Minggu, 18 September 2011

GOD IS GOOD

(By : Ps Jeffrey Rachmat - Senior Pastor in JPCC)

Markus 10: 17-22 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Sebenarnya anak muda tersebut menanyakan hal yang bisa dengan sangat mudah dijawab oleh Tuhan. “Bagaimana caranya memperoleh hidup yang kekal?” jawabannya bisa ditemukan pada Yohanes 3 : 14-16 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yesus sebenarnya tinggal menjawab saja “Percaya saja padaku” Namun justru Yesus tidak menjawab pertanyaan tersebut malah balik bertanya mengapa dia disebut baik. Mungkin saja anak muda ini sudah mendengar perkataan orang lain tentang Yesus, sehingga dia bisa berkata Yesus baik.Tetapi yangYesus pertanyakan adalah bagaimana dia (anak muda) itu tahu Yesus baik padahal dia belum pernah bertemu dengan Yesus. Kita tidak akan pernah mengetahui karakter seseorang sebelum kita mengenal dia.
If you want people to believe you, first you have to work on your character. Kalau anda ingin menyampaikan pesan maka anda harus mempunyai karakter pembawa pesan yang baik karena pesan yang kita bawa tidak akan sampai jika pembawa pesan tidak memiliki karakter yang baik.

Baik menurut standard manusia itu berbeda-beda sementara standart Tuhan tentang baik itu konstan dan tetap. Standard baik menurut manusia itu seringkali dipengaruhi oleh apa yang dia berikan kepada kita, apa yang mereka buat membuat kita merasakan sesuatu (the way the make us feel) Standard baik tergantung dari apa yang kita harapkan dari orang tersebut, jika kita tidak mendapatkannya maka kita tidak akan dibilang baik lagi.
Ilustrasi : Anak perempuan ps Jeff yang seringkali memuji ayahnya “daddy baik” jika dia menginginkan sesuatu namun ketika sang ayah menolak keinginannya maka dia marah dan kemudian berkata “daddy jahat”
Ketika berkata bahwa sejak kecil dia melakukan semua yang hukum taurat ajarkan, anak muda ini tidak berbohong karena sejak kecil anak-anak Yahudi sudah diajar menghafal dan melakukan hukum taurat.

Yang menarik di ayat 21 : Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya. Kata kasih yang digunakan dalam ayat ini adalah Agape. Kasih tanpa syarat. Yang terjadi adalah Yesus men-scanning (memeriksa) hati anak muda ini dan kemudian memandangnya dengan kasih.

Perhatikan baik-baik Yesus meminta anak muda ini untuk menjual seluruh harta miliknya dan membagikannya kepada orang miskin. Jika anda tidak membaca ayat ini dengan baik, maka anda akan kelewatan hal paling penting. Menjual harta dan membagikannya pada orang miskin tidak termasuk dalam 10 perintah Tuhan. Anak muda ini tidak bertanya bagaimana cara mengumpulkan harta di surge namun dia hanya bertanya bagaimana cara memperoleh hidup yang kekal. Masalahnya di anak muda ini bukan hartanya.

Mengapa bermasalah? Karena anak muda ini tidak mempercayai bahwa Yesus baik, padahal untuk memperoleh hidup yang kekal kita harus percaya penuh kepada Tuhan. Orientasi manusia akan baik adalah hasil. Seringkali kita katakana Yesus baik berdasarkan berkat yang kita terima. Kita mengukur kebaikan sebatas materiil yang bisa kita lihat.

Kita tidak pernah tahu apa yang Tuhan buat untuk melindungi kita. Ilustrasi : Anak terkecil ps Jeff , Maximillan baru berusia 3 tahun dan seringkali berlari-lari tidak tentu arah dan seringkali menabrak, orangtuanya berusaha menutup lubang di lantai agar dia tidak terjerembab saat berlari. Atau memberi penutup didekat pinggiran meja agar tidak terantuk mengenainya. Max seringkali tidak mempedulikan semua itu dan terus berlari. Dia tidak tahu orangtuanya berusaha lindungi dia.

Kita sama seperti Max. Kita tidak tahu apa yang Tuhan buat untuk melindungi kita. Tuhan itu baik dalam segala hal kecil. Kita harus belajar melihat kebaikan Tuhan dengan kacamatanya Tuhan.

Terminologi baik kita dengan Tuhan berbeda. Tuhan itu baik, Tuhan tidak pernah berusaha menjadi baik. Dia baik karena Dia memang baik. Segala peraturan yang Tuhan minta kita lakukan bukan untuk kebaikan Tuhan karena Tuhan tidak mungkin rugi. Itu untuk kebaikan kita sendiri, seperti memberi. Tuhan ingin kita memberi supaya Tuhan bisa memberkati kita lebih banyak lagi.

Tapi untuk bisa mengetahui jalan pikiran Tuhan maka terlebih dahulu kita harus mengenal Tuhan, setelah mengenal Dia baru kita bisa bilang God is good.

Yohanes 10: 10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Tuhan tidak pernah mau membuat kita miskin tetapi dia mengetahui hati anak muda ini tertambat pada hartanya. Memberi adalah penawar racun atas ketamakan akan harta.

Matius 6 : 21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Matius 6: 24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Sulit untuk mengikut Tuhan tetapi hati kita ada ditempat lain. Hidup mengikut Tuhan adalah hidup untuk mengabdi pada orang lain dan bukan hidup untuk diri sendiri (tidak boleh egois) Saingan Tuhan bukan iblis tetapi mammon yang berupa uang, anak, harta benda

Yakobus 1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Cara mengikut Tuhan : anda terlebih dahulu harus melepaskan mamonnya.

Anak muda ini kecewa, sedih dan meninggalkan Yesus. Anak muda ini yang tadinya bilang bahwa Yesus itu baik tiba-tiba pergi namun yang menarik ketika anak muda ini pergi, Yesus tidak pergi dan mengejar untuk meminta anak muda tersebut kembali. Artinya : Yesus tidak menurunkan standardnya, karena sulit untuk mengikut Yesus kalau hatinya tidak ada disitu. Sulit untuk melayani Tuhan jika hati kita tidak pada Tuhan.

Pertanyaannya sekarang adalah Percayakah anda bahwa Yesus baik?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar