Minggu, 18 September 2011

SELAMAT MENIKMATI

(By : Ryan Jauwena - DATE Leaders di JPCC, COL facilitator, pengajar di Young on Top)

Smua orang menginginkan berbuah namun tidak banyak yang ingin mengalami prosesnya. Padahal untuk berbuah, mau tidak mau harus melalui proses.

Mazmur 1:1-3 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. 

Pohon yang mengeluarkan buah pada musimnya memiliki keuntungan. Buah itu matang dan baik. Musim menggambarkan sebuah proses yang memiliki jangka waktu, entah itu 3bulan atau 1 tahun. Banyak orang mau berbuah tetapi mau mendiskon prosesnya. Terkadang tanpa kita sadari, kita sering meminta Tuhan untuk memangkas proses yang terjadi dalam hidup kita. Bukan hanya enak dimakan, buah yang baik pasti juga banyak dicari orang. Tetapi banyak hidup orang Kristen yang tidak berbuah.

Ilustrasi : ryan yang tetap menjadi heavy smoker padahal disaat yang sama dia sudah menjadi Kristen dan sering ke gereja. Namun dirinya tak mampu mengatasi godaan kuat untuk merokok.
Pohon akan dikenal tergantung buahnya. Banyak buah yang memiliki penampilan baik (good packaging) terlihat manis diluar tetapi ketika dicoba rasanya pahit atau asam. Itu yang terjadi ketika kita menjadi Kristen, kita bukan berubah namun hanya memodifikasi kelakuan kita. Diluar kita terlihat baik namun didalamnya tetap.

God is not interested in behaviour modification but more interested in heart transformation (Tuhan tidak tertarik kita memodifikasi kelakuan kita namun dia lebih tertarik pada perubahan hati)

Yoh 15:4-5 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 

Gal 5 : 22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. 

Buah roh tersebut merupakan suatu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Kita sudah punya satu, sabar dan nanti kita akan bisa punya buah roh lainnya. Bukan begitu caranya. Namun, kita sebenarnya sudah mempunyai semuanya dalam hidup kita. Benihnya ada tapi pertumbuhannya tergantung kedekatan kita sama pencipta buah tersebut.

Rom 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. 

Paulus menulis itu jemaat Kristen di Galatia saat itu mereka menganut Judaism. Paulus mengatakan bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah. Abraham diselamatkan karena iman dan bukan karena hukum taurat.  

Orang kristen belum tentu berbuah, namun dia membutuhkan perawatan. Orang Kristen butuh diingatkan agar terus berbuah. Buah tidak  perlu dipaksa berbuah karena dia pasti akan berbuah sesuai musimnya asal dia melekat pada pohonnya. Pohon tidak perlu berusaha keras (bhs jawanya mengejan) untuk mengeluarkan buahnya, karena pohon itu adalah sumbernya.

Sama halnya dengan kita. Buah Roh baru bisa keluar jika kita menempel pada pohonnya. Yesus mempunyai 9 elemen buah Roh ini, oleh sebab itu kita harus mengarahkan pandangan kita ke sana, kepada Yesus. Jika anda mau berbuah, jadikan Yesus pusat hidup anda (center of your life) Kita harus memahami bahwa diluar Yesus, kita tidak ada apa-apanya, kita tidak bisa apa-apa. Kita tidak perlu usaha begitu sulit, cukup mendekat saja pada Yesus.

Penting untuk mengingat bahwa buah yang kita hasilkan jangan hanya didisplay di toko saja karena buah tersebut tidak akan membawa pengaruh. Setelah dipanen, buah tersebut harus dibawa dan dimakan untuk bisa memberikan pengaruh.

Buah yang kita punya akan membantu memperkenalkan Yesus dalam kehidupan orang lain. Namun sama halnya buah diatas tidak akan membawa pengaruh jika tidak dibawa dan dimakan oleh orang lain, buah roh juga harus dibawa secara baik supaya orang lain bisa memakannya. Buah yang baik pun bila cara membawa nya salah maka tidak akan bisa memperkenalkan Yesus dalam hidup org lain.
Ilustrasi : Pada saat masih berpacaran, Ryan meminta kepada istrinya yang saat itu masih katolik agar baptis selam. Bukannya menuruti, sang istri justru meninggalkan dirinya. Ryan sadar caranya salah. Padahal dia tidak menggunakan kata memaksa atau intonasi yang tinggi.

Hidup dipimpin roh brarti harus mengalahkan kedagingan. Ktika kedagingan masuk ke dalam hidup kita maka akan menghambat proses pohon mengeluarkan buah. Lingkungan disekitar kita bisa menghentikan proses pertumbuhan buah kalian namun hanya kalian yang mempunyai hak memilih karena kitalah yang menempel pada pohonnya.

Bagaimana caranya berbuah dan bisa dinikmati sama semua kalangan? Berhenti memodifikasi kelakuan kita dan berhenti berusaha berbuah karena buah Roh yang membuat adalah Roh. Kita cukup mendekat pada sumbernya saja, pasti berbuah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar