Minggu, 18 September 2011

STORM OF LIFE

(By : AR Bernard - the Founder, Senior Pastor and CEO of Christian Cultural Center (CCC) located in Brooklyn, New York, United States. )

Matius 7: 24-27 (terjemahan dari new living translation) "Anyone who listens to my teaching and follows it is wise, like a person who builds a house on solid rock. Though the rain comes in torrents and the floodwaters rise and the winds beat against that house, it won't collapse because it is built on bedrock. But anyone who hears my teaching and doesn't obey it is foolish, like a person who builds a house on sand. When the rains and floods come and the winds beat against that house, it will collapse with a mighty crash."
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." 

Yang menarik dari cerita ini adalah bahwa kedua orang tersebut (yang bodoh dan yang pintar) keduanya sama-sama menghadapi badai. Di ayat 25 anda menemukan kata “Though” atau meskipun artinya badai yang mereka hadapi adalah sebuah fakta kehidupan yang tidak dapat dielakkan.
Untuk belajar mengenai bagaimana cara mengatasi badai kehidupan, maka kita harus melihat beberapa cerita berikut ini:

Cerita tentang Yunus
Yunus diberi tugas untuk ke Niniwe tapi justru dia mencoba kabur dari Tuhan (ini sebenarnya ide menarik dari Yunus, karena dia tahu Tuhan ada dimana-mana, jadi tidak ada gunanya juga dia kabur) Nah saat Yunus dalam pelarian ke Tarsis, badai datang mengamuk. Sementara semua ribut dengan badai itu, Yunus malah tidur (tahukah anda kalau anda masih tetap bisa tidur saat masalah datang sebenarnya itu adalah tanda secure yang palsu). Singkat cerita karena mereka lihat Yunus tidak berdoa maka mereka merasa bahwa Yunus yang bersalah akan badai tersebut ( Orang yang tidak pernah berdoa itu biang masalah)

HAL PERTAMA YANG AKAN MEMBUAT KITA MASUK DALAM BADAI ADALAH KETIDAKTAATAN

Pendapat kita yang berbeda seringkali menimbulkan badai dalam hidup kita. Yunus tidak mau pergi bukan karena dia berontak tapi karena dia tahu kalau dia pergi ke Niniwe maka Tuhan pasti akan mengampuni kota itu, jadi Yunus merasa tidak ada gunanya kesana toh Tuhan pasti memaafkan. Seringkali yang Tuhan perintahkan kepada kita tidak masuk akal, karena kita gagal melihat gambar rencana Tuhan yang besar. 

Dibutuhkan iman untuk bisa mengikuti rencana Tuhan dan mematuhinya. Ketidaktaatan slalu didasari dengan ketidakpercayaan (ketidakpercayaan adalah dasar dari dosa sementara pride atau harga diri adalah karakter dosa)

Jika anda ingin badai ini berhenti maka yang harus dilakukan adalah PERTOBATAN karena itu adalah titik balik dari ketidaktaatan.

Cerita kedua adalah tentang Yesus dan murid-Nya

Matius 14: 22-24  Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. 

ADA BADAI YANG DATANG KARENA TAAT SAMA TUHAN
Murid Yesus taat ketika disuruh pergi, mereka melakukan hal tersebut, tapi badai tetap datang. Untuk badai ini maka anda tidak perlu bertobat, anda hanya perlu sabar menanti waktu Tuhan yang akan campur tangan. Sama seperti Tuhan menghardik badai dan menghalaunya dari para murid maka Tuhan juga akan melakukan hal yang sama dalam badai hidup kita.

Cerita ketiga adalah tentang Paulus yang terombang-ambing ditengah badai
Dalam kisah para rasul 27, Diceritakan Paulus akan dibawa ke Roma sebagai tawanan. Namun ditengah perjalanan, Paulus dan kapalnya harus mengahadapi badai, diombang-ambingkan beberapa saat hingga kapalnya hancur. Sebelum berangkat, Paulus coba peringatkan akan kondisi laut namun tidak ada yang percaya padanya karena status Paulus sebagai tawanan.

ADA WAKTUNYA BADAI DALAM KEHIDUPAN KITA KARENA KITA MENJADI KORBAN DALAM SUATU PUTUSAN YANG DIAMBIL ORANG LAIN TANPA KITA PUNYA KENDALI TUK MENGUBAHNYA

Hal tersebut bisa terjadi dalam pekerjaan, pelayanan maupun hubungan rumah tangga. Terkadang kita masuk dalam masalah karena kita tidak bisa melakukan sesuatu terhadap putusan yang sudah diambil misalnya dipersalahkan atasan meskipun kita tidak bersalah, suami mengambil keputusan salah hingga harus kehilangan rumah, dan banyak hal lainnya.

Dalam badai yang ini Tuhan tidak langsung campur tangan untuk menghardiknya dan mengeluarkannya dalam kehidupan kita. But sama seperti cerita Paulus (kis 27: 23) Tuhan akan mengirimkan malaikat-Nya untuk menyakinkan kita bahwa sedasyat apapun badainya semua akan selamat (karena itu berhati-hatilah dan pilihlah dengan cermat siapa orang yang akan anda ajak naik ke kapal, karena mereka bisa menyelamatkanmu atau membuat masalah untukmu)

Jika badai ini terjadi maka yang harus kita pastikan adalah bahwa anda tidak akan kehilangan hidup anda. 

Terkadang Tuhan tidak akan datang menyelamatkan kita dengan berjalan diatas air namun terkadang badai itu harus kita hadapi dengan kekuatan kita sendiri tetapi percaya penuh pada Tuhan maka Tuhan akan tetap menyelamatkan kita karena Dia Allah yang adil yang tahu bahwa semua yang terjadi itu bukan kesalahan kita.

Mengapa kita harus tahu kenapa badai kehidupan datang? Supaya kita tahu dimana meletakkan harapan kita pada saat berdoa memohon pertolongan Tuhan.

Paulus berdoa dan berharap pergi ke Roma untuk melebarkan pelayanannya dan pikiran Paulus tersebut selaras dengan apa yang Tuhan pikirkan maka Paulus bisa pergi ke Roma. Namun tahukah anda selama menanti doanya dikabulkan Paulus harus menghadapi banyak masalah?ditawan, menghadapi badai, terdampar dan segala hal lainnya tetapi tetap akhirnya sampai juga ke Roma.

Terkadang kita tidak tahu bahwa untuk menerima janji Tuhan ada banyak hal yang harus kita lakukan sebelumnya, tetapi percayalah kita akan sampai ke tujuan akhir rencana indah Tuhan untuk kita. Setiap badai kehidupan yang datang lihatlah itu sebagai kesempatan untuk melihat kuasa Tuhan dan kesempatan perubahan besar dalam karakter kita. Ingatlah apapun yang terjadi Tuhan adalah Tuhan yang penuh dengan harapan (GOD IS HOPE)

Untuk bisa menghadapi badai itu, anda harus tahu kenapa alasan badai datang. Jika sudah maka anda juga tahu bagaimana cara menghadapinya. Apapun badai yang datang, percayalah Tuhan ada dibalik itu semua dan Dia akan membawa anda kepada tujuan hidup anda yang indah. 

1 komentar: