ketangkap basah sama Tuhan ketika melakukan dosa? Apakah ketika kita melakukan dosa, serta merta Tuhan menghukum dan memenggal bagian tubuh kita? Tentu tidak karena saat ini hidup kita berdasarkan kasih karunia Tuhan.

Namun jangan anggap enteng, karena dijaman kasih karunia sekarang justru lebih susah dibanding dengan pada saat hukum taurat diterapkan. Karena belum berbuat dosa, baru dipikirkan saja kita sudah bersalah. Memang lebih susah namun jangan berkecil hati karena Tuhan selalu beri pengampunan pada setiap kita pada saat Dia mati di kayu salib. Tuhan selalu memberikan kita pengampunan, selalu, tetapi jangan remehkan kasih karunia yang sudah diberikan pada kita.

Adil itu tuhan

Mzm 103: 8-12
TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. 
Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. 


Ilustrasi :  Seorang pelayan meninggal dan bertemu Tuhan. Pria yang ketakutan itu langsung sujud menyembah dan meminta ampun semua dosanya. Dia menceritakan dosanya secara detail pada Tuhan, namun dia kebingungan ketika Tuhan justru tidak tampak marah. Dia bertanya apakah Tuhan tidak marah? Tuhan hanya menggelengkan kepala dan berkata pada pria itu bahwa Dia bahkan tidak ingat smua kesalahan dan dosa tersebut.

Tuhan selalu melupakan kesalahan yang kita buat dan tidak mau mengingatnya lagi. Namun jika saat ini anda tetap hidup dengan perasaan bersalah karena telah melakukan kesalahan maka anda akan kehilangan kasih karunia tersebut. Karena perasaan bersalah tersebut bukan berasal dari Tuhan, itu berasal dari setan.  Jika saat ini anda merasa melakukan dosa, datangi Dia secara pribadi, minta ampun pada-Nya. Dia siap menyambutmu dengan tangan terbuka, membuang dosamu dan melupakan masa lalumu. Dia itu Tuhan yang adil.  

Ketika Tuhan memberikanmu kasih karunia dan pengampunan maka itu juga yang harus kita lakukan untuk orang lain. It come for free, and it should be given as a free gift to other as well.

Luk 23 :46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. 


Itu adalah hadiah terbesar yang diberikan Tuhan kepada semua orang (yg mau menerimanya)
, karena meskipun diberikan secara gratis tapi kalau tidak diterima maka itu bukan kasih karunia. Jadi, gunakanlah hadiah Tuhan tersebut dengan sebaik mungkin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar