Minggu, 18 September 2011

BRING IT ON (SOAL POTENSI)


(By : Ps Jose Carol - Senior Associates in JPCC)

Kejadian 1: 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Ketika Tuhan berfirman maka apa yg difirmankan-Nya langsung menjadi kenyataan. Kalimat yang sama ini juga dipakai ketika Dia mulai menciptakan segala sesuatunya. (lihat kej 1-27) Berbeda ketika Tuhan berfirman “beranak cuculah dan penuhi bumi” Hal tersebut tidak langsung terjadi saat itu juga namun Tuhan tidal panik. Kenapa? Karena dari ayat tersebut kita tahu bahwa potensi atau kemampuan untuk menjadikan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada, sudah dimulai-Nya dari hari pertama saat Adam dan hawa diciptakan.

Namun untuk memenuhi bumi, semua tidak tergantung lagi kepada Tuhan namun tergantung pada Adam dan Hawa.

Potensi bicara mengenai sesuatu yang masih tersimpan, talenta yang terselubung. Menurut kamus bahasa inggris Webster, Potensi berarti Existing in possibility, Expected to become or be; in prospect. Potensi terus bicara soal kemampuan yang belum terpakai (yang jika sudah berhasil maka bentuknya bukan potensi lagi namun sebuah pencapaian)

1 Kor 2 : 9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 

Apapun yang belum mampu kita bayangkan sudah disediakan asal kita mengasihi Tuhan.
“Life is gotta be more than this” Hidup seharusnya bisa lebih dari hanya sekadar bernafas dan memikirkan diri sendiri.
Ilustrasi : Jessica yang baru berusia 23 tahun ingin membantu sesamanya. Jessica mulai menyisihkan uangnya dan membantu dengan 700 dollar untuk memfasilitasi orang miskin yang tidak bisa mendapatkan pinjaman dari bank. Dan 6 tahun kemudian, Uang yang dimiliki Jessica mencapai 85 juta dollar.
Bayangkan potensi yang sudah Tuhan taruh dalam diri anda. Lihat saja dampak besar yang bisa anda berikan untuk orang lain.

Misal saja telur. Dia mempunyai potensi untuk mengeluarkan anak ayam. Anak ayam tersebut akhirnya bisa mengeluarkan telur dan terus begitu seterusnya. Kita melihat telur bukan hanya satu butir telur namun kita harus melihatnya 1 peternakan ayam.

Potensi sama seperti biji sesawi yang awalnya kecil namun akan bertumbuh besar meski semua itu butuh waktu dan proses.
Ilustrasi : Hana Carol (istri Jose) yang menulis buku “the hand that rocks the cradle” Buku itu menceritakan tentang seorang ibu yang terpaksa berhenti bekerja untuk merawat anak-anaknya. Hana menulis bahwa tangan yang menggoncang tempat tidur bisa menjadi bagian dari tangan yang mengguncang dunia. Ibu yang merawat anaknya tidak akan pernah tahu bagaimana hidup anaknya nanti, bisa saja dia akan jadi presiden.

Dalam diri kita ada telur yang berisi pintu yang tak terbayangkan dengan syarat utama pintu itu terbuka adalah bila kita mencintai Tuhan. Isunya bukan apakah kita memiliki potensi namun isunya adalah bahwa terkadang kita tidak bisa mengeluarkan potensi kita sebaik mungkin.

Kita harus puas dengan segala yang kita punya namun janganlah puas dengan hanya apa yang bisa kita lakukan, karena kita masih bisa melakukan lebih.

“Be grateful for what you had but never satisfied for anything you could done”

Bicara tentang potensi maka kita harus bicara tentang dua hal ini :

1). KAPASITAS
Jika kita ingin mengeluarkan potensi yang kita miliki maka kita harus menggunakan kapasitas kita secara maksimal. Seperti mobil, untuk bisa mengetahui berapa kekuatan mobil tersebut maka mobil harus dipacu dengan kecepatan maksimal. Atau lihatlah kopi espresso yang enak tersebut. Kopi bubuk diberi air biasa tidak enak namun harus diberi air panas untuk bisa keluarkan aroma dan rasanya. Bayangkan kalau anda jadi kopi, gimana sakitnya itu?
Jika anda ingin mengeluarkan potensi anda, maka anda tidak bisa mengelak dari beban berat/ tekanan/ stress dan tidak ada diantara kita yang sukarela menerima dan menghadapi hal tersebut.

2). ATMOSFER DI SEKITAR ANDA
Ibu mertua Ps Alvi Radjagukguk yang juga merupakan istri dari pendeta Sudidharma merupakan doktor dan guru besar termuda. Namun tahukah anda berkali-kali dalam proses menuju kesana, dia merasa tidak nyaman dan selalu ingin menyerah?
Atau Ps Jose Carol yang kuliah di jurusan teknik. Semua berawal saat dia SMA dan terpaksa masuk di kelas IPA karena takut dianggap sampah masyarakat (saat itu IPS masih dianggap kumpulan anak nakal dan malas) dan jurusan bahasa sering dianggap anak terbuang karena tidak masuk dua golongan tersebut baik anak pintar maupun anak nakal. Jose justru menyesal dia tidak menyadari potensinya dan tidak mengambil kelas bahasa. Karena bertahun-tahun kemudian, Jose baru tahu dia punya kemampuan sebagai penerjemah dan ahli bahasa.

Jose memang saat itu tidak tahu potensinya, namun yang paling konyol adalah jika dia tahu potensinya dan tidak dilakukan, maka anda akan kehilangan kesempatan untuk bisa mengeluarkan yang terbaik.
Jika anda tidak mau menerima dan melawan suasana atau siapapun yang ada disekitar anda maka anda akan kehilangan kesempatan melakukan yang terbaik.
Ilustrasi : Nathan dan Joanne (anak-anak ps Jose) tidak ada yang menyukai sekolah keduanya suka bahasa dan membuat film. Jose mengaku dia ingin anaknya lulus sekolah hingga S3 dan tidak mudah bagi dia sebagai orang tua untuk keluar dari tuntutan atau pikiran dari orang disekitar yang pasti heran kenapa anak pendeta tidak sekolah.

Jika anda berada di tempat yang tidak nyaman namun merasa ada potensi yang luar biasa yang bisa anda temukan di tempat ini maka bertahanlah. Fight for that.

Pelajaran tentang potensi sama dengan belajar Snowboarding. Ada beberapa prinsip dasar yang harus kita ketahui dan pelajari sebelum bisa berhasil :
  1. Belajar jatuh
Untuk belajar snowboarding ternyata harus belajar jatuh dulu sama dengan potensi. Untuk bisa mengeluarkan potensi terbaik kita maka kita harus belajar gagal dulu. Sukses bukan tidak pernah jatuh namun jatuh dan kembali bangun. Kalau tidak gagal maka kita tidak akan menguasai permainan. Jika anda tidak pernah gagal, maka sekali anda gagal, kemungkinan besar anda tidak akan pernah bangun lagi. 

  1. Belajar berhenti
Dalam kehidupan, untuk bisa menaiki tangga kesuksesan terkadang sangat mudah namun banyak yang tidak mendarat sempurna dan selamat. Belajarlah memperlahan dan memperlambat ambisi serta tarik nafas sebentar untuk beristirahat.

  1. Navigate atau mengontrol arah
Keberhasilan itu seperti mobil balap bukan ketika menambah kecepatan masalahnya namun yang paling penting justru bisa mengurangi kecepatan sebelum belokan. Sukses itu bisa mengontrol arah yang kita tuju.
  1. Speeding atau take off ke puncak tertinggi
Semoga hal ini bisa mengusik ketenangan anda untuk mengejar lebih dari apa yang hidup tawarkan pada kita. Setiap kali ada kesempatan, let just say “Bring it on”

BRING IT ON (PART 2)

Ibrani 11: 3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. 

Sudah ada potensi yang ditaruh Tuhan sejak awal kita diciptakan. Potensi artinya memiliki atau menunjukkan kemampuan dimasa mendatang. Secantik, sepintar apapun, Tuhan masih menempatkan yang lebih dalam diri kita.

Kej 1: 11-12 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. 
Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 

Tuhan sediakan bahan dasarnya dari awal yaitu dari alam yang diciptakan-Nya tetapi inovasi untuk membuat segala sesuatunya ditempatkan Tuhan dalam diri kita. Semuanya hanya dimulai dengan satu benih.

Semua potensi sudah Tuhan tempatkan dalam diri kita. Masa depan dan penyelesaian masalah dalam hidup kita ada didalam diri kita sendiri. Kita membutuhkan orang lain untuk mengeluarkan potensi kita namun bukan untuk menyelesaian masalah kita.
Ilustrasi : seorang gadis muda miskin akan menikah dengan seorang lelaki yang kaya raya meski umurnya berbeda jauh namun karena keinginan gadis itu yang tidak mau hidup susah maka dia memutuskan untuk menikah. Gadis itu menikah dengan alasan yang salah, tidak ada orang yang bisa bantu kita selesaikan masalah kita.

Dalam alkitab dikatakan bahwa Tuhan beristirahat di hari ke 6 itu artinya selama hari sebelumnya, Yesus telah bekerja keras. Untuk bisa mengeluarkan potensi kita, kita harus bekerja keras dan belajar. Dan hal tersebut terkadang menimbulkan tekanan, namun hal tersebut tidak bisa dipisahkan karena tekanan adalah syarat penting dalam mengeluarkan potensi.

Terkadang kita bahkan harus jadi orang jahat untuk membantu orang lain mengeluarkan potensi mereka. Contohnya : seorang ibu yang memaksa anaknya les piano, atau seorang ayah yang menyuruh anaknya sekolah sepakbola.

Kejadian 1 : 26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 

Kejadian 5: 3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.

Sebelum kita bisa melihat masa depan kita, Tuhan sudah menempatkan potensi itu dalam kita. Seperti ada Abram dalam Abraham, ada penasehat/ mentri dalam diri sadrakh, mesakh, Abednego. Sama seperti ada mentri, ada buku, ada lagu yang tersembunyi dalam diri kalian.

Ilustrasi : Agnes Gonxha Bojaxhiu dilahirkan di Uskubdi atau negara yang sekarang bernama Republik Kosovo dari keluarga pedagang yang sukses. Namun dirinya tidak pernah tahu bahwa ada potensi mencintai dan melayani orang miskin seperti yang dilakukannya, yang memberinya nobel atas nama Bunda Teresa.
Atau Budi Soehardi, kapten pilot maskapai penerbangan terbesar di dunia ini memilih untuk bekerja dan membuka panti asuhan untuk sekitar 46 orang di kupang. Dia menyadari potensinya untuk berbuat lebih yang kemudian memberinya penghargaan CNN Heroes 2009.

Potensi ada didalam kita, tergantung bagaimana kita keputusan kita, mengeluarkannya atau hanya memendamnya. Memang banyak tantangan dan ketakutan tetapi jangan sampe hal tersebut menjadi penghalang bagi kita tuk melakukan sesuatu yang lebih besar.

“Everytime obstacle come cross your path of life, look to him and say ‘Bring it on’”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar