Minggu, 18 September 2011

HEART CHECK UP

(By: Ps Jose Carol - Senior Associate Pastor in JPCC)

Hati adalah akar dari permasalahan.

Amsal 23:7 Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. Atau dalam terjemahan new king james : For as he thinks in his heart, so is he”

Keberadaan kita merupakan hasil dari apa yang muncul dalam hari dan pikiran kita. Tuhan tidak akan bisa memperbaharui kondisi keberadaan kita bila kondisi hati dan pikiran kita belum berubah.
Ilustrasi: Seorang gelandangan kita beri rumah mewah, kekayaan tetapi jika pola pikir dan mentalnya masih seperti gelandangan maka tinggal tunggu waktu semua kekayaan yang dipegangnya tersebut akan habis. Namun berbeda dengan seorang kaya yang kita tempatkan di bawah kolong jembatan dengan kondisi miskin, tinggal tunggu waktu sampai kolong jembatan tersebut bisa dirubah menjadi istana.

Artinya bahwa sikap hati dan pikiran kita menentukan kondisi kehidupan kita. Seringkali kita berdoa memohon Tuhan agar merubah kondisi hidup kita padahal dia sedang sibuk memperbaiki sikap hati dan pola pikir kita.
Ilustrasi : keluarga ps Jose semuanya mengidap diabetes, dan ps Jose terkena resiko yang sama. Kondisi kesehatan ps Jose tidak akan berubah sampai dia merubah pola pikirnya tentang kesehatan, rajin berolahraga dan menjaga makanan yang dimakan.

Kebanyakan orang Kristen malas dan menyerahkan semuanya dalam nama Yesus saja, memang benar kita sudah diselamatkan tapi kita tetap harus melakukan sesuatu. Adalah pola bagaimana kamu menjalani hidup ini (pola pikir) yang menentukan arah hidupmu.

Filipi 4:7 and the peace of God, which surpasses all understanding, will guard your hearts and minds through Christ Jesus. Atau dalam terjemahan alkitab Indonesianya Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Dalam Filipi 4 kata hati dan pikiran banyak muncul. Dikatakan jika hati dan pikiran kita terjaga maka hidup kita pun akan terjaga. Dengarkan ini baik-baik : “Tuhan bisa mengabulkan semua daftar doa kita tetapi kondisi hati kita akan menghalangi kemampuan kita untuk menikmatinya”

Kenapa Tuhan meminta kita untuk menghitung berkat-Nya? Karena kita seringkali kesusahan menghitungnya tetapi bukan karena Tuhan tidak memberikan berkat.
Ilustrasi : Ps Jose dan istrinya Hanna pergi tamasya ke sebuah danau di Jerman, dan Hanna yang memakai kacamata hijau mengagumi keindahan danau tersebut dan mengatakan bahwa danau itu berwarna hijau.

Sikap hati dan pikiran kita sama seperti kacamata yang dipakai Hanna dalam melihat kehidupan atau berkat Tuhan tersebut.

Ilustrasi: Pernahkah anda melihat film lucu pada saat anda patah hati? Atau melihat orang tertawa bahagia saat anda sedih? Anda pasti akan menganggap bahwa kegembiraan mereka adalah upaya untuk mengolok-ngolok atau mengejek anda.

Masalahnya bukan apa yang terjadi namun apa yang kita lakukan atau respon kita terhadap apa yang terjadi.
Ilustrasi : Ketika keluar rumah, ada burung yang membuang kotorannya dikepala anda maka jangan kuatir karena bad things happen to good people ( hal buruk terjadi pada orang yang baik) maka segera pulang dan mandilah lalu keluar lagi. Tetapi kalo anda tetap diam maka burung akan menganggap anda gampangan dan justru nanti dia akan membuat sarang dikepala anda. Kalau itu terjadi anda berarti bodoh!!!!!
Jika hal buruk terjadi pada anda maka lupakan, maafkan dan kemudian lakukan lagi hal yang benar. Tuhan tidak bisa merubah hidup kita sebelum kita sendiri bisa menjaga hati kita.

Matius 13: 1-23Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. 
Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?" Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.  Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." 

Dari ayat diatas, kita bisa melihat bahwa kualitas benih yang ditaburkan itu sama, jenis yang bisa hasilkan buah 30, 40 hingga 100x lipat. Hati kita adalah tanah tersebut, anda mungkin mendapat benih firman yang sama tapi hasilnya akan berbeda, semua tergantung dati respon kita. Anda harus ingat bahwa penabur, teknologi dan motifnya sama, yang berbeda adalah responnya.

Lihat benih yang ditabur di pinggir jalan. Pinggir jalan dahulu tidak seperti pinggir jalan jaman sekarang yang diaspal, pinggir jalan yang dahulu adalah keras karena banyak dilewati kereta, unta, banyak diinjak orang sehingga tidak bisa ditanami lagi. Semua benih tersebut ditabur ditanah, semuanya sama yang membedakan adalah kondisi tanahnya. Tanah di pinggir jalan ini keras.

HEART CHECK UP YANG PERTAMA : LIHAT APAKAH HATIMU KERAS?
Jika hatimu keras maka apapun itu tidak akan merubah hidupmu. Kalau hatimu berubah maka tinggal tunggu waktu, isi dompetmu juga akan berubah. Tuhan lebih tertarik mengubah hatimu daripada isi dompetmu. Karena jika anda berubah, maka lingkungan anda juga akan berubah.

Ibrani 3: 15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman", 

Ibrani 3: 8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, 

Mazmur 95: 8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun, 

Alkitab terus mengulang pernyataan yang sama “Janganlah keraskan hatimu..” Janganlah artinya meminta kita agar tidak melakukan artinya pilihan untuk mengeraskan hati datang dari diri kita sendiri. “Its not what happen TO you that matter but what happen IN you that matters” Yang menjadi isu utama bukan soal apa yang terjadi di hidup kita tetapi justru apa yang terjadi didalam kita.

Israel sedang di padang gurun sebelum memasuki tanah perjanjian namun sesuatu terjadi di Masa dan Meriba yang membuat bangsa Israel akhirnya keras hati. Bangsa Israel tidak tahu rencana besar Tuhan terhadap setiap tantangan yang dihadirkan-Nya di padang gurun, semua tantangan tersebut adalah untuk merubah sikap hati bangsa Israel. Mereka tidak akan sanggup masuk tanah perjanjian jika mereka masih berpikiran sebagai budak.

Sebelum masuk ke tanah perjanjian, Musa menyuruh 12 pengintai untuk melihat kondisi tanahnya dan bagaimana bangsa yang tinggal disana seperti keturunan Enak dan Amalek. 10 orang pengintai kembali dan berkata bahwa bangsa yang mendiami tanah itu seperti raksasa dan Israel hanya seperti belalang. Benar bangsa tersebut besar-besar badannya tetapi tidak ada yang bilang bahwa Israel belalang. Semua itu adalah pikiran dari para pengintai sendiri. Padahal sebenarnya bangsa-bangsa tersebut ketakutan karena tahu bangsa Israel akan datang.

Masalahnya bukan raksasanya tapi karena Tuhan mau bangsa Israel menghadapi raksasa-raksasa tersebut, karena Dia ingin mengajar bangsa Israel. Dari 12 orang pengintai tersebut, hanya 2 yang punya sikap hati yang berbeda.

Tuhan tahu untuk keluarkan posisi kita yang paling bagus, kita membutuhkan tekanan. Sama seperti bangsa Israel butuh mengalahkan raksasa itu untuk membentuk karakternya. Tuhan ingin mengajarkan kita agar tidak lari dari panasnya kehidupan.

Siapa yang tidak pernah patah hati? Tetapi kalau kita mengeraskan hati maka tidak aka nada benih yang bisa tumbuh. Kita perlu menyerahkan hati kita untuk diperbaharui baru Tuhan akan bisa menjawab doa kita. 

Tahukah anda bahwa hati yang keras itu adalah hasil dari keputusan yang kita ambil.
Ketika kita menghadapi benturan, sadarkah kita seringkali berkata “I WILL NEVER ... AGAIN” ( isilah titik-titik itu sendiri) Jika anda pernah menggunakan kata ini maka itu adalah tanda anda mengeraskan hati. 

Jika hati anda keras, tidak ada hal baik yang bisa tumbuh disana. Terkadang kita harus ambil resiko. Ingatlah cerita ketika seseorang terkena kotoran burung didepan, anda harus pulang dan mandi kemudian keluar lagi.

HEART CHECK UP KEDUA : LIHAT APAKAH HATIMU CEMAR?

Matius 10: 16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. 

Ayat diatas ini bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh dunia. Dunia bilang kalau kita tulus maka kita bodoh. Tetapi cerdik diayat tersebut berbicara soal pikiran tetapi tulus adalah bicara tentang hati.
Tulus = akherayos = harmless = pure as in wine = pure of the mind from the evil = free from guilt = innocent
Honesty still the best policy. Kejujuran tetap merupakan kebijakan terbaik di dunia ini yang harus dilakukan.

Periksa hatimu apakah cemar, apakah ada motif kejahatan dalam kehidupanmu, apakah tanda seperti keegoisan, kekhawatiran muncul?

Sedikit bonus untuk anda yang sedang mencari jodoh. Bacalah kidung agung..
Kidung Agung 1: 15 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. 

Kidung Agung 4: 1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead. 

Merpati diibaratkan kepolosan. Ayat ini mengatakan jika anda ingin melihat hati seseorang maka lihatlah matanya, dan lihatlah perkataannya, maka anda bisa melihat hatinya. Karena perkataan dan apa yang terlihat di matanya datang dari hatinya.

Mazmur 51:12-13 Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

Sebelumnya kita lihat ke atas ke ayat 1-3 : Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud, ketika nabi 
Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!

Ayat 12-13 tersebut merupakan doa minta ampun Daud setelah nabi Natan menemuinya (lihat ayat 1-3) Daud tidak mengeraskan hatinya melainkan dia tersungkur dan meminta roh baru didalam hatinya.

Hari ini ijinkan firman Tuhan membasuh hatimu, dan membuat hatimu menjadi baru. Jika hatimu mengalami masalah, Tuhanlah dokter yang akan menyembuhkannya. Jadi bagaimana kondisi hatimu hari ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar