Rabu, 14 September 2011

DIMANA SAJA DAN KAPAN SAJA

(By : Ps Jeffrey Rachmat - Senior Pastor in JPCC)

2 Raja-raja 17: 36-39 Tetapi TUHAN yang menuntun kamu dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang teracung, kepada-Nyalah kamu harus berbakti, kepada-Nyalah kamu harus sujud menyembah dan mempersembahkan korban.  Tetapi kamu harus berpegang kepada ketetapan-ketetapan, peraturan-peratur hukum dan perintah yang telah ditulis-Nya bagimu dengan melakukannya senantiasa dengan setia, dan janganlah kamu berbakti kepada allah-allah lain.  Janganlah kamu melupakan perjanjian yang telah Kuadakan dengan kamu dan janganlah kamu berbakti kepada allah lain,  melainkan kepada TUHAN, Allahmu, kamu harus berbakti, maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan semua musuhmu." 

Kalau Tuhan memberikan perintah itu untuk keuntungan kita dan bukan untuk keuntungan Tuhan. Tuhan bisa pakai siapapun dan apapun untuk memberitahu kita tentang rencana-Nya dan terkadang rencana-Nya berbeda dengan kita.

Tuhan menuntun kita keluar dari Mesir dan kepada-Nya kita harus mempersembahkan korban.
Tuhan mau kita berbakti kepada Tuhan dan hanya kepada-Nya. Tuhan telah membawa kita keluar dari perbudakan di Mesir, agar tidak kembali lagi kesana, maka yang harus kita lakukan adalah:

1.      Takut akan Tuhan.

Takut akan Tuhan itu berarti menghormati Dia. Hormat itu mendahului berkat. Hormat
Artinya sadar akan hadirat Tuhan meski tidak ada yang melihat.

Markus 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."

If our learn to honor, saudara akan kaget bagaimana Tuhan akan memberkati hidup anda. Keuntungan yang kita dapatkan karena takut akan Tuhan:
-          Tuhan akan menunjukkan jalannya pada kita
Mazmur 25 : 12 Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. (ayat 14) TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
-          Tuhan akan menjaga kita
Mazmur 34 : 8 Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.
-          Tuhan tidak akan membiarkan kita kekurangan
Mazmur 34: 10 Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! 
-          Tuhan akan melindungi kita dan ada ketentraman
Amsal 14: 26 Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. (ayat 27) Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.
-          Tuhan akan berikan kita kekayaan, kehormatan dan kehidupan serta berkat lainnya
Amsal 22: 4 Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. 
Amsal 15 : 16 Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan (ayat 33) Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan. 
Amsal 8: 13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. 

Menghormati berarti menghargai orang lain. Jangan belajar untuk menyerang orang. Karena mengosipin orang, hidupmu tak akan kemana-mana. Bagaimana mau menghormatin Bapa kalau kepada hambaNya saja kita tak bisa menghormati. Takut akan Tuhan tidak sekedar pada saat tidak akan ada yang lihat saja. Meskipun tak ada orang disekitar kita, kita tetap hidup benar.

2.      Hidup Menyembah Tuhan

Penyembahan tersebut seharusnya dilakukan dalam roh dan kebenaran.

Yohanes 4: 3-14  Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea.  Ia harus melintasi daerah Samaria.  Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.  Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.  Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."  Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.  Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."  Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?  Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"  Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,  tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." 

Yohanes 7: 37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! 

Yohanes 4 : 21-24 Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.  Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.  Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.  Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." 

Dalam ayat diatas tersirat bahwa Tuhan tidak pernah menyalahkan cara menyembah yang lama namun dirinya memberikan pengertian yang baru mengenai penyembahan. Penyembah yang benar membutuhkan roh dan hati serta pengetahuan yang benar tentang siapa yang disembah.

“Do you have a relationship with the one you worship?”

Bukan masalah dimana, kapan atau bagaimana atau menghadap kemana saat kita menyembah namun apakah kita mengenal siapa Tuhan yang kita sembah? Lagu hanyalah alat, namun tanpa hati dan pengertian yang benar maka itu hanya sekadar nyanyi dan bukan penyembahan. Jika kita menyembah dengan posisi hati yang benar maka nantinya akan ada dampak yang besar.

Markus 7 : 6-7 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.  Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. 

Percuma menyanyi tentang kemuliaan Tuhan jika hatinya tidak dekat dengan Tuhan. Penyembahan tidak berfokus pada siapa penyembahnya namun pada siapa yang disembah (ini semua tentang Yesus)

3.      Mempersembahkan korban

Mempersembahkan artinya mempersiapkan dan membawanya ke dalam mezbah bukan mengumpulkan. Contoh : kolekte haruslah dipersiapkan dari rumah dibawa dan diberikan bukan diedarkan dan kemudian kita masukin ke kantong persembahan. Jika kita mempersembahkan korban maka engkau akan heran hidupmu akan berhenti dimana.
Ini pun artinya menghormati Tuhan dengan apa yang kita punya.

Honour will open a way to favor come to our life

1 Tawarikh 16: 29 Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.

WORSHIP

Yohanes 4:3-15
 (3) Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea. (4) Ia harus melintasi daerah Samaria. (5) Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. (6) Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas. (7) Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." (8) Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. (9) Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.) (10) Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." (11) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?  (12) Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?" (3) Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, (14) tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (15) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

Ini percakapan antara dua orang dengan level berbeda. Yesus berbicara mengenai sesuatu yang lebih dalam, sedangkan si wanita ini bicara tentang air beneran. Karena masih tetap tak nyambung, maka Yesus berkata, panggillah suamimu.

(16) Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini." (17) Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, (18) sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar." (19) Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. (20) Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."

Yesus bilang, kalau kau masih mencari kepuasan dari luar maka engkau akan haus lagi.
Kalau mata air itu ada didalam dirinya, maka ia tidak akan haus lagi (baca kembali ayat 13)

 (21) Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. (22) Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. (23) Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian

Allah tidak bilang sama perempuan itu, "cetek cara berpikirmu, atau menyalahkan kesalahan tradisi perempuan samaria itu". Tapi Yesus menawarkan cara baru. Itu bukan soal tempat, dimana dan bagaimana. Dalam penyembahan, kata kunci ada di PENGENALAN. Do you have relationship with whom your worship? Apakah kita mempunyai hubungan yang intim dengan Dia yang kita sembah?

Penyembah yang benar adalah penyembah dalam roh ( dengan hatinya) dan didasari pengetahuan /  kebenaran siapa yang disembah. Kalau anda datang dan menyanyi tapi tak tahu makna lagunya dan tak punya pemikiran yang benar siapa Tuhannya, itu bukanlah penyembahan. Penyembahan Bukan sekedar menggunakan emosi tapi dengan pengetahuan yang benar.

Lagu adalah alat untuk menyembah saja. Seperti Kalau kita menyanyi lagu "berserah" tapi tak tahu apa artinya berserah, itu kontrakdiktif. Pada saat engkau mengganti focus bahwa bukan lagu atau worship leadernya bahwa penyembahan adalah tentang Tuhan, maka disitulah Worshiping begin. Penyembahan bukan siapa pemain musiknya atau WL nya. Malahan, tantangan terbesar ada di mereka. Bisa jadi mereka cuma sebagai calo.

The key of worship is relationship.

Sebuah konser rohani akan berhasil apabila semua penonton, akan kagum dengan kebesaran Tuhan, betapa dahsyatnya Tuhan. Konser rohani tidak akan sukses apabila guitarnyaa keren, atau penyanyinya hebat. Cool, apabila orang pulang dari worship konsert dan sadar kalau Tuhan itu besar.

Markus 7:5-8
 (5) Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" (6) Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (7) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia  (8) Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."

1 Tawarikh 16:29
 (29) Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan

Penyembahan adalah tentang bagaimana kita mengenal Tuhan kita, itu yang paling penting. Tidak peduli lagunya, tidak peduli dimana, yang penting adalah siapa yang kita sembah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar