Minggu, 18 September 2011

CONFLICT


(By : Ps Jeffrey Rachmat - Senior Pastor in JPCC)

Konflik bukan merupakan hal yang mudah untuk dibicarakan tapi hal ini dialami oleh semua orang.

Yakobus 4: 1-3 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. 

Memang kita tidak secara harafiah membunuh tetapi seringkali kita membunuh dengan perkataan atau mengacuhkan orang tersebut.

Akar dari sebuah konflik adalah KEINGINAN YANG TIDAK TERPENUHI , IRI HATI dan MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI

Yakobus 3: 16 Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Konflik selalu melibatkan 2 orang jika hanya ada satu orang/ pihak saja maka tidak akan ada konflik.

Kejadian 4: 1-8 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN." Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan; Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. 

Kitab pertama Alkitab bercerita tentang pembunuhan berencana pertama, padahal baru di pasal ke-4 nya. Perhatikan ayat 3 “Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah..” artinya Kain baru mempersembahkan hasil tanahnya setelah beberapa lama, Kain tidak mempersembahkan hasil terbaiknya.

Perhatikan ayar ke 7 : “Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." Ingat ini baik-baik, jika kita tidak berbuat baik maka dosa akan mengintip di depan pintu. Ketika dosa masih mengintip di depan pintu, itu adalah kesempatan kita untuk mengalahkan dosa dan berkuasa atas dosa (jika ia masih mengintip maka kans kita menang lebih besar) dibanding ketika dosa sudah masuk dalam hidup kita. Itulah alasan kenapa anda harus membuat semuanya jelas hitam diatas putih jika anda akan melakukan perjanjian bisnis dengan seseorang, pastikan terlebih dahulu segalanya karena anda bisa mencegah hal-hal tidak baik yang mungkin terjadi.

Kain mukanya merah dan wajahnya muram serta hatinya panas, Kain marah sebelum ia memutuskan untuk membunuh adiknya. Tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah “Bolehkah orang Kristen menjadi marah?”

Efesus 4: 26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu 

Marah boleh saja tetapi jangan berbuat dosa (melakukan perusakan) serta tidak boleh terlalu lama (artinya marah juga mempunyai batas waktu)

Yakobus 1: 19-20 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. 

Jika kita bisa mengamalkan ayat diatas maka konflik pasti akan hilang. Cepat mendengar, lambat berkata-kata dan lambat marah.
Ilustrasi: Pastor Jeff sedang berada di New York dan ketika sampai di kamar hotelnya dan akan beristirahat ternyata disebelah kamarnya terdengar suara bising dimana sepasang pria dan wanita sedang bertengkar keras dan saling melempar kata-kata dengan penuh amarah. Si suami memaki istrinya sementara istrinya tak pernah berhenti berbicara dan marah dengan suaminya. Mereka tidak menjalankan ayat diatas itu sebabnya konflik berlangsung dan tidak pernah berhenti.

Markus 3: 1-5 Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. 

Para imam kepala dan orang farisi mengamati apa yang Yesus lakukan di hari sabat (jika kita perhatikan ini adalah sesuatu hal yang aneh dan dilakukan mereka yang tidak punya kerjaan) Seperti yang anda lihat dalam kisah ini, Yesus juga marah namun Yesus marah didasari oleh rasa dukacita atas kedegilan hati mereka. Marahnya Yesus adalah respon-Nya atas kemunafikan orang farisi. Tapi yang menarik, dalam kemarahan-Nya Yesus justru menyembuhkan orang dan berbuat mujizat menyembuhkan orang. Intinya, anda boleh marah tetapi anda juga harus mampu bikin mujizat atau harus ada yang diuntungkan dari kemarahan kita, misalnya: saat kita marah kita justru akan traktir orang, atau saat marah justru member orang lain uang.
Buatlah perjanjian dengan orang-orang terdekat anda dimana anda harus bayar kompensasi jika anda marah. Dengan ini kita akan pikir-pikir dahulu sebelum marah.

Yakobus 4: 1-2 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? 
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. 

Jika anda menginginkan sesuatu, sebelum anda bilang kepada orang lain maka anda harus bilang terlebih dahulu kepada Tuhan dengan doa. Tetapi jika anda sudah berdoa dan tidak ada jawaban maka mungkin anda berdoa dengan cara yang salah yaitu berdoa dengan keinginan untuk memuaskan diri sendiri (hanya tentang anda dan apa yang anda mau) Kita belajar dari cerita Kain dan Habil bahwa tidak semua persembahan diterima oleh Tuhan.

Matius 5: 23-24 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. 

Ada yang lebih penting dari persembahan yaitu mencari damai dengan orang lain. Jika kita marah apakah bedanya kita dengan Kain? Jika kita marah dan mempersembahkan korban bakaran maka nantinya persembahan kita tidak akan diindahkan. Karena itu sebelum mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, Tuhan ingin kita membereskan atau berdamai dengan orang yang  mempunyai konflik dengan kita terlebih dahulu.

Permasalahan hati harus ditangani dengan baik karena jika anda menyimpannya atau terlalu marah maka nantinya akan menjadi konflik yang akan memperburuk kehidupan anda.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar