Rabu, 14 September 2011

RYTHM OF GRACE

(By : Ps Alvi Radjagukguk - Small Group Pastor in JPCC)

Seseorang yang baru anda kenal dalam sebuah retreat gereja kemudian memberikan anda ipad baru sebagai hadiah untuk anda. Apa yang anda rasakan? Anda pasti merasa tidak layak. Nah sama hal nya dengan grace. Grace adalah kebaikan/ kemurahan hati yang tidak layak diterima karena terkadang kita belum sempat melakukan kebaikan untuk mendapatkannya.

Kenapa kita tidak pernah mencoba mendapatkan kasih karunia karena sebelumnya kasih itu kita dapatkan. Tantangannya bukan bagaimana mendapatkan kasih tersebut tetapi bagaimana hidup berlandaskan kasih karunia tersebut.

Yohanes 1:16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; 

“Grace doesn’t stop at being received. It need to be paid forward to others”

Grace is for Grace. Kita tidak perlu membalas kasih karunia yang sudah kita dapatkan tersebut kepada Tuhan, namun kita justru harus membagi kasih tersebut kepada sesama. Karena kasih karunia itu gratis bukan berarti kasih itu murahan. Terkadang kita sendiri yang memperlakukannya murahan karena kita menyimpan kasih karunia itu sendiri dan memilih tidak meneruskannya kepada orang lain. Ketika melepaskan kasih karunia kepada orang lain, kita harus rela terhadap penerimaan orang tersebut, apakah orang tersebut mau menerimanya atau tidak, karena sebenarnya bukan hal diterima atau tidak tersebut yang penting.

Ilustrasi: Ayah Alvi yang keras dan terkadang memukulinya jika dia ke gereja atau malas mengerjakan PR namun sang ibu justru mengajarinya mengampuni sang ayah. Alvi menyatakan hal tersebut sulit karena meski dia mengampuni, jadi anak yang baik dan menuruti perintah ayahnya tetap saja tidak ada perubahan terhadap ayahnya. Alvi butuh 12 tahun mengampuni ayahnya hingga akhirnya 2 minggu sebelum ayahnya meninggal, Alvi justru menuntun ayahnya menerima Yesus.

Light attract light so does Grace attract Grace.

Pertanyaannya sekarang : Who we attract?

Kis 4 : 33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 

Kis 2: 47 Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. 

Ayat diatas bercerita tentang cara hidup jemaat mula-mula yang penuh dengan kasih karunia. In this world, God want us to love real people, not ideal people. Real people penuh dengan real problem, past dan hatred

 “Grace is ultimately manisfested when we give it to those who least deserve it”

Kasih karunia yang kita berikan kepada orang lain dapat memunculkan pengharapan dalam diri mereka, bayangkan jika kita mengampuni maka orang lain akan berpikir lebih baik dan akan berusaha mengampuni juga. Jika kita bisa melakukan sesuatu untuk mereka maka kita juga akan bisa menjadi contoh yang baik untuk mereka juga.

Terkadang dalam hidup kita selalu bertemu dengan orang yang EGR atau extra grace required – orang yang selalu menyusahkan dan membuat kesal. Namun membenci dan mengutuk adalah sesuatu yang biasa atau natural tetapi menerima dan memaafkan adalah sesuatu yang supernatural artinya untuk bisa melakukan itu kita membutuhkan kekuatan Tuhan. Jika Tuhan bisa mengampuni kesalahan kita maka kita pun akan bisa mengampuni kesalahan orang lain terhadap kita.

Dunia kita hanya sebesar penerimaan kita terhadap orang lain, itu menunjukkan bahwa manusia adalah sumber dari kehidupan. Jadilah agen kasih karunia dan sebarkan kasih itu.

“People are first interested in what’s ON us then what’s IN us”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar