Minggu, 18 September 2011

HOW TO BE PERFECT

(By : Kenny Goh - DATE Leader in JPCC)

Galatia 5 : 22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. 

Galatia 2 : 16 (the Message bible) We Jews know that we have no advantage of birth over "non-Jewish sinners." We know very well that we are not set right with God by rule-keeping but only through personal faith in Jesus Christ. How do we know? We tried it—and we had the best system of rules the world has ever seen! Convinced that no human being can please God by self-improvement, we believed in Jesus as the Messiah so that we might be set right before God by 
trusting in the Messiah, not by trying to be good.

Atau dalam terjemahan bahasa Indonesia sehari-hari Memang menurut kelahiran, kami adalah orang Yahudi dan bukan ''orang bukan Yahudi yang berdosa''. Meskipun begitu kami tahu bahwa orang berbaik kembali dengan Allah hanya karena percaya kepada Yesus Kristus, dan bukan karena menjalankan hukum agama. Kami sendiri pun percaya kepada Yesus Kristus, supaya kami berbaik dengan Allah melalui iman kami itu, bukan karena kami menjalankan hukum agama. Sebab dengan menjalankan hukum agama, tidak seorang pun bisa berbaik kembali dengan Allah.

Ayat diatas berbicara bahwa kita itu dibenarkan karena iman oleh Kristus bukan karena kita berbuat baik. 

Tidak ada manusia yang bisa membuat Tuhan senang dengan pengembangan dirinya. Pengembangan diri artinya kita berusaha jadi lebih baik.

Ketika berbicara tentang buah roh maka kita harus tahu bahwa buah merupakan hasil atau konsekuensi dari sebuah perbuatan. Buah roh tidak bisa didapatkan hanya dengan kita berbuat lebih baik dari biasa kita lakukan (self improvement atau pengembangan diri)

Matius 5 : 48  Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." 

Roma 8 : 29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 

Tuhan tidak ingin kita menjadi versi yang lebih baik dari kita sebelumnya, tidak, standart Tuhan justru lebih tinggi. Tuhan ingin kita menjadi serupa dengan diri-Nya yang artinya kita harus menjadi sempurna, sama seperti Dia yang sempurna.

Jika kita ingin menjadi versi yang lebih baik maka kita tidak memerlukan Yesus karena semua agama mengajarkan hal yang demikian. Mengajarkan agar manusia berubah menjadi lebih baik dan mereka tidak butuh Yesus.

Galatia 2: 21 Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus. 

Kenapa terkadang kita menemukan hidup kita tidak berbuah?

Yohanes 15: 1-6 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 

Kenapa pohon tidak berbuah? Karena biasanya ranting pohonnya tertutup ranting yg lain sehingga kurang terkena sinar matahari. Orang yang kurang terkena sinar matahari artinya dia kurang mendekat pada Tuhan. Itu alasan utama kenapa kita tidak berbuah.

I john 4: 15 This is how we know we're living steadily and deeply in him, and he in us: He's given us life from his life, from his very own Spirit. Also, we've seen for ourselves and continue to state openly that the Father sent his Son as Savior of the world. Everyone who confesses that Jesus is God's Son participates continuously in an intimate relationship with God. We know it so well, we've embraced it heart and soul, this love that comes from God.

Tinggal didalam Tuhan artinya bahwa kita secara terus-menerus berpartisipasi dalam hubungan intim dengan Yesus.

Ada 2 hal yang kita ketahui jika kita mengenal seseorang yaitu 1). Karakter, kepribadian dan tingkah laku 2). Kisah hidupnya. Hal yang sama terjadi jika kita mengenal Yesus. Kita mengenal segala hal tentang Yesus dan semua yang Dia lakukan untuk kita.

Ketika mengenal seseorang maka kita pun akan berubah menjadi hormat kepada orang tersebut. Misalnya : Kenny yang awalnya meremehkan Justin Bieber namun karena diminta melihat DVD perjalanan karir Justin yang sejak umur 2 tahun sudah menyanyi, usia 3 tahun sudah bisa main gitar dan bagaimana dia berjuang mendapatkan posisinya yang sekarang, Kenny jadi hormat dan respek pada Justin Bieber, meski belum sepenuhnya ngefans.

Ketika kita sudah menghormati, rasa hormat tersebut berubah menjadi kasih. Kita akan mengasihi orang tersebut.

Buah roh itu bisa muncul jika kita telah mengenal Tuhan. Pengenalan akan Dia memampukan kita untuk menghormati dan mengasihinya serta punya hubungan intim dengan Tuhan. Dari semua proses tersebut, buah roh tersebut perlahan akan muncul tanpa kita menyadarinya. Hati itu persoalan supranatural, kita tidak berkuasa merubah hati. Perubahan hati itu urusannya Tuhan dan merupakan mujizat terbesar yang bisa kita terima. Hal yang harus kita lakukan hanya mendekat dan intim dengan Tuhan.

2 Kor 3: 18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. 

Kita adalah cermin. Yang bikin kita mengenal Tuhan adalah kemulian-Nya yang terpancar dari-Nya. Alkitab adalah bukti dari kemulian Tuhan. Jika kita membaca alkitab dan mengenal Tuhan maka kita juga akan memancarkan kemuliaan dan kita akan diubah semakin serupa dengan Tuhan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar