Rabu, 14 September 2011

THE LOVE OF MONEY

(By: Ps Jose Carol - Senior Associates Pastor in JPCC)

Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (I Timotius 6:6-10)

Ada dua sumber dari masalah keuangan kita yaitu
1. Cinta uang adalah akar dari kejahatan.
2. Karena memburu uang (ingin cepat menjadi kaya) sehingga menyimpang dari iman

Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman. (Ams 28:20)

 Cepat disini artinya mengambil jalan pintas yang seharusnya tidak boleh dilakukan, karena semua ada prosesnya contohnya proses mengandung seorang bayi membutuhkan waktu 9 bulan tidak boleh kurang. Orang yang hidupnya kekurangan, tidak selalu karena yang berkat ditangannya sedikit. Banyak orang yang siap banting tulang agar bisa memiliki lebih. Masalahnya, setelah kita menjadi LEBIH, kita lebih memiliki banyak KURANG.

                                                JEMBATAN
SEDIKIT        --------------------------------------------------------- BANYAK
                                    JALAN PINTAS  + CINTA UANG

Disaat kita ingin berpindah posisi dari yang tadinya memiliki sedikit ke memiliki banyak, maka terkadang kita tergoda untuk memilih jalan pintas, karena kita terlalu mencintai uang. Namun cara itu tidak bisa digunakan karena hasilnya tidak akan kekal.

Ada beberapa jembatan yang bisa kita pilih yang menghasilkan berkat yang kekal:

a.       Jembatan I bernama CUKUP

Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. (Fil 4:11)
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman : “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” (Ibrani 13:5)
Ukuran kaya bukanlah apa yang saat ini ada ditangan anda, karena Tuhan tidak pernah mengukur kita dengan ukuran yang sama yang digunakan oleh manusia. Ukuran kaya bagi Tuhan adalah hati.

Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tidak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. (I Tim 6:17)

Jangan pernah berharap pada kekayaan. Jika kita belajar berkata cukup maka akan timbul kepuasan dalam hidup. Ketika kita berkata cukup maka kita akan bisa membuka mata dan mensyukuri segala sesuatu yang kita punya. Hidup kita tidak akan bernilai lebih ketika kita menghasilkan lebih.
Salomo yang sudah kaya saja masih berkata seperti ini:

Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku (Amsal 30:8-9)

Seberapapun mobil dan rumah yang kita punyain, tak akan jadi puas juga. Kita tak akan bertemu dengan kepuasaan sebelum kita belajar tentang cukup. 

b.      Jembatan 2 : anda harus mencintain pemberi berkat lebih dari apapun. Mengasihi Tuhan lebih besar dari berkat yang telah Dia berikan

Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini. (Ulangan 8:17-18)

Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. (Amsal 10:22)

c.       Jembatan 3 : Money shall not be your motivated

Alasan orang2 besar melakukan sesuatu yang luar biasa, bukan karena mereka mencari UANG. Karena kalau dipikiran mereka hanya mencari uang, mereka tak bisa mengeluarkan kreasi - kreasi dan hal- hal yang terbaik dari mereka. Biarkanlah uang yang mengejar kita jika kita melakukan pekerjaan yang terbaik di bidang kita masing-masing. Sebelum uang datang, kita harus menjadi kaya terlebih dahulu dengan mencukupkan apa yang ada dalam kita (kaya secara karakter)

Sebelumnya kita belajar dulu tentang orang Israel saat keluar dari Mesir. Pada saat penggembaraan Israel 40 tahun di padang gurun, Tuhan ingin mengajarkan sesuatu kepada bangsa Israel. Tiap pagi Tuhan sediakan manna untuk member makan orang Israel, mereka tidak memiliki apapun karena hidup berpindah-pindah, selain itu mereka pun tidak perlu bekerja untuk mencukupi kebutuhan mereka. Tuhan member berkat kepada mereka setiap hari, istilahnya mereka bergantung pada berkat harian. Namun Tuhan juga mengajarkan mereka untuk mengelola berkat harian tersebut (manna yang sesuai takaran, lalu harus disimpan sabtu minggu) 

Pola hidup tersebut berganti ketika bangsa Israel memasuki tanah perjanjian dimana kaya akan susu dan madu. Namun di tempat yang baru ini mereka harus bekerja, ada tanah milik mereka yang harus dikerjakan, ada rumah yang harus dibangun. Dan satu hal mereka harus mengelola dengan hal yang berbeda, karena berkat tersebut tidak lagi dikirimkan perhari dan mereka harus mencarinya maka mereka harus memikirkan untuk menyimpannya dalam lumbung.

DESERT  (Manna)                                                    Promise Land  (Susu Madu)
- no property                                                               ada tanah, property
- no work.                                                                    work
- daily                                                                          lumbung
- manage                                                                      daily base. - manage : more

Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan. (Josua 5:12)

Disinilah hebatnya Tuhan kita, Ia tahu pertumbuhan pohon butuh waktu yang sedikit lama, itu sebabnya selama mereka menanam, manna tetap datang. Saat mereka memanen, manna berhenti.

Ada tiga langkah untuk menolong kits bisa pegang lebih banyak dari apa yang kita pegang hari ini (berpindah dari kehidupan tanah gurun ke tanah perjanjian)

- Kerjakan tanah saudara
Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan. Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman (Amsal 28:19-20)

Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur. Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit; suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun. Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu, dan Dia akan member rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang. (Ulangan 11:10-15)

Kita harus bekerja dan mengatur keuangan kita. Benih yang kita tabur adalah sebuah investasi. Tuhan yang memberikan hujan dan mengawasi. Meski hujan datang, tapi apabila kita tak menanam benihnya ke tanah dan mengerjakannya, hujan hanya menjadikan tanah kita becek-becek saja dan tidak menghasilkan.


            Benih tersebut harus ditabur dengan baik didalam tanah untuk dapat menghasilkan buah yang baik.      

            Perpuluhan hanya akan membuka tingkap-tingkap langit untuk mengucurkan berkat, selebihnya kita 
            yang harus mengerjakan tanah kita.

- Jangan Takut akan tantangan

Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis (for they are bread for us). Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka." (Bilangan 14:8-9)

Tantanganmu adalah rotimu. Jika kamu ingin makan (berkat) besar, maka tantanganmu pun akan semakin besar coz The size of your problem represent your bread or THE SIZE OF YOUR CHALLENGE REPRESENT THE SIZE OF YOUR BLESSING.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar