Rabu, 14 September 2011

WHO OR WHAT LEADING YOUR LIFE NOW?

(Written by Ps. Paul de Jong - Paul and his wife Maree are the Senior Pastors and founders of LIFE, a church that has grown to become an influential ministry both nationally and internationally. Established in the heart of New Zealand’s largest city, LIFE has continued to grow and is now situated in six locations throughout Auckland - Central, South, Coast, East, West, and Snell’s Beach. The church is characterised by a heart for all ages, being made up of many different nationalities and life stories. LIFE is also gaining a large impact in their community through a consistent commitment and involvement in many major initiatives.)


Full reward come after full response.

Markus 10: 17-23 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 

Ketika membaca ayat ini, seringkali kita berpikir bahwa anak muda ini jauh dari Tuhan, namun ternyata dia menyebut Yesus “Tuhan yang baik” shingga Yesus bertanya mengapa Ia disebut baik. Terkadang kita mengecilkan porsi Tuhan dalam kehidupan kita, kita hanya menganggapnya seseorang yang baik padahal Dia adalah Alpha dan Omega. Tuhan bukan sekadar tambahan dalam hidup kita.

Anak muda diatas sedang mencari breakthrough dalam hidupnya serta sedang menghadapi isu penting dalam hidupnya. Seringkali kita salah persepsi, periskop diatas tidak berbicara bahwa kita tidak boleh kaya untuk masuk kerajaan Allah, namun Yesus sedang berbicara mengenai masalah tertentu yang sedang dihadapi oleh anak muda tersebut. “Its not who the young men believe but what is leading him in his life” Bukan siapa yang anak muda ini percaya namun apa yang memimpin hidupnya.

Dalam perjanjian baru, kata “Juruselamat” disebut sebanyak 28 kali namun nama “Tuhan” disebut sebanyak 747 kali itu berarti bahwa Yesus tidak bisa menjadi juruselamat kita sebelum Yesus menjadi Tuhan dalam kehidupan kita.

Pertanyaannya sekarang : “Who or What is leading your life?”

Dengan menjawab pertanyaan tersebut artinya kita harus berhati-hati untuk tidak sekadar datang kepada Tuhan hanya karena apa yang DIA mampu lakukan, tetapi datanglah hanya karena Dia Tuhan.
Ilustrasi: Ksatria pada jaman abad pertengahan tidak bisa dipisahkan dari pedangnya. Pada saat mereka dibaptis di dalam air pun mereka mengangkat pedangnya diatas kepala agar tidak ikut masuk ke dalam air.
Terkadang kita menyerahkan kehidupan kita kepada Tuhan setengah hati karena masih ada sesuatu yang kita pegang, sama seperti ksatria abad pertengahan tersebut dengan pedangnya. Intinya adalah kita didominasi oleh apa yang tidak sanggup kita lepaskan.

Jika kita ingin menyerahkan hidup kita kepada Tuhan maka ada beberapa hal yang harus kita lakukan:

  1. Taat kepada Firman-Nya
Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 
Jika anda berpikir bahwa anda tidak terlalu dekat dengan dengan Tuhan maka yang harus kita lakukan adalah mengenal Tuhan lewat firman-Nya. Kita harus mulai membaca alkitab dan menaatinya. Jika anda tidak menaati perkataan-Nya maka itu sama halnya dengan menjauhkan Tuhan dari kehidupan kita.

  1. Surrender to God’s will
Ilustrasi : Saat mulai pelayanannya di usia muda, ps Paul de Jong melakukan wawancara pekerjaan namun pekerjaan tersebut ternyata memintanya untuk tetap bekerja pada hari sabtu dan minggu padahal sabtu dan minggu adalah saat pelayanannya di sebuah gereja lokal. Hal tersebut sempat menimbulkan dilemma hingga akhirnya ps Paul melepaskan pekerjaan tersebut, namun ternyata justru dirinya memperoleh pekerjaan di tempat lain yang lebih dekat dengan gereja.
Terkadang kita mempercayai Tuhan namun lebih menginginkan Tuhan melakukan keinginan kita, padahal kita tahu kita bisa mempercayai firman-Nya. Kompromi yang kita inginkan tidak akan bisa membawa pada kebaikan tetapi jika kita mematuhi dan tetap pada jalan Tuhan maka aka nada keajaiban yang terjadi. Dalam pernikahan misalnya jika Tuhan tidak dilibatkan sejak awal maka jangan harap Tuhan akan muncul ditengah perjalanan pernikahan.

  1. Commit terhadap jalan Tuhan
Ilustrasi : sebuah kecelakaan tragis terjadi di sebuah sekolah di Belanda, 6 orang murid dan satu orang guru tewas tenggelam. Putra Paul, Daniel yang paling terpukul atas kejadian ini dan sempat kehilangan dirinya sendiri selama 1,5 tahun hingga akhirnya menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.
Kekecewaan terjadi terkadang adalah untuk memenuhi rencana Tuhan. Berhentilah mempertanyakan “Kenapa” kepada Tuhan namun cobalah untuk bertanya “Untuk apa ini?” kepada Tuhan. Hal terburuk yang terjadi dalam kehidupan kita pun bisa menjadi kesaksian yang terhebat, bahkan bisa membuat orang lain berubah.

Mazmur 25: 10-12 Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya. 
Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu. Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.
 

Dalam perikop ayat diatas tertera janji Tuhan jika kita menjadikan Dia Tuhan atas hidup kita, maka ada banyak hal yang bisa anda dapatkan. Apapun yang terjadi di dunia ini maka doesn’t matter for God. “What you have is what you ready for” Apa yang akan kita dapatkan tergantung apa yang siap kita dapatkan. Apa yang bisa kita dapatkan?
a.       Ayat 13 – Anak cucu kita akan mewarisi bumi
b.      Ayat 14 – Tuhan menyatakan bahwa rahasianya akan diberikan, kita akan diberikan pewahyuan oleh Tuhan
c.       Ayat 15 – Kalau Dia adalah Tuhan dalam hidup kita maka Tuhan akan mengeluarkan kita dari jaring masalah.

“Don’t just make God as good teacher but make Him as Lord”

Anda tidak perlu menjadi sempurna, anda hanya perlu memahami dan menyadari bahwa Tuhan adalah Tuhan atas hidup kita. Kekristenan bukan agama namun pemahaman bahwa kita bukan Tuhan, dan mengakui bahwa Tuhan adalah Tuhan.

Jadi, siapa yang memimpin hidupmu saat ini?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar